5

39 10 4
                                    

Antik - Bang Dul

Clara menunggu Arial didepan rumahnya, "kita naik apaan?" tanya nya bingung, karena tidak ada mobil Arial didepan rumahnya. Lelaki itu baru saja keluar dari rumahnya, dengan mulut yang masih berisikan roti strawberry yang ia makan tadi

"Naik si Dul." jawab Arial membuat Clara mengkerutkan dahi nya

Tak lama sebuah angkot berwarna biru pun berhenti didepan rumah Clara, "itu dia dateng juga."

"ANGKOT?!" gumam Clara shock

"Selamat datang, selamat pagi, selamat berbahagiaaaaa. Bang Dul akan membacakan puisi cinta, untuk pasangan baru. Ekhem, pangeran Arial dan princess Clara. Dengarkan baik-baik okeh okeh" ucap seorang lelaki itu, sambil melirik kearah Arial dan Clara bergantian

"Roses are red

Violet are blue

My heart will be sad

Because my life without you," tambahnya lagi kini dengan gaya layaknya seorang pujangga yang menyampaikan pesan cinta untuk kekasihnya

Clara bergidik ngiri melihat sambutan dari lekaki itu, bang dul ataupun siapapun namanya. Ditambah lagi ia mengatakan kalau Clara dan Arial adalah pasangan baru. Benar-benar mimpi buruk Clara kali ini.

"Gue sengaja memesan ini buat lo, biar kita merasakan kisah cinta anak jaman dulu dengan cara naik angkot. Lo suka gak?" tanya Arial sambil menyandarkan badan nya di angkot

Clara terdiam masih tidak percaya, "Kalau mau naik angkot kan bisa jalan dulu kedepan."

"Eh, angkot ini tuh beda. Gue sengaja suruh kesini supaya kita berdua aja yang naikin." jawab Arial

Clara menepuk dahi nya, "tapi ini tuh bener-bener deh!"

"Bener-bener romantis ya neng?" sahut tukang angkot tersebut, membuat Clara langsung memberikannya tatapan yang tajam

"Terus gue sengaja pesen angkot warna biru, soalnya didaerah ini adanya cuma satu warna. Mm Lo suka gak warna biru?" Clara mendengus kesal mendengar pertanyaan Arial

"Gak! gue suka nya ungu." jawab Clara

"Janda dong neng" sahut tukang angkot lagi

"Udah yuk, jalan nanti terlambat." ajak Arial sambil menuntun perempuan itu. Mau tidak mau Clara ikut, daripada ia terlambat nantinya. Perempuan itu menatap ke sekelilingnya, banyak gantungan berbentuk hati, angkotnya wangi dan bersih. Kini ia duduk berhadap-hadapan dengan Arial, lelaki itu tidak berhenti senyum sedari tadi. Ia tidak tau apakah Clara suka atau tidak perlakuannya, Arial benar-benar puas bisa melakukan ini untuk Clara

"Bang Dul, jalaan!" ucap Arial dengan semangat

Bang Dul menyalakan mesin mobilnya, ia memperagakan layaknya seseorang yang sedang balapan, "kemana tuannn?" tanya Bang Dul

"Kemana ya Clar?" tanya Arial,

"Ke seko—"

"KUA BANGGG!" ucap Arial menjawab pertanyaan nya sendiri.

"Oke, berangkaaaaaaat" jawab Bang Dul yang langsung menancap gas mobilnya.

Clara benar-benar pasrah dengan hari ini. Perempuan itu hanya terdiam sambil melihat kearah jendela, tak lama alunan musik terdengar. Clara tau lagu ini, The Overtunes — Ku ingin kau tahu. Perasaan kesal perlahan menghilang dan tergantikan dengan senyuman manisnya

"Clar..." panggil Arial "Lo suka?"

"Suka." jawab Clara membuat lelaki itu langsung berbinar-binar dan tersenyum lebar

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 15, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AntiqueWhere stories live. Discover now