MINE!|| Part 1

71 5 2
                                    

"JUNG SENA!!!! Dimana kau meletakkan baju-bajuku?!?!?!"

Di pagi yang cerah seperti saat ini tidak mempengaruhi suasana mood seorang gadis cantik dan manis yang bernama Jung Sena ini. Selalu seperti ini, sejak dirinya menyandang status yatim piatu dirinya di angkat oleh pamannya yang merupakan adik dari alm sang ayah. Sebenarnya dirinya tidak bisa dikatakan yatim piatu, karena sosok figur ibu tidak pernah ia lihat atau temui. Saat dirinya lahir, sang ibu pergi meninggalkan dirinya dan ayahnya berdua saja. Wanita yang telah melahirkannya ke muka bumi melepas tanggung jawabnya sebagai seorang ibu, itulah yang ia ketahui dari alm sang ayah.

Jika ditanya apakah Sena membenci ibunya? Maka jawabannya, ia tidak tahu. Tapi yang ia rasakan adalah marah, kecewa, kesal dan sedih karena selama 17 tahun lamanya sang ayah mengurusnya sendirian walaupun mendapatkan bantuan dari sang paman yang tak pernah absen untuk membantu ayahnya merawat Sena.

"Yakk!!! Telingamu dimana hah?! Sudah ku panggil berulang kali tidak menyahut, dimana baju-bajuku?! Ini sudah siang aku bisa terlambat masuk kuliah untuk pertama kalinya!" Bentak seorang gadis yang sepantaran dengan Sena.

Jung Chaeyeon. Itulah nama sang gadis yang saat ini tengah membentak Sena dan juga merupakan sepupunya.

"Pakaianmu sudah ku letakkan di lemari yang biasa kau gunakan, bukankah kau tadi melihatnya saat aku memasukkan baju-bajumu?" Balas Sena lembut.

Sebenarnya Chaeyeon sudah tahu, hanya saja gadis itu senang sekali membentak sepupunya itu dan membullynya baik di sekolah dulu dan di rumah, jika tidak ada pamannya.

Lalu, gadis itu pun pergi dari hadapannya. Sena yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya dan kembali pada kegiatan sebelumnya, yaitu mempersiapkan alat tulis yang akan ia gunakan untuk kuliah. Pamannya tentu memasukkan dirinya ke salah satu universitas terbaik di Seoul dan juga satu universitas dengan sepupunya itu.

Sena mengambil jurusan design grafis, kecintaannya pada gambar membuat dirinya memiliki cita-cita untuk menjadi seorang designer interior atau arsitek. Tentu mengetahui akan cita-cita keponakannya itu membuat sang paman mendukung seratus persen, bagaimana pun Sena sudah pria paruh baya itu anggap seperti putrinya sendiri maka dari itu ia daftarkan di jurusan yang diinginkan Sena dan tentu juga gadis itu berterima kasih akan keinginannya terwujud.

Selesai membereskan peralatannya, kini ia melangkah memasukki ruang dapur dan menyiapkan sarapan untuk keluarga pamannya. Jangan kalian sangka jika dirinya diperlakukan baik, kita bisa melihatnya dari sepupunya yang sebelumnya memperlakukan Sena seperti ART atau asisten rumah tangga.

"Hei gadis bodoh, sarapan sudah kau siapkan?" Tanya seorang wanita paruh baya dengan gaya glamour nya dan wajah angkuhnya.

Sena berbalik badan dan mengangguk serta tak lupa senyum manisnya. "Sudah imo, tinggal aku pindahkan saja ke meja makan."

Bibinya juga sama seperti sepupunya, seperti kata pepatah 'Buah jatuh tak jauh dari pohonnya' benar bukan? Jika ada sosok pamannya, bibinya dan sepupunya itu memperlakukan dirinya baik dan lembut namun jika sang paman tengah sibuk bekerja dan pergi tugas berbulan-bulan, maka dirinya akan diperlakukan seperti yang dikatakan sebelumnya, asisten rumah tangga.

"Bagus, cepatlah ini sudah hampir siang. Anakku akan terlambat masuk jika kau lama." Ketusnya dan pergi meninggalkan dapur.

Sena tidak membalasnya lagi dan kembali sibuk memindahkan sarapan ke wadah yang akan ia letakkan di meja makan.

"Sini nona, biar bibi yang melakukannya." Seorang wanita paruh baya yang mungkin sudah berumur 50 tahunan itu datang menghampiri Sena yang sibuk menyiapkan sarapan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 25, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mine!Where stories live. Discover now