tujuh

2.5K 284 11
                                    

AKU BAPER [Winwin WayV]
FF
Written by @dexmouul23
The One Project For My Friends



AKU BAPER [Winwin WayV]FFWritten by @dexmouul23The One Project For My Friends∆∆∆

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Win, gue mau ngomong serius."

Suara Febi yang terdengar resah menarik perhatian Winwin. Cowok itu melirik sekilas, mulutnya masih dipenuhi nasi goreng yang membuat pipinya terlihat mengembung, lucu.

 Cowok itu melirik sekilas, mulutnya masih dipenuhi nasi goreng yang membuat pipinya terlihat mengembung, lucu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kao mao ngwomwhoeng thingal ngwomwhoeng."

Febi merapatkan bibir. Tangannya menyentuh lengan Winwin yang hendak menyuapkan makanan ke mulut padahal masih penuh.

Kebiasaan!

Winwin terdiam. Ikut hanyut dalam tatapan sayu Febi, tapi buru-buru ia halau takut kebablasan.

"Ayo kita hidup normal, Win," Febi menarik nafas panjang. "Ayo kita coba mulai hidup layaknya suami istri yang menantikan buah hatinya lahir," Pipi Febi memerah. Sebenarnya dia malu mengakui bahwa selama ini dia sudah jatuh terlebih dahulu ke dalam zona terlarang, hati Winwin.

"Gue capek---selalu nggak Elo anggep ada. Cuma sekadar pembantu."

Butuh berlapis-lapis keberanian untuk menyatakan kalimat yang menurut Febi susah diungkapkan itu.

"Emang itu tujuan gue, supaya Lo nggak betah. Gue seneng liat Lo capek ngurusin rumah." 😒 Batin Winwin menggema.

Suasana sunyi seketika. Febi menunggu Winwin yang terlihat hendak menjawab pernyataannya.

"Memulai hidup layaknya suami istri yang menantikan buah hatinya lahir?" Winwin menimang-nimang, mengulang kembali kalimat Febi yang terasa menggelikan di telinganya. Ia tersenyum miring.

"Sorry, Bi... Kalimat yang Elo ucapin itu seharusnya ditujukan bagi suami istri yang saling mencintai," Winwin tiba-tiba berdiri, mendorong jauh makanannya yang belum habis. "bukan bagi Winwin---dan Febi."

Cowok itu melangkah menjauh. Meninggalkan Febi yang tercengang sendiri di ruang makan. Tak menyangka ia akan ditolak suaminya sendiri berkali-kali.

"Putusin semua pacar Lo, biar semuanya jadi 'bagi Winwin dan Febi' doang." Febi tetap kekeuh.


"Elo bukan tipe gue sayangnya."

"Udah sejauh ini, apa Elo nggak ada perasaan apapun ke gue, Win? Sedikiiit aja... Apa Lo nggak ngerasa?"

Winwin mengeratkan genggaman jemarinya pada knop pintu. telinganya masih sehat untuk mendengar suara Febi. Tanpa menoleh ia berucap.

"Susunya buruan diminum,  kalo dingin nggak enak... And,  jangan masuk kamar kalo enggak gue suruh."

Blam.

Dan Febi benar-benar ditinggalkan sendiri dengan segala kemangkelannya.

"Bangsat, sih, emang. Padahal gue udah akting melas, tetep nggak mempan. Huft!"

Febi memasang wajah cemberut. Jari telunjuknya ia ketuk-ketukkan ke atas meja, sementara tangan kirinya ia gunakan untuk menopang dagu, seolah berpikir.

"Emb... gue bukan cewek tipenya Winwin, anjir nggak tuh? Cowok seantero kampus aja bilang gue tipe mereka orang, dari atas bawah," Tiba-tiba ada lampu terang memancar dari atas kepala Febi. "Hmmm, gue tau! Winwin kan tukang jelalatan. Dingin-dingin sok yes. Penggila cewek semok, bohay, sexy, aduhay... Hihihi."

Cewek itu malah terkikik geli. Membayangkan rencana selanjutnya yang ia jamin bisa mengalihkan perhatian Winwin.

Kalau kalian kira Febi cewek baperan yang cuman disentak dikit langsung ciut, kalian salah! Ia selama ini cuman akting.

Febi akui kalau dia tak suka jadi pusat perhatian, tapi ia juga tak suka kalau diabaikan.

Tak suka kalau barangnya diambil orang lain.

Tak suka kalau barangnya diambil orang lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

BC||11 April 2020

Bulan special;)

Aku Baper <Winwin WayV> [COMPLETED]Where stories live. Discover now