tanpa judul bagian 8

349 35 6
                                    

min yoongi meregangkan tubuhnya yang terasa kaku. selain tubuhnya yang rasanya sangat kaku--kau tahu rasanya seperti menjadi patung selama berjam-jam--pinggang dan bokongnya juga sakit karena duduk tanpa bergerak sedikit pun dalam waktu yang lama.

pekerjaannya sebagai seorang produser musik seolah mengharuskannya begitu--tapi, sepertinya memang harus. duduk diam di ruang monokrom yang isinya alat-alat mengomposor lagu dalsm waktu yang lama kadang membuat pria itu muak--tapi tak dipungkiri ia juga sangat mencintai hal tersebut.

kembali ke min yoongi yang tengah mendecakkan lidah. kerokongannya kering, dan rasanya ia membutuhkan banyak glukosa setelah seharian menguras otaknya.

jadi, tangannya bergerak memijit nomor ponsel kim namjoon--yang entah kenapa ia hapal diluar kepala. kemudian menempelkannya ke telinga, dan kembali berdecak mendengar nada sambung yang rasanya terdengar begitu lama.

"halo, hyung. ada apa?"

yoongi sedikit bersyukur mendengar suara diseberang sana. karena, bung, yoongi hampir saja mengutuk habis jaringan jelek, atau ponsel lelet, atau lagi namjoon jelek yang lama sekali mengangkat panggilannya.

"halo, jelek." kata yoongi membalas sapaan seberang sana, "waktu kau pulang nanti, tolong belikan aku bubble tea, atau cheese cake, atau apalah. yang penting manis. aku pusing. intinya, beli apapun yang manis. aku akan ganti uangmu." yoongi menyambung kalimatnya yang tadi, dengan nada yang sedikit terdengar marah-marah.

jangan ganggu yoongi, oke? dia sedang dalam mode jeleknya.

"oke." namjoon disana mengangguk paham, sekalipun tidak ada yoongi yang melihatnya mengangguk disana.

yoongi mengangguk-angguk mendengar kepatuhan namjoon. "baguslah kalau otakmu itu dipakai dengan benar."

"tapi, memangnya harus yang manis-manis?"

"kenapa? kau tidak terima? hah?"

"bukan begitu," namjoon menyahut sambil mencari jalan paling aman. "tapi, kau kan sudah sangat manis, hyung. apa perlu kamu menambah kadar manismu? nanti, aku diabetes, yoongi hyung. mengertilah sedikit."

yoongi masih di ruang komposer monokrom miliknya. ponselnya masih terhubung dengan panggilan kim namjoon, dan telinganya mendengar gombal picisan pemuda diseberang sana. dan, yang yoongi bisa hanya mendesah frustasi seraya dua jemarinya tertaut di kening untuk mengurut meredakan pening yang tiba-tiba menyerang.

"ya tuhan, kim namjoon. kenapa kamu goblok dan menjijikan sekali, sih? aku tidak paham."

yoongi segera memutuskan panggilan. kesehatan mentalnya sendiri jauh lebih penting.

"ya tuhan, menjijikan sekali." wajah pria pucat itu tertutup oleh telapak tangannya.

perutnya terasa begitu tergelitik, dan mual.





tbc

gais, aku lagi seneng banget hehehe

eksesif- namgiWhere stories live. Discover now