Zira

109 23 12
                                    

(。♥‿♥。)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(。♥‿♥。)

Jangan liatin gue terus! Gue tau gue ganteng!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan liatin gue terus! Gue tau gue ganteng!

(。♥‿♥。)

Pagi yang cerah ini aku ditemani merdunya suara burung-burung yang bertengger di atas pohon. Terlihat pula matahari telah menunjukkan jati dirinya, membuat sang kegelapan telah berganti dengan cahaya. Menurutku, menyambut pagi dengan semangat itu bukan perkara yang mudah. Beban berat dan bayangan hari yang melelahkan akan berpotensi membuat diriku menjadi malas untuk beranjak dari singgasanaku alias kasur.

Tetapi kini, bayangan hari yang melelahkan itu telah hilang, saat aku melihat cowok menggemaskan baru saja keluar dari rumahnya.

"Naga!" panggilku.

"Ada apa, Ra?"

"Makin ganteng aja lo."

"Oh, iya dong! Selain gue seorang Borjuis, gue kan punya ketampanan yang hakiki!" ujarnya dengan bangga.

"Iya deh, terserah lo aja.... Oh, iya! Nanti siang ikut ke panti kan?" tanyaku.

"Ikut dong! Boleh bawa selain anggota Tarka juga, kan?"

"Iya, boleh. Jangan lupa nanti jam sebelas kumpul di lapangan!"

"Iya.... Gue pasti ikut kumpul kok."

"Ya udah gue mau ke supermarket dulu ya. Gue duluan, Ga."

Aku pergi ke supermarket untuk membeli keperluan ke panti nanti. Aku, Naga, dan remaja yang ada di komplek akan pergi ke panti asuhan. Itu adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan setiap bulan, bagi kami anak-anak Tarka.

Aku dan Naga sudah sangat dekat. Kami sudah bersahabat sedari kecil. Menurutku, Naga itu selalu membuat orang-orang di sekitarnya senang. Itu yang membuat aku menyukai Naga. Ya walaupun dia songong sih..., Tapi dia baik, penyayang, peduli ke semua orang dan mau berusaha.

Sebenarnya, aku tidak tahu Naga akan membalas perasaan ku atau tidak. Tapi yang pasti, aku belum siap jujur ke Naga kalau aku meyukainya. Aku tidak mau hubungan kami menjadi canggung, lantaran aku memiliki perasaan ke Naga. Karena mencintai dalam diam itu lebih mengasyikkan. Walaupun terkadang menyakitkan juga.

Zira, Jangan Bucin! #BucinnyaNagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang