Chapter 2

1K 90 11
                                    

Maret 2013

Halo.. namaku fluke natouch saat ini usiaku 19 tahun. Aku mahasiswa salah satu dari universitas di Thailand. Saat ini aku berada di tahun ke 2 jurusan business and management.

"My fluke~ tolong aku. Aku sama sekali tidak mengerti pelajaran ini.. Hiks" ucap salah satu temanku,sammy.

Saat ini kami sedang belajar di salah satu tempat terbaik di dalam universitas, taman bagian belakang universitas yang jarang sekali dilalui oleh mahasiswa lain.

"Sammy hal ini tidak sulit jika kau serius belajar. Letakkan lip tint mu dan membaca-lah dengan benar, aku yakin kau pasti bisa!" Jawabku mencoba membuat sammy tenang dan sedikit serius dengan buku2 di depannya.

"Benar sam, kau selalu membawa hal2 tidak berguna jika kita belajar bersama" ucap prem temanku yang lain.

"Aw.. prem dengar! Jika kau ingin berperang kau harus membawa alat perangmu. Itu yang sedang aku lakukan"

"Jika saat ini kita sedang berperang, sudah jelas yang harus kita bawa itu buku dan pena. Bukan alat make up mu itu"

"Aku tidak mengatakan kalau belajar adalah medan perangku"

"Lalu dimana medan perang mu itu sehingga kau membawa satu tas make up setiap ke kampus?"

Aku hanya tersenyum dan melanjutkan membacaku. Teman temanku ini memang selalu tidak pernah akur, dan aku sangat menyukainya.

"Hari ini aku ada latihan di club akting. Dan disanalah medan perangku! Aku akan berhasil mendapatkan perhatian dari P'Alex" ucap sammy sangat semangat dan hal itu benar2 membuat prem geram yang akan segera menerkamnya jika tidak aku cegah

"Sudahlah prem jangan merebut kebahagiaan sammy"

"Aw..fluke. sammy selalu saja berkhayal sesuatu yang pasti tidak akan terjadi! Aku harus segera membangunkannya dari mimpinya itu"

"Bermimpi itu baik prem.." ucapku tersenyum dan kembali fokus membaca.

"Aw.. My fluke memang yang terbaik" sammy memelukku manja, aku hanya mengelus rambutnya dan tersenyum maklum dengan tingkahnya.

##

Tepat jam 2 siang kelasku selesai. Aku keluar bersama teman temanku yang sudah merencanakan dimana kita akan makan siang.

"Prem.. sammy.. maaf hari ini aku tidak bisa makan siang bersama" kataku menyela percakapan mereka

"Kenapa? Apa kau bosan selalu bersama kami?" tanya sammy dengan raut wajah yang sengaja dibuat sedih

"Teruslah berakting sammy.. Hari ini fluke akan mengunjungi orang tuanya. Kau lupa?"

"Aw.. maaf fluke. Sammy benar2 lupa soal itu. Kau ingin kami antar? Kebetulan kami tidak ada kegiatan"

Aku tersenyum melihat mereka, teman yang selalu ada diberbagai keadaan

"Terima kasih, tapi kalian tidak perlu mengantarku. Sammy kau bilang ada latihan di club mu hari ini, pergilah.. Aku akan pergi dengan P'ohm. Sebentar lagi dia pasti akan datang" jelasku

"Ohh.. baiklah kalau begitu, tapi kami akan menemanimu menunggu ohm" ucap sammy dan menyeret fluke ke tempat duduk di taman kampus

"Hei.. sammy, aku rasa kita tidak perlu menunggu sampai ohm benar2 datang ke hadapan fluke."

"Kenapa? Jika fluke celaka kau mau bertanggung jawab? Aku yakin sebelum kau bertanggung jawab si ohm itu sudah membunuhmu duluan"

"Kau tahu sammy.. aura yang dikeluarkan ohm itu..wuih.. Jika mata bisa membunuh aku yakin aku sudah terpapar tidak berdaya" ucap prem ketakutan

Best 'Friend' ?Where stories live. Discover now