Love Is ....

4K 370 163
                                    

karna diam adalah cara saya bertahan.

Temuilah, kau bisa memutuskanya. Ya atau tidak! Tetapi papa mohon pikirkan permintaan mamamu.

[]

Hari ini adalah hari dimana hidup seorang Xiao Zhan akan di pertaruhkan dalam ikatan rumah tangga. Konyol memang! Hanya karna perjanjian antara kedua orang tua, ia akan akan jadi korban.

Xiao Zhan Terlihat sangat nampak gugup saat melihat pantulan wajahnya di cermin.Menatap bayangan wajahnya dan penampilanya yang telah di poles oleh beberapa brand terkenal, baik dari pakaian maupun hiasan yang melekat di tubuh jenjangnya.

Dengan jas bewarna biru tua dan dasi warna hitam, menambah kesan aura rupawan dan dewasa laki-laki ini walau umurnya telah menginjak usia 28 tahun.

Setelah kemarin bergelut dengan pikiran menolak apa tidak acara perjodohan yang di lakukan mendiang ibunya dulu. Xiao Zhan mengambil keputusan untuk melihatnya dulu. Memastikan, kalau pria itu bisa mengikuti prinsipnya.

Bagaimanapun, Xiao Zhan orang sibuk. Walau ia tahu kalau calon pasangan merupakan seorang pria yang tidak serumit wanita.

Aish! Mengingat itu kepala Xiao Zhan terasa pecah. Bagaimana bisa ia menikahi pria? Apa yang ada di otak mamanya? Bisakah mamanya bangun dan Xiao Zhan meminta ....

Tolong nikahkan ia dengan wanita!

"Kau sudah siap?" tanya Tuan Xiao Zhan yang memandang wajah putranya. Ia sedikit kagum, betapa rupawan dan manisnya putra semata wayangnya.

Xiao Zhan tak bergeming ia tak memperdulikan sosok yang tengah berdiri di ambang pintu kamar, ia masih kesal mengingat keputusan sepihaknya. Hanya saja dari dalam diri Xiao Zhan. Ia tak punya kemampuan menolak. Sebenarnya kemarin Xiao Zhan bisa saja berlari atau sembunyi di pulau terpencil, lalu membatalkan perjodohan, tetapi Xiao Zhan tak setega itu. Dia hanya manusia biasa punya rasa terima kasih dan rasa kasihan, bagaimanapun ini permintaan sang mendiang ibu yang telah wafat.

Xiao Zhan menunduk. Ia meremas pahanya sesaat, berdoa semoga keputusanya benar. Membuang segala opsi yang menggangu pikiranya. Seperti,

Apakah dalam pernikahan dia akan bahagia?

Apakah pernikahan hanyalah sebuah permainan?

Astaga!! Kalau sudah begini rasanya ia ingin menumpahkan air matanya menangis meraung-raung, tapi sisi lain dari dirinya dengan tegas mengatakan.

"Hei kau laki-laki. Kau dinikahkan bukan di gantung."

[]

"Maaf kami telat," sapa Tuan Xiao dengan senyum sumbringah saat telah bergabung dengan keluarga mempelai, sedangkan Xiao Zhan hanya diam dalam kesendirian memilih langsung duduk dengan wajah tertunduk lesu.

"Bagaimana, apakah sudah menentukan tanggalnya?"

Entah kenapa pertanyaan dari sang ayah membuat jantung Xiao Zhan berpacu cepat. Ia semakin ingin lari dari perjodohan konyol ini.

"Sudah, tapi kita tanyakan dulu kepada yang bersangkutan. Bagaimanapun mereka yang akan menikah," sahut wanita cantik dengan wajah lembut. Sangat elegan dan Wibawa. Mungkin ibu calon pasangan Xiao Zhan.

[BL]Love is..•ZSWW (OneShoot)√Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora