Jeffry Bukan Manusia!

54 4 0
                                    

"Acha! Kamu dengerin aku nggak, sih?!" Suara cempreng yang terdengar ditelinga kirinya sangat jelas saat perempuan itu tengah meneliti sesuatu. Ia menoleh, mendapati Dami yang kini sudah mengembungkan pipinya sembari melipat kedua tangan didepan dadanya. Merasa sudah membuat sahabatnya marah, Acha tersenyum, kemudian meminta maaf.

"Dengerin kok, terus lo sekarang gimana?" Acha yang walaupun sibuk dengan urusannya, tetapi diam-diam memang mendengarkan ocehan Dami yang tengah menceritakan tentang adik-adiknya.

"Pokoknya selama sepuluh hari kedepan, aku harus manfaatin ini, Cha! Mumpung adik-adikku nggak ada." Acha menoleh, mengerutkan keningnya. "Mau ngapain lo?" tanya Acha heran.

"Nonton drama Korea!" jawab Dami meringis, kemudian kembali sibuk membuka handphone-nya dan menonton drama Korea yang memang Dami suka.

Acha menghela nafas, kemudian kembali melihat seseorang yang sedang ia pantau. Namun, baru saja ia melihat, orang yang ia cari kini hilang dari kursi bus-nya. Acha mencari-cari kemana orang itu pergi dan saat ia menoleh ke belakang, seorang laki-laki mengagetkannya dengan memajukan wajahnya kedepan wajah Acha.

"Ngapain lo?!" Suara bass dari seorang laki-laki berhasil membuat seluruh orang-orang terdiam, bahkan Dami yang sudah fokus dengan earphone-nya pun langsung melepas benda itu dari telinganya. Sementara Acha? Mencoba menutupi wajahnya.

"Ketauan ngintilin gue, kan."

Acha makin panas. Tenang, Acha, harus sabar.

Rossealyn Cempaka, atau yang sering disapa Acha. Seorang perempuan yang mempunyai paras cantik, kulitnya yang putih, rambut panjangnya yang bergelombang bahkan kini Acha mewarnai rambutnya dengan cat berwarna cokelat muda dibagian ujung rambutnya, membuat wajahnya semakin mirip seperti mempunyai darah keturunan Jerman. Kini, dengan jurusan IPS yang telah ia tempuh saat SMA dulu, membuatnya memasuki jurusan Teknik Geologi disalah satu Universitas ternama.

Dari kecil, Acha memang menyukai hal-hal yang berbau dengan bumi. Saat SMA dulu, sebenarnya nama Acha sudah tertulis dikelas IPA 2, namun perempuan itu memilih untuk memasuki jurusan IPS karena ingin mempelajari lebih lanjut tentang jurusan yang akan ia tempuh saat kuliah nanti.

Buktinya adalah Dami sendiri, sahabat Acha yang sudah dari SMP dan ternyata mereka juga sama-sama menyukai tentang bumi dan yang berhubungan dengannya. Bahkan kini mereka juga masuk kedalam universitas yang sama, pun dengan jurusan kuliah yang sama.

Namun masalahnya adalah laki-laki yang secara tak langsung tengah mempermalukannya ini. Jeffry Hardianto, laki-laki yang juga satu kelas dengannya dulu saat SMA. Bukan karena Jeffry adalah teman alumni-nya, tetapi karena saat SMA dulu, Jeffry senang sekali menganggu Acha. Tidak, bukan menganggu lagi, tetapi sudah masuk kedalam pem-bully­-an!

Awalnya karena Acha melihat Jeffry yang tengah meledek Zahra, teman kelas Acha. Zahra memang tidak sempurna, fisiknya selalu berhasil dijadikan bahan olokkan. Namun Zahra sama sekali tak pernah melawan, membuat anak laki-laki menjadi semangat menghina dia. Yang Zahra lakukan hanyalah menangis dan terus diam menahan hinaan itu semua.

Acha melawan Jeffry—dalang dari semua masalah Zahra—juga anak buahnya. Bukannya dibela, Acha malah diserang balik oleh seluruh murid kelasnya. Karena mereka tahu, Jeffry bukan murid biasa, ayahnya adalah seorang Direktur diperusahaan ternama, sementara ibunya seorang pengacara yang cukup ahli. Kenyataan bahwa Jeffry adalah anak dari orang yang berpengaruh, membuat murid-murid dikelasnya menjadi takut.

Semenjak saat itu, tak ada yang berani mengobrol dengan Acha kecuali Dami. Bukan Zahra lagi yang dijadikan bahan hinaan, melainkan seorang Rossealyn, dan siapa lagi kalau bukan Jeffry yang menyuruh.

Setiap hari, Acha melewati hari-hari seperti dineraka. Mejanya selalu disirami susu yang sudah dicampur dengan minuman lain, buku matematika-nya pernah dicoret-coret padahal saat itu dia sudah menjawab semua tugas matematika, setiap presentasi selalu tak ada yang mendengar dan terus diberi pertanyaan-pertanyaan tak masuk akal oleh golongan Jeffry. Bahkan yang lebih parahnya lagi adalah, Acha sampai pernah tertabrak motor karena teman-teman Jeffry tak sengaja mendorongnya.

Tentu saja, hal itu membuat Acha trauma. Orang tuanya hanya bisa melakukan cara yang terbaik. Namun bukan Acha namanya kalau dia menyerah. Mau bagaimanapun, perempuan itu tetap membusungkan dadanya, menaikkan percaya dirinya dan terus bertahan. Sampai akhirnya ia lulus.

Tapi, ekspetasi-nya hancur. Kini Jeffry ada di bus yang sama untuk pergi kuliah lapangan di Majalengka. Walaupun hanya Jeffry yang masuk jurusan yang sama dengannya, tetap saja, perempuan itu masih kesal dan dendam.

"Nggak usah cari gara-gara sama gue." Acha menatap Jeffry sinis, kemudian memasangkan earphone dikedua telinganya, sementara Jeffry meringis dan kembali menuju tempat duduknya.

Dami menoleh, melihat kearah Acha yang sudah memejamkan matanya dengan tenang.



author note:

jadiiiii, ini bukan bagian dari cerita aku yang lain. ini cuma cerita yang bakal aku ikutin ke kontes hehe dan cuma ada 3 part :))))



Rose BLACKPINK as Rossealyn Cempaka


Jaehyun NCT as Jeffry Hardianto


Kim Dami as Dami Meylani


cerita ini cuma fokus sama Jeffry dan Acha, jadi nggak usah bingung sama peran lewatnya ya :) part 2 dan terakhir bakal dipost nanti malam!

the secret life of Jeffry (Jaehyun NCT) ✔Where stories live. Discover now