06| PASAR MALAM

1.7K 349 114
                                    

"Ada yang menamai malam mereka ramai, karena lampu-lampu gemerlap dan orang-orang bersorak, namun tidak untuk batinnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ada yang menamai malam mereka ramai, karena lampu-lampu gemerlap dan orang-orang bersorak, namun tidak untuk batinnya." - Johnny Biru Ananda.

























📍📍📍📍























Hari libur yang diberikan dua hari, memang sangat berharga untuk para atlet, untuk yang rumahnya dekat wisma diperbolehkan pulang. Namun saat malam tiba harus kembali, karena memang harus tidurnya di wisma selama karantina, kalau Toil sudah pasti, hari libur surga dunia baginya, rebahan full time, is Toil style.

Hava menghabiskan waktu bersama Joyri, Seana dan Ajeng dikamar Joyri, untuk sekadar bermain make up.

"Hav, lo kalo pake maskara cantik loh." Puji Joyri yang sedang memakaikan maskara ke bulu mata Hava.

"Ho'o lo Hav, ayu tenan." Suara medok Ajeng mencairkan suasana, sedangkan Seana sibuk mencoba-coba eyeshadow.

"Sea, lo kayanya deket sama Doy?" tanya Joyri tiba-tiba membuat aktivias Seana terhenti.

"Ya gitulah."

"Kok ya gitulah."

"Bukane sama-sama dari Surabaya ya Mbak Sea?" Ajeng menatap Seana.

Seana menutup eyeshadow milik Joyri lalu tanganya mengambil bag mini berisi lisptik. "Iya, dulu gue sama Doy satu SMA, trus satu club tim panahan di Surabaya."

"Owalah, pantes kek deket gitu Mbak, tapi inyong jarang lihat Mas Doy sama Mbak Seana ngobrol sih, kecuali kemarin di aula, sama pas jadwal makan."

"Ya cuma deket biasa aja."

"Sea, emang Doy kasar ya orangnya?" tanya Hava.

"Hah? Kasar? Kata siapa?"

"Kata gue barusan, iya kan?"

"Nggak juga menurut gue Hav, Doy itu tipikal orang cuek sih, nggak peduli sosial."

"Tapi kok kalo sama Hava, debat mulu kenapa ya?" Joyri berpikir.

"Iya sih, emang ada apa sih diantara kalian?" Seana mendekati Hava dan Joyri.

"Kok malah jadi gue yang ditanyain sih."

Joyri semakin penasaran. "Tapi serius, gue penasaran, lagian lo sama Doy nggak kenal dari lama kan? Apa ada something?"

"Nggak lah, nggak ada something dan gue nggak kenal sama Doy, justru gue tau Doy juga gara-gara olimpiade ini, ketemu juga pas di KONI Surabaya."

"La trus opo masalahe Mbak Hava sama Mas Doy?"

"Gara-gara koper." Seana, Joyry dan Ajeng kompak menatap Hava yang sedang bercermin melihat bulu matanya.

OLYMPIC ✔Where stories live. Discover now