(Sebelumnya...)
Haruka membungkukkan tubuhnya, " Hajimemashite watashi no namae wa Fuji Haruka desu," salam Haruka dengan senyuman manis.
Bukannya menjawab, Giyuu tetap terdiam. Setelah dua detik, Giyuu memperdengarkan suara beratnya.
" Kau... melakukan ini untuk apa?"
_________________------_________________
" Apa maksudmu?" tanya [Name]. Giyuu melihat ke arah [Name].
[Name] menatap Giyuu langsung dengan manik [e/c] nya yang menajam, " Giyuu?"
Giyuu terdiam beberapa detik, lalu membalikkan tubuhnya.
" Tomioka Giyuu, permisi," ucap Giyuu yang langsung masuk ke dalam rumah [Name].
" Apa dia membenciku?" tanya Haruka. Wajahnya menyiratkan sedikit kesedihan. Tangan lentik nya saling menggenggam.
" Ah... dia memang seperti itu. Wajahnya selalu datar, jadi tolong jangan terlalu kau masukkan ke hati," ucap [Name] berusaha menenangkan Haruka.
Haruka mendengar penjelasan [Name] dengan diam. Tapi wajahnya tetap sedikit sedih. [Name] juga merasa sedikit sedih melihat temannya sedih.
" Ah! Nanti malam apakah ada festival?" tanya [Name] sambil menepukkan kedua tangannya. Haruka mengangguk sebagai jawaban.
" Souka. Aku akan usahakan datang bersamanya. Haruka-san juga datang ya!" ucap [Name] dengan senyum ceria nya. Haruka tersenyum lembut.
" Panggil saja Haruka, [Name]-chan," ucap Haruka. Senyum mengembang di wajahnya. [Name] lebih tersenyum lebar.
" Un. Haruka-chan!" ucap [Name]. Haruka tertawa kecil.
" Mata nee, [Name]-chan," salam Haruka melambaikan tangannya.
" Un. Mata nee, Haruka-chan," balas [Name] melambaikan tangannya juga kepada Haruka.
Manik [Name] tetap melihat punggung Haruka sampai hilang dari penglihatannya. [Name] akhirnya memasuki rumahnya.
" .... Tomioka-san," panggil [Name] kepada Giyuu yang tertidur di sofa. Nichirin nya diletakkan di meja sampingnya.
" .... Kau juga tau sendiri bukan?" ucap Giyuu. [Name] sedikit menundukkan kepalanya.
" Aku sudah sering melihat banyak perilaku," Giyuu menatap [Name].
" Kau tau jika dia hanya berpura-pura bukan?"
[Name] mengepalkan kedua tangannya. Kepalanya makin menunduk.
" Dekat dengan mu agar bisa dekat dengan ku. Seorang pemburu iblis tentunya mempunyai banyak uang, ya kan?" ucap Giyuu. [Name] memeras tangannya sendiri.
" Kau mempunyai pendengaran yang tajam bukan? Kenapa? Apa sudah rusak?" sindir Giyuu yang membuat [Name] makin geram.
Karena emosi [Name] sudah meledak, dia tanpa ampun langsung menyerang Giyuu dengan cepat. Giyuu yang sempat sadar langsung melompat dan mengambil nichirin miliknya.
[Name] memegang erat nichirin nya yang berwarna putih dan abu-abu. Emosi nya sudah naik pitam. [Name] menyiapkan kuda-kudanya.
Giyuu segera melepas sarung nichirin nya. Lalu bersiap dengan kuda-kuda nya sendiri. [Name] mengeluarkan hembusan putih dari mulutnya. Manik [e/c] nya menatap manik laut Giyuu tajam
' Yuki no kokyu...'
Tiba-tiba [Name] tersentak. Tangannya melemas. [Name] membalikkan tubuhnya, lalu memasukkan nichirin nya ke dalam sarungnya.
أنت تقرأ
Kimetsu no Yaiba (Reader Insert)
الخيال (فانتازيا)[Name] merupakan pemburu iblis yang berada di tingkat kinoe. Dirinya sudah menjadi pemburu iblis sejak umur 10 tahun. [Name] adalah satu-satunya pemburu iblis dengan pernafasan salju. Dikarenakan dia menguasai pernafasan itu melalu buku yang dipela...