C1

921 97 4
                                    

"Hello baby, apakah kau tak merindukan ku?"

"Tentu saja aku merindukan mu. Aku sangat sangat merindukan mu"

"Aku juga baby. Kau sudah makan?"

"Belum, Wooyoung baru saja akan memasak makan malam"

"Jangan terlalu dekat dengannya, baby"

"Kenapa? Kau cemburu?"

"Tentu saja, baby. Bagaimana aku tidak merasa cemburu jika pacar ku dekat dengan lelaki lain?"

"Kkkk~ so sweet~ aku jadi ingin kau cepat pulang kemari"

"Tenang saja baby, kuliah ku tinggal 2 tahun la-- tunggu, Wooyoung yang memasak? Dia bisa memasak?"

"Dia memasak ramyeon. Karena aku malas memasak, aku menyuruhnya memasak ramyeon"

"Kau tidak akan keracunan kan baby saat memakan ramyeon buatannya?"

"Tentu saja tidak, Wooyoung tidak seburuk itu dalam hal memasak"

"Baiklah baiklah"

"Apakah kau di sana makan dengan baik?"

"Tentu baby. Aku makan dengan sangat baik"

"Okay, aku tutup ya... Ingin makan malam dulu, ku rasa Wooyoung sudah selesai memasak ramyeon"

"Hmmm.. See you baby Yunho"

"See you Mingi"

Sambungan telepon itu terputus. Yunho lalu menaruh handphone nya di atas nakas dan akan turun dari ranjang jika saja suara Wooyoung tidak menginterupsinya

"Kenapa kau menyebut nama ku di telepon?" Wooyoung berdiri bersandar di pintu kamar

"Terserah ku. Memang tidak boleh?" Yunho mengangkat satu alisnya

"Tentu saja tidak boleh. Yang hanya boleh memanggil nama ku hanya my baby sannie, kau tidak boleh" Wooyoung dan Yunho berjalan menuju meja makan

"Terserah mu, aku ingin makan. Kau sudah memasakan aku ramyeon kan pabo?" Yunho mendudukan dirinya di kursi

"Aku punya nama. Jangan memanggil ku pabo" Wooyoung menatap Yunho datar

"Tapi kau tadi bilang yang boleh memanggil nama mu hanya San" Yunho membalas dengan memasang wajah polosnya

"Terserah kau saja, Yun"















-------------------
See ya next chap

[1] LDR « YUNGI Ver.»✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang