Hari ke-26 : JUMSIH di Dusun Ciangker & Cisange Pt.1

3.2K 521 65
                                    

Ceritanya ini hari Jum’at dan sesuai instruksi Pak Ketua ft. Bu Wakil kita tercinta, sekarang mereka lagi ngerjain agenda kerja bakti.

Biasanya jam 6 pagi itu kondisi posko masih sepi gegara penghuninya masih pada molor. Tapi spesial hari ini mereka udah pada gercep berangkat ke lokasi.

Ninggalin Hayati yang gabut di posko dan berujung malah ngerusuh sama perabotan dapur. Iseng jetrek-jetrekin kompor gas niruin Jhope di MV Fire Betees, sekalian nyetel lagunya Jennie Blekping yang Solo versi koplo di leptopnya Taufik.

Jetrek! Jetrek! Jetrek!

Amgoingsololololololooooo~
































.

.

.

Kita ke Dusun Cisange dulu!

Di sini ada Sonia beserta 14 anak buah nistanya. Taufik, Tata, Bobby, Jemi, Sugeng, Saepul, Topan, Dion, Cicih, Selli, Sarmila, Lilis, Mimin, Aisyah.

Mereka semua seragaman, make kaos KKN yang warnanya merah meriah macem cabai beserta topi yang sekilas mirip topi anak SD. Ke bawahnya terserah mau make celana jeans atau celana trening, yang penting make celana aja biar gak disangkain orang gila.

“Jangan kacak pinggang mulu atuh! Foto model bukan, sepet mata gue!”

Sugeng yang lagi ngorek-ngorek selokan macet di gang bareng Topan itu ngeluarin uneg-unegnya ke Lilis.

Lilis yang gak terima langsung aja nodongin gagang pengki macem nodongin lightsaber ke arah itu manushiya.

“Apaan sih you?! Julid amet sama gue! Sirik mah ngomong weh!” balesnya ngeselin, Sugeng jadi gatel banget pengen jorokin itu orang ke comberan.

“Sirik apaan gue sama elo?”

“Ya itu elo! Komen mulu to my life!”

“Gue komen juga karena––”

“NAON NAON NAON?? NAON HAH? NAON?”

“ELO NIMBULIN KEMACETAN, GOBLOG!!! KACAK PINGGANG DI TENGAH JALAN, ITU DI BELAKANG ELO ADA BECA MAU LEWAT!!!”

Nah!

Ini baru Lilis, belum yang lainnya.



































.

.

.

“Jam berapa, Son?”

Sonia yang lagi nyomotin sampah plastik di pinggiran pager rumah warga bareng Cicih, Selli, dan Mimin itu dongak natap Dion yang barusan nanya.

“Apanya, Di?”

“Anunya, Son.”

“Anunya siapa?”

Cicih, Selli, dan Mimin yang denger itu langsung geger. Ini dialognya kenapa jadi rada ambigay gini?

“Jam, Sonia! Jam! Gue nanya sekarang jam berapa?” Dion ngulang lagi pertanyaan dia.

Sonia rada kurang sinkron soalnya, belum minum air dari gunung salak mungkin?

“Elo nanya sama gue, Di?”

Astaghfirullah aladzim!

Dion ngusap dada ratanya. Sonia kok jadi rada lemot macem Bang Idoy gini sih? Nanya jam doang kudu make perjuangan gini. Ya Allah!

POSKO KKN 9567 || 95 96 97 lines! [END]Where stories live. Discover now