BAB 1

273 27 8
                                    

Sungjae dengan wajah dinginnya berjalan menuju ruangannya. Ketika Sungjae berjalan, orang-orang yang ada disekitar Sungjae langsung membungkukkan badannya.

Yook Sungjae, laki-laki berumur 30 tahun ini merupakan pengusaha sukses. Ia menjadi kaya raya seperti ini bukan karena pemberian orang tuanya. Kedua orang tuanya merupakan petani di salah satu desa di Korea Selatan. Sejak SMA, ia sudah belajar untuk berjualan. Baik menjual pakaian, sepatu, bahkan pernah sekali Sungjae mencoba untuk menjual skincare. Hal itu ia lakukan untuk membantu kedua orang tuanya.

Saat tumbuh dewasa, kepribadian Sungjae menjadi berubah. Yang awalnya ia adalah laki-laki yang mudah tersenyum, dan ramah kepada siapapun. Namun sekarang, Sungjae menjadi laki-laki yang dingin, cuek dan cenderung tidak peduli kepada orang asing. Ia hanya menunjukkan sifat aslinya kepada keluarga dan teman terdekatnya.

Sungjae sekarang menjadi salah satu orang terkaya di Korea Selatan. Di usianya, ia sudah dapat mempekerjakan lebih dari 2000 pegawai diberbagai cabang perusahaannya.

Saking banyaknya pegawai, bahkan salah satu staff perusahaan Yook sampai membuatkan base khusus di twitter untuk pegawai disana. Sungjae tau, tapi ia cenderung tidak peduli. Asal para pegawai bekerja dengan baik, ia tidak memperdulikan hal kecil seperti itu.

Tok tok tok..

Tanpa jawaban Sungjae, sekertaris Sungjae pun masuk ke ruangan Sungjae. Ia membawa map berisi berkas-berkas yang harus Sungjae baca dan tanda tangani. Perusahaan Sungjae memang sedang melakukan project besar, jadi pasti ada banyak hal yang harus Sungjae urus.

"Ini ada hasil rapat, terus ad—"
"Ya saya paham, kamu bisa pergi sekarang, Jen" ucap Sungjae tanpa memandang sekertarisnya. Padahal sekertarisnya sudah berdandan secantik mungkin untuk bertemu Sungjae.

Baru saja Jennie ingin pergi, Sungjae memanggilnya kembali.
"Jen" panggil Sungjae, namun matanya masih fokus memandang file-file yang Jennie berikan.

"Eh, iya pak? Ada yang salah kah?" Jawab Jennie.
Sungjae tetap tidak ingin memandang Jennie, ia masih memandangi kertas-kertas tersebut.

"Iya, nggak usah dandan terlalu berlebihan" jawab Sungjae.

Dan kata-kata Sungjae tersebut mampu membuat wanita itu salah tingkah. Ia langsung membungkukkan badannya, lalu keluar dari ruangan Sungjae. Meninggalkan Sungjae dengan kertas-kertas yang bertumpuk.

Sooyoung duduk di kursi yang ada dikampusnya. Ia mengayun-ayunkan kaki dan juga menggoyangkan kepalanya secara perlahan, di telinganya terpasang earphone yang sedang memutar lagu Loser-Bigbang, boyband Korea Selatan kesukaannya.

Park Sooyoung, perempuan berumur 19 tahun. Mahasiswa fakultas Ekonomi salah satu Universitas ternama di Korea Selatan.

Sooyoung tinggal di apartemen kecil dengan harga murah. Selain menjalani tugasnya sebagai Mahasiswa, Sooyoung juga bekerja di cafe didekat kampusnya. Ia sudah bekerja disana selama 2 tahun bersama temannya, Kim Yeri.

Sooyoung mempunyai badan yang semapai, yang cocok untuk menjadi pramugari ataupun idol. Namun sayang, karena keinginan orang tuanya, akhirnya ia terpaksa menjalani kuliah dengan jurusan yang tidak sesuai dengan minatnya.

Sooyoung bukanlah mahasiswi yang terkenal seantero Kampus. Ia hanya mahasiswi biasa, yang ingin cepat-cepat lulus agar bisa mengejar mimpi sesungguhnya. Menjadi penyanyi.

Ia juga cenderung tidak punya teman kecuali Yeri. Hanya Yeri yang dapat ia andalkan. Ke kamar mandi? Sama Yeri, ke kantin? Sama Yeri, kerja? Sama Yeri. Pokoknya, sebagian besar hidup Sooyoung dilakukan dengan Yeri.

FRIENEMY • Sungjae JoyWhere stories live. Discover now