The Fire Lotus

5.3K 538 66
                                    

Uchiha Sasuke

X

Hyuuga Hinata

.

.

.

.

.

The Forgetten Empress

Semilir angin yang dingin berhembus dari sela-sela fusuma yang tertutup. Mentari pagi terasa hangat dengan cahaya keemasan yang menerangi seluruh wilayah kerajaan Amaterasu. Salju yang sudah tidak lagi turun tampak mengkilat di bawah sinar matahari terbit. Mengingat besok adalah hari yang begitu ditunggu-tunggu oleh seluruh penghuni istana Uchiha, terlebih bagi seorang wanita muda yang cantik dengan rambut pink yang tergerai indah.

Wanita itu tampak bersemangat mempersiapkan pertunjukannya untuk acara yokote kamakura, di acara besar itu Sakura akan memainkan alat musik berupa koto. Sakura tengah berlatih tanpa adanya seorang guru yang menemaninya, jemari lentiknya memetik koto dengan sangat lembut hingga menciptakan nada yang begitu merdu. Sakura bahkan memejamkan kedua matanya karena menikmati alunan musik yang mengalun.

Dari luar paviliun selir utama banyak orang yang mengintip saat Sakura sedang berlatih. Bahkan di antaranya tampak antusias melihat keanggunan Sakura saat memainkan koto. Para pelayan itu memuji kehebatan Sakura dalam memainkan koto nya dan menciptakan alunan yang merdu. Nada dari setiap petikannnya memiliki harmoni yang begitu kontras dengan musim dingin saat itu.

"Sungguh luar biasa, Sakura-sama memang hebat dalam segala hal. Aku rasa kali ini semua orang akan terpaku pada permainan koto nya". Seorang kepala pelayan memuji kehebatan Sakura dalam memainkan koto.

"Kau benar, lihat saja jemarinya yang begitu lembut memetik koto. Astaga, itu sungguh hebat".

"Jika dipikir-pikir Sakura-sama lebih pantas menduduki posisi permaisuri agung dibandingkan Hinata-sama. Aku mendengar dari para penjaga gerbang paviliun permaisuri, Hinata-sama bahkan tidak mempersiapkan apapun untuk acara besar besok malam".

Seorang pelayan wanita menyambung perkataan pelayan lainnya. "Sungguh tidak menghormati tradisi klan Uchiha. Aku rasa Hinata-sama bukanlah wanita yang baik".

"Hey...jaga ucapan mu. Bagaimana jika ada orang yang mendengarkan perkataan mu? Kau bisa di hukum mati karena menghina seorang permaisuri". Seorang pelayan tua menegur salah seorang pelayan muda yang berbicara sembarangan.

"Gomene, aku hanya mengatakan kebenaran".

"Sudah lah, sebaiknya kalian kembali bekerja. Cepat kembali ke pekerjaan kalian".

Setelah semua pelayan pergi, Sakura menghentikan permainan koto nya. Sakura melihat setumpuk salju yang jatuh dari atas pohon, senyuman lebar tertera di wajah manisnya.

"Aku yakin, Sasuke-sama akan terkesima dengan permainan koto ku".

Dengan penuh semangat Sakura kembali berlatih, setiap alunan yang ia mainkan terdengar begitu tulus dan merdu. Siapapun yang mendengarkan alunan musiknya mungkin dapat terhipnotis.

.

.

.

Paviliun Permaisuri

The Forgetten Empress (The End)Where stories live. Discover now