🐣 Dua Puluh Sembilan 🐣

668 58 1
                                    

VOTE! VOTE! VOTE!!!




































Matahari pagi sudah menyinari bumi. Cahayanya pun sudah masuk ke kamar Junmyeon dan Joohyun.

Junmyeon yang masih setengah sadar, mengelus kasur disebelahnya. Dimana tempat Joohyun tidur.

Akan tetapi, Junmyeon tidak menemukan tubuh Joohyun.

Junmyeon langsung membuka matanya.

Dia sangat panik.

Junmyeon mencari keberadaan Joohyun di kamar mandi. Tapi tidak ada.

Kemudian dia mencari ke kamar anak-anaknya.

Dan masih tidak ada.

Junmyeon segera menuju dapur.








Dan ternyata Joohyun sedang memasak.

Junmyeon langsung menghampiri Joohyun dan memeluk wanita itu dari belakang.

"Astaga!" kata Joohyun yang terkejut.

Junmyeon memeluk Joohyun sangat erat.

"Oppa, aku sedang memasak"

Junmyeon diam. Dia malah semakin mengeratkan pelukannya.

Karena merasa tidak bisa bergerak karena Junmyeon, Joohyun pun meminta tolong pada pembantunya untuk mengambil alih pekerjaannya.

Joohyun membawa Junmyeon kembali ke kamar.

"Oppa ada apa?"

"I don't want to lose you" kata Junmyeon.

Joohyun paham maksud obrolan mereka. Joohyun menghela napasnya.

"Oppa, aku masih disini jadi—"

"Iya kamu masih disini sekarang. Bagaimana nanti?"

"Aku juga berusaha buat bisa sama kamu selamanya. Aku juga sayang anak-anak kita. Aku ga mau ninggalin mereka" sahut Joohyun.

Junmyeon terdiam.

Joohyun menghela napasnya.

"Oppa, bisa ga bahas masalah ini terus?"

Junmyeon masih diam.

"Aku kembali ke dapur. Kamu mandi dan setelah itu sarapan. Segera aku siapkan" kata Joohyun kemudian keluar dari kamarnya.








🐣 🐣 🐣







"Eungh, oppa" kata Joohyun saat Junmyeon datang ke dapur.

Joohyun segera menyiapkan semua makanan yang dia masak tadi di atas meja makan.

Junmyeon mendudukkan dirinya di kursi. Begitupun dengan Joohyun.

『ᴀʟᴡᴀʏꜱ ʙʏ ʏᴏᴜʀ ꜱɪᴅᴇ』| ꜱᴜʜᴏ-ɪʀᴇɴᴇ [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang