Prolog

26 2 1
                                    


بسم الله الرحمن الرحيم

.........................
Happy reading:)

"AZLANI!"

Gadis yang semula menunduk di mejanya kini mendongkak terkejut. Ditatapnya guru yang sudah berkacak pinggang di depan kelasnya.

"Iya Bu," balasnya santai sembari menyembunyikan benda pipih yang tadi menjadi mainannya.

"Taruh depan dan keluar atau saya yang akan keluar," tanya guru itu memberi pilihan. Membuat Azlani mendengus kesal.

Yang jelas dia akan keluar atau kalau tidak dia yang akan dibully habis-habisan oleh teman sekelasnya.

Azlani meraih kembali benda pipih itu lalu bangkit dari kursinya berjalan malas ke depan. Meletakan handphone-nya di meja guru lalu berjalan begitu saja keluar kelas. Membuat Bu Hida--guru yang tengah mengajar-- menggelengkan kepala heran dengan sikap Azlani yang tak ada rubah-rubahnya.

Suasana koridor sepi bagai kuburan hanya beberapa siswa yang terlihat lalu lalang itupun dapat dihitung dengan jari.

"Kalo suasana gini, sih bikin gua ketiduran lagi," gerutu Azlani sambil menendang botol bekas minuman yang tergeletak di bawah tong sampah. Mungkin saat dibuangnya tak sampai masuk tetapi jatuh.

Duk!

"Woi! Siapa yang lempar?" teriak cowok di depannya yang tengah membawa tumpukan buku. Ia menenggok ke belakang sebelumnnya ia berada membelakangin Azlani.

"Sorry, gua nggak sengaja," ucap Azlani dengan menunjukkan dua carinya membentuk peace setelah cowok itu mendapati hanya dirinya yang ada di belakangnya, kemungkinan besar dirinyalah sang pelaku.

"Azlani," panggil cowok itu setelah mendapati Azlani.

"Fikri," balas Azlani terkejut ketika melihat tampang cowok itu. Ternyata yang kena lemparannya adalah Fikri--pacarnya.

"Sorry, aku beneran gak sengaja," ucap Azlani lagi meminta maaf. Juga meralat kata gua menjadi aku.

Fikri mengangguk--tak masalah. Lalu kembali berlalu menghampiri cewek--teman sekelasnya--yang tengah kesusahan membawa tumpukkan buku.

"Aku ke kelas dulu, ya," ucap Fikri setelah mengambil alih tumpukkan buku yang tadinya dibawa cewek itu. Lalu berlalu begitu saja melewati Azlani. Membuat Azlani melonggo menatap kepergiannya.

"Pacar apaan? Ketemu ceweknya main tinggal pergi gitu aja," dumel Azlani melanjutkan langkahnya. Ia berniat ke kantin untuk menghabiskan waktunya.

"Awas!" teriak cowok-cowok di tengah lapangan mendapati bola basket yang tengah dimainkannya melambung ke arah Azlani.

Duk!

Azlani berhasil menangkapnya. Membuat mereka bersorak lega.

"Lo bolos lagi," ucap salah satu cowok yang menghampirinya hendak meminta bola.

"Bukan urusan lo," sanggah Azlani menyerahkan bolanya lalu berlalu meninggalkannya.

"Nyuk! Tungguin napa," ucap cowok itu mengikuti Azlani. Bukannya melambatkan langkahnya justru Azlani semakin memanjangkan langkahnya membuat cowok itu mendengkus kesal.

"Kunyuk!" teriak cowok itu melihat minuman yang dibelinya diserobot Azlani begitu saja.

"Aduh! Sakit pea," adu Azlani setelah mendapat jitakan dari sang pemilik minumannya sebelum direbutnya kembali.

"Ashraf," panggil cewek dengan jilbab panjang yang berlari kecil menghampiri mereka.

"Kata Bu Angi nanti kalau sudah selesai main bola suruh masuk kerjain lks halaman 50," lapornya kepada Ashraf setelah jarak mereka terpaut satu meter.

Bad Girl(Gadis Impian Ayah)Место, где живут истории. Откройте их для себя