Prolog

1.5K 99 127
                                    

Ia hadir tidak hanya untuk melengkapi, namun juga hadir untuk dilengkapi.ʹ˗྄

🤴🏻

Mungkin mendambakan seseorang bukan lagi rahasia umum bukan? Atau mungkin kata kata itu layaknya kita mengagumi orang yang kita jadikan khayalan semata. Tapi pernahkah kamu bermimpi hidup dengan seseorang yang kalian dambakan? Jika pernah maka kalian sepihak dengan nya.

Ya gadis itu bernama Dannetalyn Ferncy atau kerap biasa di panggil Anneth, gadis yang bermimpi bisa hidup dengan Pangeran kerajaaan yang mungkin tidak akan terjadi. Selamat datang di kisah perjalananku memimpikan hidup bersama dengan pangeran kerajaan.

Gadis berlesung pipi itu melangkah menuju gerbang sekolahnya dengan tergesa gesa. Sebenarnya kata telat sudah tradisi bagi gadis itu atau bahkan kalimat yang selalu membuatnya berlangganan baik dengan apa itu; hukuman. Namun untuk kali ini, hari ini ia benar benar sangat telat dari biasanya.

"Pak Suge, bestt kiw Pak!" panggil Anneth dari luar gerbang, memanggil satpam sekolah yang sudah berkepala 5.

Aduhh tidur lagi, gumam Anneth dengan kesal, pasalnya sang satpam masih terlelap dengan nyaman di jam kerja yang seharusnya sudah menjadi tugas beliau.

"PAK DENGER SAYA GAK SIH?!"

Pak Suge terbangun dari tidurnya dengan gelagapan, "Hah iya siap ada apa Non?"

"Aduh Pak! Pasti abis ngimpi si Uwung lagi kan? Jadinya salah server. Oh ya bukain gerbangnya dong Pak." ucap Anneth sambil menggoyang goyangkan gerbang sekolah.

"Masa bapak ngimpiin orang gila, aneh kamu." ucap Pak Suge membuat Anneth menghembuskan nafasnya kasar. Lanjutnya, "Sudah dapat izin dari guru piket belum?"

"Mana sempat keburu telat. Kita kan udah satu CS tuh pak, santai nanti Anneth beliin bakwan Bu kantin sama kopi item." ucap Anneth memohon lalu menaik turunkan alisnya, menawarkan.

"Bakwan satu piring ya Non?"

Gadis itu mengangguk lalu menjawab, "Iya Pak. Nanti saya beliin sewajan wajannya, minyaknya juga, kalau bapak mau kantinnya juga saya beliin buat bapak,"

"Asli nih?"

"Astaga Pak! Bapak meragukan saya?"

"Tampangnya sih iya Non."

Anneth melotot kesal, "WAH PAK! MASA MUKA CANTIK SAYA KELIATAN MERAGUKAN GINI!"

Sang satpam hanya tertawa lalu gerbang pun terbuka. Anneth masuk dan tersenyum misterius saat Pak Suge menatapnya, belum ada selang beberapa detik kaki gadis itu sudah berlari dengan kenceng masuk ke dalam sekolah.

Maafin Anneth Pak tapi kali ini Anneth cuman bawa uang sedikit, pikir Anneth meringis kasihan di dalam batinnya.

"PAK TAPI MAAF UANG JAJAN ANNETH LAGI DI SITA SAMA BONYOK! GAK JADI TRAKTIRANNYA, MAKASIH UDAH MAU BUKAIN GERBANGNYA!" teriak Anneth dari kejauhan.

"Sudah curiga bapak sama kamu, wahai anak muda!"

"DI KIRA PAPA ZOLA KALI AH! HAHAHAHAHA!" balas Anneth memegang perutnya yang terasa sakit akibat tertawa terbahak bahak.

To Prince Sean [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang