06

2.5K 18 0
                                    

Seperti yang mereka bicarakan malam ini mereka akan man di luar.

Kali ini mereka makan bukan di sebuah restoran mahal, mewah dan elegan namun mereka memilih untuk makan di pinggir pantai.

Mereka ingin menikmati suasana yang lebih romantis dari pada kemewahan, yaitu kebebasan

"Wahhhh indahnya" ucap Jeje yang sedang memandangi lautan lepas diperlukan Daniel

"Kau suka?"

"Sangat, kita akan makan dimana"

"Itu di sana" unjuk Daniel pada 1 kedai makan yang ada di pinggir pantai

"Tidak apa kan bukan tempat mewah dengan sajian champagne atau anggur mahal?" Lanjut Daniel

"Tentu, kau tau ini lebih romantis dari tempat tempat mewah itu" Jeje

"Kkkkkk, kau memang beda je, bagaimana bisa makan di kedai seperti itu dikatakan romantis" Daniel

"Asal kau tau untuk ku, kemewahan yang sering orang tampilkan atau berikan bukan berarti hal romantis, untukku kebebasan adalah hal yang paling romantis" Jeje

"Hemmm, sekali lagi aku terkagum dengan cara berfikir mu yang sederhana namun penuh makna" Daniel

"Ayok kesana aku ingin segera memakan kerang dan Soju" Jeje

"Kajja" Daniel membawa Jeje ke kedai itu

......

Sesampainya di rumah Jeje mereka tidak langsung beristirahat namun mereka sibuk berbicara di ruang keluarga

"Je, kamu bener ga mau balik ke Seoul" Daniel bertanya sambil mengelus kepala Jeje yang berbaring di pahanya

"Nggak Niel, aku mau punya kehidupan baru disini tanpa Sehun" Jeje

"Tapi kamu harus selesain masalah kamu sama Sehun, bukan gini je. Kalo begini kamu ga akan bisa mulai hidup baru, mulai buka hati karna masalah dan hati kamu belum selesai" Daniel

"Kalo aku nemuin sehun, aku yakin aku ga akan bisa tinggalin dia Niel" Jeje

"Kalo emang gitu ya berarti kamu emang masih cinta sama dia je, kalo kamu kaya gini kamu bakal sakit sampe ga tau kapan. Aku cinta kamu ke, tapi aku ga mau kamu sakit hati, kamu ga bahagia, selama aku disini selama apa yang kita lakuin aku ngerasa raga kamu masih di Seoul" Daniel

"Biarin aku mikir ya Niel, biar aku tenang dulu. Aku pasti fikirin omongan kamu" Jeje

"Termasuk omongan aku minta kamu buka hati lagi buat aku" lanjut Daniel sambil tersenyum.

Entah Jeje kerasukan apa tiba tiba ia bangun dan mengambil posisi duduk di pangkuan Daniel, ia menatap Daniel intens.

Ia mulai membelai wajah Daniel dan mendekatkan wajahnya, ia mencium Daniel dengan penuh nafsu Daniel pun mencoba mengimbangi permainan Jeje

Tangan Daniel sudah menyusup kedalam pakaian Jeje, ia mulai mengelus perut Jeje dan meremas gundukan Jeje

"Ahhhhhsss" lenguh Jeje disela ciuman panas mereka

Daniel yang mendengar lenguhan Jeje makin terangsang, hingga penisnya kini mulai menegang.

Kini Daniel membuka baju Jeje dan melemparkannya asal, sungguh Daniel sudah menegang sempurna Jeje bisa merasakannya.

Namun tiba tiba Jeje menghentikan permainan panasnya.

"Niel sebentar aku ke toilet dulu" Jeje

"Kenapa harus sekarang je" ucap Daniel memelas

"Ini darurat" Jeje

"Baiklah, jangan lama lama sayang" Daniel

Jeje langsung bangkit dr pangkuan Daniel, namun bukannya mengarah ke toilet ia malah masuk ke kamarnya dan kini Daniel bingung dibuatnya

"Niell, selamat tersiksa kau bisa menyelesaikannya sendiri di kamar mandi banyak sabun kkkkkk" ucap Jeje saat sudah masuk ke dalam kamarnya dan tertawa puas, karna sudah mengerjai mantannya itu

"Yakkk! Kim sejeong! Jangan bercanda" ucap Daniel kesal sambil berjalan menuju kamar Jeje.

Namun kamarnya kini di kunci dan itu sungguh semakin membuat Daniel kesal.

"Yakkk, je kenapa kau tega sekali mempermainkan ku" Daniel

"Kkkk, selamat bekerja keras Niel" Jeje

Daniel pun menyerah dan ya dia harus bekerja keras untuk menuntaskan hasratnya yang di timbulkan oleh sejeong si wanita tak bertanggung jawab itu.

Daniel sangat kesal segala cara sudah ia coba namun hasratnya masih saja tidak terbendung, sudah pukul 02.00 kst, tapi ia masih juga gelisah.

Ia akhirnya keluar kamar mencoba untuk membuat coklat panas.

Ia terkejut saat selangkah lagi sampai di dapur ia melihat Jeje dengan pakaian tidurnya yang sungguh sexy, ligerie itu sungguh membuat tubuh Jeje semakin indah.

Mungkin Tuhan sedang baik padanya, tanpa basa basi ia langsung memeluk Jeje, Jeje pun tersentak namun tidak bisa berbuat apa apa lagi saat Daniel sudah mulai menyentuh nya.

Daniel membawa Jeje ke atas meja makan, mendudukkannya disana, ia mulai mencium Jeje dengan lembut dan berbisik.

"Ku pastikan kau menyesal karena mengerjai ku tadi sayang" ucap Daniel penuh gairah

Kini Daniel sudah menanggalkan lingerie yang Jeje kenakan, kini posisi Jeje setengah berbaring di meja makan, Daniel dengan segera membuka kaki Jeje dan mulai menjilati titik sensitif kewanitaannya.

"Ssshhhh, ahhhhhsss, ini nikmat Niel, jgn berhenti" Jeje

Dengan senang hati Daniel melanjutkan aktifitasnya disana, setelah puas membuat Jeje terangsang ia langsung menghajarnya dengan penisnya yang sudah menunggu sejak beberapa jam lalu.

"Aku akan menghukummu je, ini akan lebih nikmat dari kemarin" Daniel

"Terus Niel, ahhhh nikmat, lebih dalam" Jeje

"Kau masih sempit saja je, nikmat sekali milikmu ini"

"Ahh, ahh, ahhhh, faster Niel, aku sudah tak tahan"

Daniel malah memperlambatnya dan Jeje sungguh frustasi dibuatnya

"Niel, ahhhh kumohon jangan mempermainkan ku shhhh" ucap Jeje sambil mendesah

"Kau yang memulai sayang, aku hanya menghukummu"

"Niel faster, ahhhh fasterrrr" sudah berapa kali Daniel mengerjai Jeje memperlambat ritme nya saat Jeje hampir mendapatkan pelepasannya

Namun dikarenakan tidak tega dan ia pun membutuhkan pelepasannya akhirnya ia berhenti main main,Ruangan itu penuh dengan desahan.

"Akhhhh nikmatnya, ahhh ahhhh ahh faster Niel, sebentar lagi aku sampai" Jeje

"Bersama sayang" Daniel

Akhirnya mereka mendapatkan pelepasannya dan Daniel menggendong Jeje yang sudah sangat lemas ke kamarnya, mereka pun tertidur karna kelelahan

....

Crazy Love (21+)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora