♡ 9. 그의 이야기

1.2K 192 106
                                    


"Kau saja." Taehyung menyikut Joohyun dengan sikunya, membuat sang istri mendecak dan menyikutnya balik.

"Kenapa aku? Kau saja sana." Wanita muda itu menyahuti, dan sesuai dengan dugaannya, sang suami mengerenyit.

"Mana bisa begitu? Kau saja." Pemuda itu dengan mudahnya mendorong Joohyun, curang sekali, pikirnya.

"Kau yang membayar semuanya, Taehyung. Kenapa harus aku?" Taehyung mulai berpikir mengapa istrinya sekeras kepala ini, mereka sudah berdiri di tempat yang sama selama tiga menit, tidak ada satu pun dari mereka yang mau bergerak dari tempatnya.

Hanya Joohyun yang keras kepala, atau dia juga?

"Lagipula, kalau kau mau aku tidur di ranjang hanya karena aku wanita, kau juga kan wanita." Sang pemuda mengerenyit, mendecak, dan memasang seluruh ekspresi wajah yang menyebalkan. Dari semua orang, dari begitu banyak manusia di muka bumi, kenapa harus istrinya yang bilang begitu.

"Ya! Hati-hati bicaramu!" Joohyun berjengit ketika suaminya memekik, mengabaikan penampilan Taehyung yang lucu, piyama sutra berwarna biru yang sekarang juga menempel di tubuhnya.

Piyama couple ini ide siapa sih?

"Kau istriku! Bisa-bisanya bilang begitu!" Dengan pergerakan dramatis yang berlebihan, bukan sesuatu yang baru, sungguh, Taehyung menepuk dadanya dengan telapak tangannya, seakan-akan batinnya terluka. Dasar gila, Joohyun membatin pasrah. "Aku ini laki-laki, laki-laki! Lihat wajahku, dan tubuhku! Darimananya seorang wanita?"

"Ah sudahlah, aku yang akan tidur di kasur!" Taehyung merengek, dan lagi, bukan sesuatu yang baru.

Wanita muda itu mendengus, kemudian mendecih. Joohyun tidak perlu bukti kalau Taehyung laki-laki, semua orang setuju kalau cara Taehyung melindunginya di airport kala itu adalah cara yang, apa katanya?

Oh ya, jantan.

Memang benar, dibanding wanita lainnya juga ia sudah melihat lebih banyak perilaku jantan si aktor sekaligus penyanyi yang sekarang suaminya ini. Ia sudah melihat Taehyung olahraga pagi-pagi, memasak dengan wajah serius bak celebrity chéf, dan melihatnya berakting sebagai dokter, polisi, CEO yang digandrungi wanita umur dua puluhan, sampai Putra Mahkota jaman Joseon di ruang tamu.

Ia sangat, amat laki-laki.
Apalagi, kalau baru selesai mandi.

Laki-laki sekali, keluh Joohyun.

Ugh, aroma sabun dan samponya sama sekali tidak membantu.

Selain itu, egonya yang sebesar planet Mars jelas membuktikan kalau ia laki-laki.

Masalahnya berakar dari sini, karena Joohyun menganggapnya laki-laki sedari awal, terlepas drama pernikahannya yang luar biasa dan balada kekasih laki-laki Kim Taehyung, ia tetap tidak akan tidur diatas ranjang yang sama dengan suaminya.

Lagi-lagi, kalau orang lain mendengar ini, mereka akan mengasihaninya.

Ia menghela napas berat.

"Baiklah, aku akan tidur di sofa." Jujur, ia bisa saja complain. Tetapi, tidak bisa menyalahkan pihak hotel karena memberi mereka satu kamar suite dengan double bed, tentu saja semua berasumsi kalau mereka akan tidur di atas satu ranjang yang sama.

Demi tuhan, mereka ini pengantin baru!

"Apa-apaan? Tidur saja disini, disampingku." Suara suaminya melembut, dan rasanya Joohyun mau menangis. Bagaimana bisa, suara semaskulin itu diutarakan untuknya? Tidak bisa ia nikmati, pula. "Kau tahu aku tidak akan melakukan yang aneh-aneh kan?"

One Meter DistanceOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz