Pukul 19.00
Semua keluarga gibran berkumpul di ruang tamu, jihan dan gibran juga ikut berkumpul di ruang tamu. jihan dan gibran hanya mendengarkan pembicaraan saja. jihan pun duduk bersama gina dan bibi gibran. gibran di dalam kamar
"Bagaimana sudah isi nak?" Tanya Bibi gibran
"Isi maksudnya bi?" Tanya Jihan kembali
"Hamil sayang" Ucap Gina tersenyum
"Oh, belum bi" Jawab Jihan
"Tidak masalah nak, kamu masih muda" Ucap Bibi gibran
"Iya bi" Jawab Jihan
"Kak jihan di panggil mas gibran" Ucap Fandi
"Sanah sayang pergilah ke kamar" Ucap Gina
"Iya mah, mah bi saya permisi" Jawab Jihan
"Iya" Ucap Gina dan bibi gibran
Clek
Jihan masuk ke dalam kamar dan jihan menghampiri gibran di sofa
"Kenapa memanggil?" Tanya Jihan
"Hanya ingin kamu di kamar saja" Jawab Gibran
"Oh" Ucap Jihan
"Lucu ya dede ane?" Tanya Gibran
"Iya namanya juga anak kecil" Jawab Jihan
"Tapi lebih lucu lagi, jika nanti anak kita" Ucap Gibran tersenyum memandangi jihan
"Sudah deh pak tidak perlu berbicara seperti itu" Jawab Jihan
"Memang ada yang salah yang tadi saya bicarakan?" Tanya Gibran
"Tidak ada" Jawab Jihan
"Suatu saat nanti kamu pasti akan menjadi seorang ibu an" Ucap Gibran
"Ya" Jawab Jihan
"Saya sih inginnya secepatnya kamu hamil" Ucap Gibran tersenyum
"Buat saja sendiri kalau begitu" Jawab Jihan dengan pelan
"Mana bisa an" Ucap Gibran
"Yasudah diam" Jawab Jihn
"Iya" Ucap Gibran
Gibran hanya tersenyum ke pada jihan, gibran tahu jihan belum siap hamil dan setiap berbicara hamil pasti jihan selalu saja kesal. jihan yang kesal ke pada gibran, jihan berbaring di tempat tidur dan jihan rasa gibran selalu menyindir jihan soal ingin memiliki anak. jihan menutupi wajahnya dengan selimut, jihan yang merasa kesal pun tertidur dan gibran hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat jihan
Ruang tamu
"Pak masih lama tidak sih?" Tanya Jihan
"Masih" Jawab Gibran
"Saya ke kamar saja ya?" Tanya Jihan kembali
"Temani saya menonton" Jawab Gibran
"Iya" Jawab Jihan
Jihan dan gibran sudah pulang dari rumah rudi dan gina dari dua hari yang lalu. jihan dan gibran sedang di ruang tamu. jihan sedang menemani gibran yang sedang menonton tv, jihan yang mengantuk pun dengan terpaksa jihan menahannya dan jihan tertidur dengan menutupi wajahnya dengan batal yang berada di sofa. gibran yang merasa kasihan dengan jihan pun gibran menggendong jihan, gibran naik dengan menggendong jihan dan gibran masuk ke dalam kamar. gibran membaringkan jihan ke tempat tidur
Kantin
"Gua rasa pak killer udah nikah dah kayanya" Ucap Wina
"Iya" Jawab Gigi dan pinkan

KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku Suamiku
AksiKiller, pelit nilai dan dingin. jihan merasa dosen yang selalu di panggil killer oleh mahasiswa yang ada di kampusnya memang sangat menyebalkan, setiap jihan terlambat masuk ke dalam kelas dan jihan langsung di usir lebih parahnya lagi jihan hadir d...