Hukuman

14.1K 136 4
                                    

Ketahuan oleh guru, apalagi guru itu mempunyai keputusan yang bisa membuat kamu dikeluarkan dari sekolah. Tidak bisa dibayangkan betapa malu dan hancurnya reputasi siswa dan siswi baik di sekolah. Kecuali....

Ya kecuali guru itu bisa dihentikan dan menganggap tidak ada masalah sama sekali alias dilupakan.

Ibu guru itu berusia 30 tahun dan belum menikah. Dia adalah guru Budi Pekerti di sekolah Ratna dan Frengki. Tingginya kurang lebih 165 cm, postur badan yg molek untuk seukuran wanita yg umur segitu, payudaranya berukuran 34B. Ditambah lagi memakai rok diatas lutut dan hells yg tidak terlalu tinggi. Membuat goyangan pada payudara dan pantat semakin menggoda. Stefanny nama guru itu.

Mereka sampai diruang BP, ya ruangan itu terpisah dari ruangan guru

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka sampai diruang BP, ya ruangan itu terpisah dari ruangan guru. Agar guru BP dapat memberikan pengarahan kepada siswa-siswi lebih baik lagi.

"Kalian tahu, bahwa saya paling tidak suka ada siswa yg melanggar peraturan di sekolah ini. Apalagi kalian berdua di dalam kelas. Coba kalian jujur sama saya, apa yg kalian lakukan?" kata Bu Stefanny melotot kearah Ratna dan Frengki.

Ratna(Rendi) & Frengki saling bertatapan, tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Mana mungkin mereka mengakui kalau lagi enak".

Ratna(Rendi) berpikir untuk menyelesaikan masalah ini. Agar dia bisa beraksi lebih lama lagi di sekolah ini tanpa kekacauan diketahui banyak orang (untuk sementara ini).

"Kalian masih belum mau mengaku ya? Apa perlu saya panggil orang tua kalian berdua agar kalian mau mengaku?" kata Bu Stefanny dengan nada meninggi.

"Jangan bu!" jawab Ratna(Rendi) & Frengki bersamaan.

Tanpa disadari sp*rm* Frengki mengalir keluar di selah paha Ratna. Ratna(Rendi) berusaha menutupi, tapi terlanjur dilihat Bu Stefanny.

"Owh ternyata kalian melakukan hubungan suami-istri ya. Coba kamu berdiri Ratna." sambil mendekat kepada Ratna dan melihat sp*rm* itu lebih jelas.

Sekarang muka Bu Stefanny berhadapan dengan muka Ratna(Rendi). Rendi tidak membuat kesempatan yg ada didepannya. Dia langsung melumat bibir Bu Stefanny dengan cepat.

Bu Stefanny terkejut dan berusaha mendorong Ratna(Rendi).

"Kamu berani kurang ajar dengan saya Ratna. Akan saya....."

Ratna(Rendi) langsung melahap lagi bibir Bu Stefanny tanpa memberi kesempatan dia menyelesaikan kata-katanya. Dikesempatan itu, roh Rendi keluar melalui mulut Ratna dan masuk ke dalam mulut Bu Stefanny. Dan badan Bu Stefanny mengejang sementara waktu dan tubuh Ratna hampir terbanting ke lantai yg langsung di tangkap Frengki.

Wah, lumayan juga tubuh guru ini. Akan aku gunakan untuk kebanyak siswi nanti. Tapi sebelum itu akan aku beri pelajaran untuk dia, karena mengganggu aktivitas ku dengan Frengki. Kata Rendi dalam hati dan menyeringai dengan wajah Bu Stefanny.

Tersadar Frengki masih membopong tubuh Ratna ke kursi, Bu Stefanny (Rendi) meminta Frengki segera mendekat kepada nya.

"Kamu tinggal kan saja pacarmu di kursi itu. Mungkin dia kelelahan habis bermain dengan kamu." kata Bu Stefanny (Rendi) utk menutupi alasan Ratna pingsan.

"Kamu mau masalah ini selesaikan, tanpa orang tua?" Bu Stefanny (Rendi) sok berlagak marah.

"Iya bu." jawab Frengki ketakutan

"Kalau begitu kamu lanjutkan yg belum selesai dengan Ratna tadi dengan saya."

Mimpi apa Frengki mendapatkan dua wanita yg menyerahkan tubuhnya untuk di nikmati. Yang satu pacarnya sendiri dan yg satu lagu gurunya.

"Buruan, sebelum saya berubah pikiran."

Bu Stefanny (Rendi) mencumbu bibir Frengki. Sementara tangan Frengki dibimbing untuk mengusap" m*m*k Bu Stefanny. Ternyata dengan tubuh Bu Stefanny nafsu seksnya begitu menggelora dibandingkan dengan Ratna.

"Ayo buka baju aku sayang."

Frengki yg tanpa basa basi membuka kancing baju Bu Stefanny, dilanjutkan dengan rok putihnya. Terpampang payudara 34B dengan bra berwarna pink juga senada dengan cd-nya.

"Mainkan aku sesukamu, sekarang aku milik kamu."

Frengki mulut menjilati m*m*k Bu Stefanny. Dibelainya dengan lidahnya tanpa terlewati setiap sudutnya. Lalu sampai di klitoris Bu Stefanny, Frengki memainkannya dengan manja. Sehingga keluarlah cairan kewanitaan Bu Stefanny. Dihisapnya habis tanpa tersisa.

"Ah... Sayang, kamu pintar sekali mainnya. Aku belum pernah mendapatkan yg seperti ini. Ini pertama kalinya lho." kata Bu Stefanny (Rendi) sambil merem melek.

Ya benar, sesuai dengan jabatan guru BP. Maka memang seharusnya Bu Stefanny tidak melakukan perbuatan seperti itu, karena dia panutan siswanya. Tapi hari ini semua rusak sudah dan itu merupakan kesalahannya ikut campur dengan Rendi yg bisa merasuk raga siapapun.

Frengki sekarang mengambil posisi doggy style. Dengan Bu Stefanny yg bertumpu di meja kerjanya. Frengki memasukkan k*nt*lnya dengan perlahan-lahan. Karena lubang kewanitaan Bu Stefanny yg masih sempit dan masih perawan.

Setelah penis masuk seluruhnya digenjot nya Bu Stefanny dari perlahan-lahan hingga dengan lebih cepat. Sekitar lima belas menit, mereka akan sampai klimaksnya dan mereka keluar didalam.

Rasain kamu guru sok tau, makanya jadi guru jangan sok ikut campur urusan gue. Jadi hilangkan keperawananmu. Hehehehe... Tawa Rendi dalam hati.

Belum puas dengan doggy style, Bu Stefanny (Rendi) menggambil posisi dibawah agar Frengki diatas untuk menggenjot lagi. Frengki dengan sisa tenaganya menggenjot Bu Stefanny, sambil meremas payudaranya.

Setelah keluar untuk kedua kalinya, Frengki mengemut payudara Bu Stefanny kiri-kanan bergantian. Kapan lagi kan bisa cicip guru sendiri, apalagi gurunya sendiri menyerahkan diri, diruangan BP yg harusnya jadi ruangan hukuman.

Ruangan itu penuh dengan aroma sp*rm* dan cairan kewanitaan mereka berdua. Waktu menunjukan jam 4 sore. Mereka pun menyelesaikan aktivitas mereka.

"Kamu mau foto aku ga dalam keadaan seperti ini (telanjang)." ucap Bu Stefanny (Rendi) dengan senyum kepuasan.

Tanpa basa basi Frengki memfoto Bu Stefanny.

"Buruan kamu bawa pacar kamu pulang. Ingat jangan ulangi lagi perbuatan kalian. Tapi kalau aku yg minta kamu, harus mau ya. Jangan cerita dengan siapa", ini rahasia kita bertiga" kekeh Bu Stefanny.

Frengki pergi mengendong Ratna menuju mobilnya. Sementara itu Bu Stefanny (Rendi) merapikan sisa-sisa aktifitas mereka tadi. Dia memakaikan pakaian Bu Stefanny rapi kembali setelah membersihkannya dengan tisu basah.

Karena masih butuh tubuh Bu Stefanny nanti, Rendi berencana membuat Bu Stefanny seolah-olah tertidur diruangan dan mimpi basah, serta melupakan kejadian waktu dia menangkap Ratna dan Frengki.

Roh Rendi melayang dan menuju keparkiran dan masuk kembali ke tubuh Ratna.

"Kamu ga apa-apa sayang? Bisa bawa mobil sendiri?" tanya Frengki khawatir

"Ga apa-apa koq sayang. Aku bisa menyetir sendiri." kata Ratna (Rendi) dengan senyum manis.

Sementara itu Bu Stefanny terbangun diruangan dan sedikit bingung kenapa dia bisa tidur diruangan. Dia merasakan sakit di selangkangannya, tapi tidak ingat apa-apa. Mungkin aku kecapekan katanya dalam hati.

Terimakasih buat votenya ya.

Kali ini agak panjang, karena author pengen kalian merasakan sensasi deg-degan. Kalau ada yg kurang boleh di komen ya. 😚

Tunggu buat cerita selanjutnya.

Menguasai Dunia WanitaWhere stories live. Discover now