Ayat 1

11 1 0
                                    



Suara gema terdengar kencang, seperti biasa perempuan itu terbangun dari tidurnya dengan malas. Ia memasuki kamar mandi untuk membasuh wajahnya agar merasa segar dan menyikat giginya untuk menghilangkan bau aneh mulutnya

"ah bagaimana aku bisa terlihat mejijikan" gumam perempuan itu melihat dirinya di kaca

"DUK DUK", " oh ayolah aleana apakah kamu mau membersihkan air seni ku ini cepatlah keluar" suara kakak laki-laki dari perempuan itu yang bernama Alenana mengeluh

"Ah seperti biasa keluarga ini menyebalkan" aleana menggumanya dalam hati

Perempuan itu keluar dengan membanting pintu, sambal melihat kakak laki-lakinya dengan tatapan sengit, dan pergi begitu saja. Tentu saja kakak laki-lakinya tersebut sedikit kebingungan dan sedikit kesal.

" Bagaimana ibu bisa melahirkan anak perempuan seperti itu"

...

Perempuan itu bersiap-siap mengenakan pakaian sekolahnya dan memberikan sedikit riasan tipis untuk menutupi kantung matanya yang terlihat mengerikan. Aleana itu adalah namanya seorang anak perempuan dari 2 bersaudara dari pengikut setia Tuhan Agung atau yang bisa kalian sebut sebagai anak kaki tangan tuhan. Maka bisa dibilang keluarga Aleana ialah keluarga yang religious, mungkin tapi tidak untuk Aleana.

Turunlah perempuan itu kebawah untuk mengikuti sarapan pagi bersama keluarganya.

"Aleana mengapa kamu melakukan hal buruk lagi kepada kakak mu itu, Sang agung tidak menyukai anak yang tidak menyayangi saudaranya, hendaknya kalian selalu saling menyanyagi"

"Apa yang dikatakan ayahmu itu benar, cobalah untuk tidak membuat keributan untuk satu hari"

" Apa yang ibu makan sih saat mengandung gadis menyeramkan ini"

"Diamlah Alson atau kamu tidak mendapatkan sarapan ini..!"

"Iya diamlah Alson, suara mu yang membuat keributan. Lagi pula dialah yang membuat keributan ayah mengapa kau selalu saja menegur ku"

"Aku menegur kalian berdua, jika kalian seperti itu akan aku suruh kalian menulis isi kitab"

"ahhh ayah maafkan aku, aku tidak akan berisik lagi kecuali anak perempuan mu ini bisa bersikap sopan kepada saudaranya yang lebih tua"

"kau sepertinya memang ingin mati ya..!"

"SEPERTINYA KALIAN MEMANG TIDAK INGIN MAKAN HARI INI!" suara ibu yang terdengar menggelegar satu ruangan ini

"ah sudahlah bu aku sudah tidak lapar lagi, kalian semua berisik" aleana bangkit dan keluar dari rumah langsun pergi menuju sekolah.

"lihatlah bu anak itu menyeramkan bukan"

"Alson DIAM..!"

"Tuhan yang Agung apa yang terjadi pada putriku ini" suara gumam ayah terdengar

"semakin hari ia semakin seperti itu, apa kita perlu memasukinya ke sekolah bimbingan untuk tahun depan?"

"Tidak, aku masih bisa mengajarkan putriku sendiri istri ku"

...

(Aleana POV)

Seperti itu setiap harinya ajaran kebaikan yang mereka selalu kicaukan apakah mereka tidak pernah bosan. Ini semua menyebalkan kenapa juga aku harus menghormati mereka yang bahkan mereka tidak pernah menghormati ku sedikit pun. Pikiran ku terus memaki semua orang-orang yang ada di rumah. Kuambil benda kecil dari tas ku dan memasangnya ke dalam telinga ku.

Magnesiaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن