Thank You

752 82 2
                                    

Disebuah jalan raya yang sepi terlihat sebuah sedan berwarna hitam tengah terguling, nampaknya sedan itu mengalami kesalahan mesin.

Seorang gadis dengan dress putih yang tergeletak di tengah jalan mulai mengerakan jemarinya, tatapannya tertuju pada sedan hitam di hadapannya yang sudah terbalik. Entah kecelakaan seperti apa yang terjadi sehingga membuat gadis itu terlempar keluar dari sedan hitam itu, dan hanya menyisakan sang pengemudi di dalamnya yang terlihat masih berusah melepaskan diri dari dalam sana.

“Oppa bertahanlah.”

Gadis itu bergerak pelan kembali memasuki mobil yang beberapa saat lalu ditumpanginya, walau harus berkali-kali meringis sakit karena tubuhnya beberapa kali menyentuh pecahan kaca yang terdapat di dalam sana tetap tidak membuat gadis yang juga tengah terluka itu untuk mencoba membantu pria tampan yang sudah terlihat sangat lemah itu.

“Keluarlah, mobil ini akan segera meledak.”

“Tidak, aku akan keluar bersamamu.”

Pria tampan itu menarik lemah tengkuk gadis yang masih berusaha membantunya, memberikan lumatan lemah pada gadis itu, sebelum akhirnya memnggunakan kekuatan terakhirnya untuk mendorong keluar gadis itu menjauh dari dalam mobil.

Tak lama kemudian beberapa polisi datang untuk mengevakuasi korban, dengan cepat polisi menarik sang gadis lebih dulu karena posisi gadis itu lebih mudah untuk diselamatkan, saat hendak menyelamatkan sang pengemudi, sialnya api mulai membakar mobil itu dan meledakan mobil itu beserta pengemudi mobil yang belum sempat diselamatkan.

“Oppa?!”

Tangis gadis itu semakin pecah dan berusaha untuk lari menuju mobil yang meledak, namun polisi menahannya karena rasanya sang pengemudi sudah tidak dalam kondisi yang bisa untuk diselamatkan.

.

..

.

2 tahun kemudian

Terlihat gadis cantik berbola mata coklat tengah menundukan kepalanya di hadapan sebuah salah satu makam yang ada di pemakaman umum kota seoul,

“Sampai kapan nuna akan seperti ini?”

Gadis itu mengadahkan pandangannya, karena dia tidak ingin sosok pria tampan yang baru saja menghampirinya melihat jika dia sedang menangis.

“Nuna, apa kau pikir Taehyung hyung akan tenang di sana dengan melihatmu seperti ini terus menerus? Setidaknya lakukan untuk Taehyung hyung, Ku mohon.”

“Hyunjin-ya..”

“Kau hanya perlu melupakan kejadian buruk itu, dan mencoba hidup normal seperti dulu lagi.”

“Aku tidak bisa.”

“Aku akan membantumu, ku mohon..”

Hyunjin memberikan tatapan sendunya seakan-akan pria tampan itu benar-benar memohon pada sang kakak untuk bisa mencoba menjalani hidup normalnya kembali.

.

.

.

Matahari pagi kota Seoul Nampak begitu cerah hari ini, beberapa orang mulai runitas pagi mereka namun berbeda dengan gadis berbola mata coklat itu yang namapak mengawali pagi harinya dengan aktifitas yang tidak biasa dilakukannya 2 tahun terakhir ini.

“Mau pergi?”

“Hmm, hanya sebentar, aku akan kembali.”

Senyum simpul yang di tunjukan oleh wajah cantik gadis berbola mata coklat itu, membuat wanita paruh baya di hadapannya cukup merasa lega. Karena wanita itu merasa jika putri semata wayangnya bisa kembali menjalani hidup normal dengan melupakan kejadian buruk yang pernah menimpa sang putri.

Oneshoot Story Naykook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang