Want You

1.1K 98 18
                                    

Author: Kokotri28

[Singto POV]

"Masih banyak yang perlu kau revisi, Sing?"

"Hanya beberapa paragraf lagi. Kenapa?"

"Bagianku sudah selesai, tidak apa kalau aku pulang duluan?" LeeThan menatapku dari lantai atas perpustakaan, kemudian aku mengangguk menanggapinya. "Jangan terlalu malam, sudah tidak ada siapa-siapa disini"Lanjutnya sebelum kudengar langkah kaki yang mulai menjauh.

Aku menoleh kearah jendela, dan ya, langit sudah berubah gelap. Sudah tidak ada juga suara orang disekitar sini. Hening sekali.

Akupun memutuskan untuk menyelesaikan tugas ini. Berada sedikit lebih lama dari biasanya kurasa tidak masalah, yah walau aku merasa terganggu karena suatu hal.

'Tolong aku...'

'Dimana kakiku?...'

Jadi, kalian mendengarnya? Jujur saja, aku tidak bisa fokus sejak awal karena suara-suara itu mengganggu konsenterasiku. Seharusnya tugasku sudah selesai sebelum LeeThan, karena revisiku jauh lebih sedikit dibandingkan dengannya. Tapi lihat sekarang?

'Haaaaa...'

'Mataku...'

Sebelum aku mengatakan apa itu, apakah kalian percaya dengan sesuatu yang tak kasat mata? maksudku apa yang tidak bisa dilihat orang normal, tetapi terkadang bisa dirasakan kehadirannya? jika jawabannya iya, maka akan kuberitahu sekarang.

Ada dua sosok wanita disekitarku kini. Mereka berdiri tidak jauh dari tempatku duduk, hanya diam dibalik rak, menatapku tidak henti sejak awal kedatanganku kemari. Membuatku tidak nyaman!

Tapi aku menghiraukannya, sebab tak ada yang bisa kulakukan. Mengusir mereka? Tidak, tidak kali ini. Aku tidak mau berurusan dengan mahluk yang tewas karena kecelakaan. Itu menyusahkan.

Yah, biarku gambarkan agar kalian mengerti alasannya. Keduanya tidak memiliki Indra tubuh lengkap. Yang satu tidak memiliki mata dan kepalanya remuk tak berbentuk, yang satu lagi tidak memiliki tubuh bagian bawah, mungkin karena terlindas? yang pasti darah selalu menempel disetiap bagian hingga bau anyir yang sudah tidak asing lagi dapat kucium.

Ah ya, aku bisa melihat mereka semuanya.

||WantYou||

"Kau masih belum mau menampakkan diri, nong? kalau begitu Phi tak akan pergi sampai kau muncul"

Jam tanganku sudah menunjukkan pukul sembilan malam, itu berarti sudah berjam-jam waktu yang kuhabiskan berada ditempat ini. Aku sampai tidak menyadari kalau langit sudah berubah menjadi gelap, dan sorotan lampupun mati sepenuhnya. Hanya ada cahaya bulan yang menemaniku di keheningan malam ini. Ah benar! paman penjaga mengatakan tak ada latihan rutin anggota club baseball sehingga lapangan ditutup sejak sore tadi.

Aku mengetuk-ketuk jemariku pada pegangan kursi kayu. Tidak perduli akan suara yang kutimbulkan, toh tidak ada orang disekitar sini sehingga tak akan ada yang terganggu dengan apa yang kulakukan.

Dan ya, aku berada ditempat ini seorang diri.

Lalu aku berbicara kepada siapa? Pada adikku, Jan.

Dia sedang kesal padaku karena aku sempat memarahinya. Lalu inilah yang kudapatkan, menunggunya yang tidak juga kunjung datang. Memang, sulit untuk membujuk seseorang yang mood nya tengah kurang bagus, terlebih jika itu adalah seorang wanita. Aku tidak terlalu paham.

Want YouWhere stories live. Discover now