wedding dress

dul🍒

Welcome to the back

Jangan lupa vote and comment biar semangat ya👍

🍒🍒🍒

Jaehyun tidak habis pikir dengan persyaratan yang diajukan oleh sang bunda kepada model yang akan mengikuti fashion show.

“bunda. Kenapa persyaratanya jaehyun harus kencan sama mereka dikira Jehyun piala bergilir.” Kata jaehyun dengan pandangan yang tak lepas dari sang bunda.

“seharusnya kamu itu memanfaatkan waktu kencan buat pendekatan diri biar kamu nantinya nggak salah pilih.”

“bunda kira aku nggak laku apa gimana sih?” ucap jaehyun yang semakin geregetan dengan sang bunda.

“ya terus kenapa bunda nggak kamu kenalin sama cewek?” tanya bunda dengan melipat tangan didepan dada.

“kenapa nggak abang yang suruh nikah duluan. Kenapa harus jaehyun?”

Percakapan mereka terhenti karena kedatangan mingyu diikuti dengan lee naeun yang merupakan salah satu kandidat untuk menjadi istri jaehyun.

“oh iya bunda lupa, sekarang jadwal kamu kencan sama naeun.” Kata sang bunda meninggalkan ruangan jaehyun.

“anjir. Bunda gue kesurupan apa sih ming, jalan pikiranya semakin kesini semakin butek.”

“gue aduin bunda lo ni.”

“bodo amat.”

“abang lo?”

“tambah bodo amat gue mah.”

“yaudah papa lo deh.”

“lo mau gue dipenggal sama papa gue?” tanya jaehyun sembari mendudukkan dirinya di kursi kebanggaanya.

“salah si-“ omongan mingyu dipotong dengan suara deheman naeun.

“ekhem”

“oh iya lupa jae. Ini yang tadi dimaksud bunda lo, naeun.” Dengan membawa naeun sedikit mendekat ke meja jaehyun.

“terus harus gue apain?”

“terserah lo aja. Gue pergi dulu ya. Ati-ati berduaan.” Ucap mingyu dengan tatapan menggoda jaehyun.

Setelah pintu ditutup oleh mingyu, naeun maju satu langkah.

“lee naeun.” Ucap naeun dengan menyodorkan tanganya kedepan wajah jaehyun.

“jaehyun. Sekarang lo mau apa?” jawab jaehyun to the point.

“kalo kita makan siang di café depan mau nggak?” tanya naeun dengan senyum manis.

“oke. Cuma makan siang abis itu lo pergi.”

“kamu nggak pengen kenal aku lebih lanjut?” tanya naeun heran karena jaehyun sudah memakai jasnya.

“nggak. Ngapain?” itulah jaehyun sesungguhnya yang dingin.

“ehm, yaudah”

“ayo.”

Saat mereka berdua melewati lobi tak sedikit pasang mata yang memperhatikan mereka berdua apalagi naeun yang tersenyum dengan manisnya. Bahkan sampai ada yang memotret mereka.

Sesampainya mereka di café depan naeun memilih tempat duduk yang dekat jendela agar bisa melihat lalu lalang kendaraan.

“eh jae tolong fotoin aku dong.” Pinta naeun setelah sang pelayan pergi meninggalkan mereka berdua.