Singtuan and His Phone

1.1K 112 81
                                    

Singto memasukan suapan nya yang ketiga. Bacon dan telur tidak akan pernah tidak enak untuk indra pengecapnya.

Matanya sibuk menatap layar dan tangan satunya menekan layar handphone dengan lincah.

Suasana sore di luar jendela juga terasa hangat. Kombinasi yang sempurna untuk waktu istirahat yang jarang dia dapatkan.

Terasa sangat sempurna....

Tapi tidak untuk sepasang mata yang memandangnya dari sebrang meja.

Masih menggenggam spatula nya. Krist menatap Singto yang menatap layar handphone dengan khikmat, tidak terganggu sama sekali.

"Makan dulu yang benar.." Krist melirik ke arah jam dinding. Makan sepiring bacon dan telur ternyata memakan waktu lama jika indramu yang lain menatap layar handphone.

Tidak ada jawaban...

"Phi Sing."

Masih tidak ada jawaban...

"Singtuaaaan."

Masih hening.

Krist mengkerucutkan bibirnya. Mengenal phi Singtuannya dengan baik, Krist sebenarnya punya beberapa cara untuk mengatasi kecanduan Singto terhadap handphone.

Berjalan memutar ke belakang sofa, Krist dapat melihat Singto sedang bermain game. Berarti bukan masalah pekerjaan, ok, rencana dimulai.

Krist duduk di samping Singto, perlahan mendekat, dengan sangat perlahan Krist meletakan kepalanya di paha Singto.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Singto saat dia menyadari wajah manis itu menatap dari pangkuannya.

"Aku lapar, suapi aku." Krist dengan senyum manisnya menjawab.

"Kau kan bisa makan sendiri..."

Belum selesai Singto bicara, Krist membuka mulutnya lebar. "Aku ingin disuapi." Bisiknya manja.

Singto kalah...

Dia menyuapi Krist dan memakan baconnya, tetapi setelah itu, dia kembali pada game nya.

Ternyata Krist yang kalah, waktunya meningkatkan permainan.

Beranjak dari pangkuan Singto dan membereskan piring dengan kesal, Krist memberi jeda.

Sudah 1 jam, Singto belum juga selesai bermain game.

"Meong.." Pluto menatap Krist yang sedang bermain dengannya.

Mata biru kucing itu menatap wajah kesal ayahnya.

Krist mulai memainkan handphone nya, menghubungi seseorang yang sedang ada pekerjaan dengannya, tidak lama orang itu menelponnya.

"Sawadee phi Peck." Jawab Krist.

Bingo! Singto menoleh. Mata elangnya menatap lurus ke arah Krist, tangannya berhenti bermain game, mendengarkan apa yang kekasihnya bicarakan dengan 'orang' itu.

Singto kalah...

1 menit... 2 menit.. Krist kembali melihat Singto. Singtuannya sudah kembali bermain game. Dia pasti mendengar bahwa Krist hanya membicarakan masalah pekerjaan, walaupun wajahnya agak terlihat masam, dia sudah kembali fokus pada handphonenya.

Krist kalah lagi...

Dengan kesal Krist pergi mandi. Saat mengintip keluar kamar, Singto masih asyik dengan handphone nya. Sudah dari pagi dan Singto belum juga selesai.

Krist mengenggam handphone nya sendiri dengan kesal, dia mulai membuka sosial media, dia suka bermain game, tapi tidak terlalu ahli seperti Singto, dan untuk push rank seperti saat ini, Singto pasti memilih Tay yang lebih ahli dan tidak akan mengajaknya bermain bersama.

Singtuan and his phoneDonde viven las historias. Descúbrelo ahora