13

2.6K 520 155
                                    

"Bisa tinggalin gua sama Jeka berdua gak? Ada yang pengen gua omongin." Mereka yang ada di sana mengangguk dan berjalan ke luar rooftop.

"Kenapa?" Tanya Jeka.

"Selama lo nakutin sekolah ini lo pernah masuk kelas gua atau lab komputer gak?" Tanya Rose.

Jeka sempat terdiam sebentar hingga kemudian dia menggeleng.

"T-tapi waktu itu gua liat lo di depan lab komputer dan waktu hari pertama gua sekolah juga gua ngeliat lo di tempat duduk samping gua," kata Rose yang masih tidak percaya.

"Pertemuan pertama kita pas gua anter lo pulang, selain itu bukan gu—TUNGGU!"

Jeka memegang bahu Rose dan menatapnya kaget.

"Lo bisa liat arwah?" Tanya Jeka hati-hati. Rose memikirkannya sebentar dan menggeleng.

"Yang lo liat di kelas atau di lab komputer itu Jungkook, bukan gua," kata Jeka pelan.

Rose terdiam. Sejak kapan dirinya bisa melihat hal ghaib seperti itu? Memang ia dilahirkan dengan kebutuhan khusus, tapi sebelum masuk tk kemampuannya untuk melihat hal ghaib sudah ditutup. Tapi ini?

"Gausah panik. Mungkin Jungkook emang sengaja mau nunjukin diri ke lo." Rose mengangguk.

Jeka memperhatikan Rose dengan seksama. Raut wajah yang sangat tenang walau dikeadaan yang genting ini.

'Pantes Jungkook suka sama lo, cantik gini,' gumam Jeka dalam hati.

"Jungkook jangan lari-lari!" Teriak seorang pria ke Jungkook.

"Jeka tapi di sini tempatnya bagus." Orang yang dipanggil Jeka pun menoleh ke orang tuanya dan dibalas dengan senyuman.

"Udah biarin aja adek kamu seneng." Mau tidak mau Jeka mengangguk dan berjalan mendekat ke Jungkook.

Bugh

"Aw."

"Kamu gapapa?" Seorang gadis mengulurkan tangannya dengan maksud ingin membantu. Jungkook melihat uluran tangan itu dan menatap gadis di depannya.

"Kamu siapa?" Jungkook bertanya sembari bangun dari posisi jatuhnya.

"Aku Roseanne Park, kamu?"

"Aku Jeon Jungkook."

Jeka dan kedua orang tuanya berlari mendekat setelah melihat Jungkook terjatuh. Ibunya langsung mengecek semua tubuh Jungkook untuk melihat apakah ada luka atau tidak.

"Aku gapapa bun. Tadi dia yang tolongin aku," tunjuk Jungkook ke Rose.

Yoona menoleh ke gadis kecil yang berdiri di samping Jeka dan menggenggam tangannya.

"Makasih ya cantik udah tolongin Jungkook." Gadis cantik itu mengangguk dan tersenyum lebar. Kemudian pandangannya teralihkan ke Jeka.

"Kamu siapa? Kok muka kalian sama?" Tanya Rose.

"Dia anak tante juga namanya Jeon Jeka. Jeka dan Jungkook itu kembar sayang," jawab Yoona lembut.

"Rose!" Mereka semua menoleh karena teriakan seseorang yang memanggil Rose.

"Mamah!"

"Kamu dari mana sayang?" Tanyanya.

"Tadi aku abis bantuin dia yang jatuh." Minyoung melihat ke keluarga Jungkook dan menunduk ramah.

"Saya duluan ya bu, ada urusan," kata Minyoung ke Yoona.

Setelahnya Rose dan mamahnya pergi menjauh dari mereka.

"Rose nanti kita main bareng ya!" Teriak Jungkook sebelum Rose pergi lebih jauh.

"Iya, nanti aku, kamu sama Jeka main bareng," balas Rose.

Waktu pun berjalan dengan sangat cepat dan sekarang Jungkook, Rose dan Jeka sudah memasuki bangku sekolah dasar. Mereka bersekolah di tempat yang sama. Mereka bertiga pun menjadi sangat akrab semenjak pertemuan waktu itu.

Pada suatu hari mereka sedang bermain bersama di depan komplek rumah Rose. Dan tanpa sengaja badan Rose terdorong oleh Jungkook yang menyebabkan gadis itu terjatuh ke jalan raya. Kebetulan juga saat itu sebuah mobil lewat dan berbenturan dengan Rose.

Dahi gadis itu langsung dipenuhi darah yang terus saja keluar. Melihat hal itu Jungkook hanya bisa diam sedangkan Jeka berlari ke rumah Rose untuk memberitahu orang tuanya.

Sejak saat itu keluarga Rose memutuskan untuk membawa Rose ke Seoul. Bukan karena kecelakaan yang menimpa gadis itu tapi karena pekerjaan sang ayah. Jungkook terus saja menyalahkan dirinya yang telah membuat Rose terluka. Padahal orang tuanya dan orang tua Rose selalu mengatakan jika itu hanyalah sebuah kecelakaan.

Sebelum pindah Rose sembat dirawat di rumah sakit di sana. Tapi Rose kecil kehilangan ingatannya dan belum sempat melihat Jungkook dan Jeka karena Jieun tidak mengijinkan mereka ke rumah sakit.

Itulah juga yang menyebabkan Jungkook menjadi pribadi yang pendiam dan tidak ingin bergaul dengan banyak orang. Ditambah dengan orang tua mereka yang bercerai menambah luka bagi Jungkook.

"Btw Jek, kenapa Jungkook Cuma nunjukin diri ke gua, tapi yang lain engga. Maksud gua pasti yang lain lihatnya lo, bukan Jungkook yang sesungguhya." Perkataan Rose itu sukses membuat Jeka Kembali kea lam sadarnya.

"Masa lalu kalian saling berhubungan. Dan Jungkook yang pengen lihat lo lagi, walau kalian beda dimensi."

"Maksud?" Tanya Rose bingung.

"Lo berdua temen kecil. Lo pernah nolongin Jungkook pas dia jatoh dan dari situ Jungkook udah suka sama lo. Tapi karena lo kecelakaan dan amnesia jadi lo gak inget sama dia dan gua. Dari dulu sampe akhir hayatnya dia selalu nunggu lo buat balik Rose. Dan sekarang pas lo balik Jungkookn nya yang pergi."

Rose terdiam mendengarnya. Dan entah kenapa kepalanya tiba-tiba merasakan pusing yang luar biasa. Dan pandangannya menjadi gelap. Melihat itu Jungkook langsung menggendong Rose dan membawanya ke UKS. Saat tiba ia langsung membaringkan Rose di ranjang dan segera pergi dari sana.

Tidak lupa dia menghubungi Jaehyun untuk menemani Rose. Ia tidak ingin ada orang lain yang melihatnya untuk saat ini. Jungkook pun berjalan menuju gudang belakang dan mendapati Jungkook yang mengintip dari arah jendela yang mengarah ke UKS. Sekedar informasi, UKS sekolah ini memiliki jendela yang mengarah ke Gudang belakang.

"Kenapa lo gak balik ke alam lo?" Tanya Jeka sinis ke Jungkook.

Jungkook menoleh ke Jeka sebentar dan Kembali menatap Rose dari jendela tanpa menjawab pertanyaan Jungkook.

"Percuma lo liatin dia kalau lo bahkan gabisa berbuat apa-apa."

"Aku cuma mau Rose ngelihat ke aku dan ngobrol ke aku," jawab Jungkook lembut.

"Lo udah meninggal. Dimensi kalian sekarang beda." Mendengar hal itu Jungkook menatap Jeka dan berjalan mendekat ke arahnya.

"Terus salah kalau aku masih mencintai dia?" Tanyanya.

"Apa yang lo mau?" Tanya Jeka balik.

"Dia jadi milik aku, selamanya."

Jeka menatap dingin ke Jungkook dan berjalan mendekat ke arah kembarannya.

"Lo gabakal bisa dapetin dia. Rose milik gua sekarang! Jadi lebih baik lo balik ke alam lo dan biarin dia hidup tenang." Jungkook pun berjalan menjauh setelah berbicara seperti itu.

"Tenang aja, dendam lo biar gua yang bales."

Jeka menatap kepergian Jungkook dengan tatapan kesal.

'Kalau aku gabisa dapetin Rose, maka semua orang juga gabisa dapetin dia.'

•••
I know abis baca ini kalian makin gapaham😭😂

Btw makasih buat yang udah setia komen dan suka sama cerita ini. Aduh aku cinta banget sama respon kalian

Sini aku kasih virtual hug /peluk kalian

See you guys di part selanjutnya

[✔️] 𝐭𝐰𝐨 𝐝𝐢𝐦𝐞𝐧𝐬𝐢𝐨𝐧Where stories live. Discover now