🎗️ His Devotion

3.5K 220 40
                                    

"Sebenarnya apa gunanya seseorang itu terlahir, jika tidak dunia tidak menginginkannya"






























"Hiks.....hiks....nda mau! Nda mau! Ibu! Yoongi nda mau disini! Ibu!" Pipi gembulnya sudah basah air mata, bibirnya tak henti mengucap rengekan, berharap besar jika dua orang yang katanya orang tuanya itu akan meninggalkannya.

Plak!

"Jangan menangis! Jelek!" maki wanita berumur tiga puluhan itu, setelah menampar keras anak yang telah ia kandung selama sembilan bulan lamanya. Ia tak peduli, karena anak itu bagian dari sebuah perbuatan terlarang.

"Inget ya! Kamu itu anak haram! Jangan berani-berani lagi panggil Saya Ibu!" lanjut wanita itu lagi.

"Ayo pergi!" Si Pria menarik tangan wanita yang berstatus sebagai kekasihnya itu, ia menariknya untuk kembali ke mobil. Saat itu juga, wanita itu menghempas kasar anak kecil berumur empat tahun yang sedang memeluk kakinya hingga jatuh terjungkal.

Pria dan wanita itu langsung menaiki mobil mereka kemudian meninggalkan bocah itu sendirian dalam dinginnya malam. Anak kecil itu masih berniat mengejar, tapi apa daya kakinya yang mungil dan tak bisa menyaingi kencangnya mobil yang dikendarai pria yang ia tau itu ayahnya.

Bocah itu menangis sesegukan di depan panti asuhan tempat ia ditinggalkan tadi. Suhu di Korea sedang tinggi sekali, tapi bocah itu tengah tak peduli soal tubuhnya yang sebentar lagi mungkin akan membeku. Anak manis berumur empat tahun ketakutan!

.

.

.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

"Hiks....hiks....Ibu.....hiks...."

"Bu! Yoongi menangis lagi!" Suara teriakan sedikit cempreng itu mulai menggema ke seluruh rumah luas namun sederhana. Pemiliknya langsung berlari menghampiri anak pantinya yang tadi berteriak.

"Ada apa Hoseok?"

"Itu, Bu. Yoongi menangis lagi saat tidur" Hoseok menunjuk seorang bocah lain di salah satu ranjang bertingkat itu. Tidurnya terlihat tidak tenang, bahkan air mata terus mengalir di pipinya. Wajahnya yang putih susu itu mulai berubah kemerahan, semakin membuat ibu panti yang tadi menghampiri semakin khawatir.

"Yoongie....Yoongie....sayang" Ibu panti itu menyibak rambut Yoongi, hingga merasakan dahi Yoongi yang panas, "kamu demam ya? Sebentar, Ibu ambilkan kompresan ya...."

"Hoseok jaga Yoongi sebentar" lanjut Ibu panti, langsung Hoseok mengangguk pasti.

Ibu panti datang tergopoh-gopoh, di tangannya sudah ia genggam baskom berisi air hangat dan kain basah di dalamnya. Segeralah, ia memeras dan menempelkannya pada dahi sempit milik Yoongi. Sudah hampir tiga bulan Yoongi tinggal di panti ini, Ibu panti menemukannya di depan rumah dalam keadaan kedinginan. Sejak saat itu, hampir setiap bulan Yoongi terserang demam yang tidak sebentar juga.



























































Short Fanfiction | Min Yoongi [✓]Where stories live. Discover now