Happy Birthday!

2.1K 177 14
                                    

Sepasang kekasih itu sedang menonton bersama di bioskop. Film yang mereka pilih adalah The Conjuring.

"Jen, kamu ngapain sih ngajak aku nonton yang serem. Kamu tau kan aku takut," ucap Na Jaemin pada kekasihnya.

"Nonton aja Na. Kan ada aku," ucap Lee Jeno berusaha menenangkan Jaemin.

Mereka itu sangat serasi walaupun sama sama seorang pria. Tapi mereka tak kalah romantis dengan pasangan lainnya.

Beberapa menit setelah film mulai diputar, Jaemin takut jika tiba tiba ada ha-

"Jen apa tuh?!" Jaemin menutup matanya erat sembari berteriak kencang. Wajah hantunya muncul tiba tiba.

Di sana hanya ada mereka berdua. Jeno sengaja menyewa bioskop hanya untuk Jaeminnya. Tapi Jeno malah memilih film dengan genre horor.

"Huwaaa Jen! Serem ih!" Jaemin memeluk Jeno lalu menyembunyikan wajahnya di dada bidang Jeno.

"Gak papa, peluk aku aja. Gak usah takut," ucap Jeno mengelus pucuk kepala Jaemin.

Setelah hampir satu jam lebih menonton film horor tersebut akhirnya mereka pergi keluar dari dalam bioskop. Keluarga mereka berdua itu sama sama mapan. Tak heran jika mereka dihormati dan terkenal.

"Na," panggil Jeno.

Jaemin hanya diam. Dia tidak menoleh ke arah Jeno. Tentu saja dia marah sekarang!

"Kamu kenapa? Marah ya?"

Jeno menghela napas, dia menarik tangan Jaemin lalu menghadapkan tubuh Jaemin ke arahnya. Kekasihnya sedang marah.

"Jangan marah, kamu tambah imut tau."

"Terserah aku lah."

"Gemesin. Aku cium nih."

"Terser-"

/Chup/

Dengan cepat Jeno menempelkan bibirnya ke bibir Jaemin. Mata Jaemin terbuka lebar, dia sangat terkejut saat Jeno menciumnya. Jaemin mendorong Jeno dengan sedikit paksaan. Apakah dia lupa saat ini mereka sedang ada di tempat umum?

"Jen malu diliatin orang!" ucap Jaemin kesal pada Jeno. Yang dimarahi hanya tersenyum hingga matanya ikut tenggelam.

Sungguh, amarah Jaemin rasanya hampir menguap begitu saja. Eye smile Jeno selalu menjadi yang terbaik untuk melelehkan hatinya. Jaemin mendengus kasar lalu dia berjalan pergi meninggalkan Jeno.

"Na! Mau ke mana sih?"

Jeno kembali menahan tangan Jaemin. Duh sepertinya Jaemin terlalu kesal padanya.

"Yaudah aku anterin kamu pulang aja," ucap Jeno pasrah. Padahal hari ini Jeno sudah berencana akan melakukan hal romantis dengan kekasihnya yang manis ini.

~--~

"Na yakin gak mau jalan lagi?" tanya Jeno saat mereka sudah sampai di pelantaran rumah Jaemin. Ini masih siang, seharusnya mereka menghabiskan waktu bersama.

"Gak. Makasih."

Jaemin langsung ke luar dari mobil. Jika biasanya mereka akan saling bercanda dan berkata manis sekarang tidak. Jaemin saat ini marah dan itu serius.

Hah, Jeno jadi merasa bersalah sekarang.

"Ck, apa gue keterlaluan ya?" gumam Jeno pada dirinya sendiri.

Dia melajukan mobilnya. Dia pun pergi ke rumahnya. Tak ada hal lain yang bisa dia lakukan sekarang. Karena tanpa Jaemin.

Disisi lain Jaemin sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur. Dia merasa sedikit bersalah sebenarnya karena telah bersikap dingin pada Jeno. Tapi dia terlanjur kesal.

NoMin - Oneshot ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt