36

1.1K 131 11
                                    

Matahari belum menampakan dirinya, bahkan terlalu dini hari untuk terbangun dari mimpi

Tapi tidak dengan para pasukan dari kerajaan kucing yang siap dengan alat perang mereka dan juga dengan Suho, Hani, Baekhyun, Taeyeon, Jimin, Mira dan yang terakhir Taehyung

Dikamarnya ia memandangi wajah cantik Nara dengan tatapan sendunya. Menatapnya untuk terakhir kalinya sebelum ia berangkat ke medan pertempuran

"Sayang, maaf jika aku pergi dan tak akan pernah bisa kembali ke pelukanmu, semua ini demi bangsa kita. Dan...selalu ingat bahwa aku mencintaimu" Taehyung mengecup kening Nara cukup lama

"Aku pergi, selamat tinggal sayang" dan yang terakhir Taehyung mengecup singkat bibir ranum Nara

"Taehyung? Ayo kita harus segera berangkat" Jimin sebenarnya tidak tega pada mereka berdua, hatinya ikut berdenyut nyeri menyaksikan Taehyung mengucapkan kata kata selamat tinggal pada Nara. Bahkan ia tak tahu bagaimana nanti ketika Nara terbangun tak menemukan siapapun di Istana?

Oh...Jimin tak bisa membayangkannya

"Ayo" dengan semua ketegaran yang masih ia punya Taehyung mengikuti langkah Jimin menyusuri lorong istana dan pergi ke medan pertempuran

'~'

Kim Seokjin. Pria berbahu lebar itu terus tersenyum sepanjang perjalanannya dari Gwancheon, ia memikirkan bagaimana ekspresi terkejutnya sang adik saat membuka pintu apartemen dan menemukan kakak tampannya ini

Ia sengaja tak mengabari Nara jika ia ingin ke Seoul untuk berkunjung.  karena hari ini adalah hari ulang tahun Nara jadi ia akan memberikan Nara kejutan

Mungkin dia sendiri yang akan mendapatkan kejutan nantinya

Jin sampai di depan apartemen Nara dengan sebuah koper di sebelahnya. Lorong apartemen Nara selalu tampak sepi sama seperti dulu ia mengunjungi apartemen adiknya ini

Ting tong

Dengan tawa yang tertahan Jin memencet bel berharap sang adik segera membukakan pintu

Tapi setelah 20 detik berlalu tak ada respon apapun dari dalam sana, senyum lebarnya pun luntur

Ting tong ting tong ting tong

Masa bodo dengan bel yang akan rusak ia hanya ingin adiknya membukakan pintu dan terkejut melihat dirinya. 5 detik berlalu tetap tak ada respon apapun

"Aishh anak itu, apa dia masih tidur?" Gerutu Jin dan melihat arlojinya yang menunjukkan pukul 5 AM

Seketika ia menepuk keningnya sendiri, ia lupa jika adiknya sedang tidur mirip seseorang yang sedang koma. Ia mencoba menelpon sang adik tapi hanya operator yang menjawab jika pulsa yang ia miliki tidak mencukupi

"Ck! Kenapa setiap aku menelpon selalu operator yang menjawab, jika suka padaku bilang saja" gerutu Jin seperti orang gila yang berbicara dengan ponsel

"Kau keluarga pemilik apartemen ini?" Tanya seorang ahjuma yang tinggalnya tepat disebelah apartemen Nara

"Ya aku kakaknya" jawab Jin antusias

"Ia tidak berada di apartemennya sejak sebulan yang lalu, kukira ia pulang ke rumah orang tuanya" jelas ahjuma

Tubuh Jin seketika menegang, "Tidak, ia tidak pulang"

This cat is my Boyfriend (KTH) ✔︎Where stories live. Discover now