Ju San

821 83 0
                                    

"Bodoh,bodoh,bodoh kau sangat bodoh Hinata,dia itu Uchiha Itachi kakaknya Sasuke,bagaimana kalau dia mengatakan kepada Sasuke bahwa dia jauh dari apa yang mereka pikirkan" Hinata merutuki kebodohannya

"Hei dan apa yang kau katakan tadi"

"Jika kau bisa melakukan hal itu dengan senang hati aku akan memberimu hadiah yang cukup besar,tapi sayang tidak semudah itu kau bisa menyingkirkanku oh atau bahkan membunuhku TUAN"

Sialan kata kata dirinya sejak tadi mengganggu pikirannya,bahkah dirinya 100% percaya bahwa Itachi pasti tidak akan pernah main main dengan apa yang dia katakan,tamatlah riwayat mu Hinata,lagi lagi Hinata hanya terus merutuki kebodohannya,oh ayolah tadi itu dirinya sangat kesal dan juga terbawa emosi dan dengan se enak jidatnya mulutnya mengatakan hal itu,jangan salahkan dirinya kalau dirinya mengatakan kata kata seperti yang dia katakan tadi dan juga kenapa Itachi melarang dirinya untuk berdekatan dengan Sasuke,bahkan dirinya sudah tidak berhubungan lagi dengan Sasuke lalu untuk apa dirinya masih mendekati Sasuke,dasar Uchiha memang aneh, batinnya menggerutu

Sedangkan ditempat lain lebih tepatnya tempat yang Hinata tinggalkan,Itachi dan Ketsu masih mematung dan mencerna perkataan Hinata,Itachi berdeham dan tersadar dari keterkejutannya begitu juga dengan Ketsu

"Ketsu apa kau dengar apa yang gadis itu katakan"

"Iya tua aku mendengarnya dia mengatakan bahwa,Jika kau bisa melakukan hal itu dengan senang hati aku akan memberimu hadiah yang cukup besar,tapi sayang tidak semudah itu kau bisa menyingkirkanku oh atau bahkan membunuhku TUAN" ujar Ketsu dan mempraktekannya dengan gaya bicara Hinata

"Sialan dia pikir dia siapa" kesal Itachi,seumur hidupnya baru pertama kali ini ada orang yang berani padanya dan sialnya lagi orang itu hanya seorang gadis yang cupu dan juga kampungan,yang benar saja harga dirinya di injak injak seperti ini,dan akan dia pastikan gadis kampungan itu menyesalinya karena sudah berani meremehkannya

"Kestu kita pergi sekarang dan ya telpon Mia dan Jui agar dia menghabisi gadis itu" ujarnya dingin

"Ha'i Itachi sama" balas Ketsu

Keduanya langsung pergi dari taman itu dan berjalan menuju sebuah mobil mewah yang sudah terparkir dengan apiknya yang tidak jauh dari tempatnya berada,sungguh Itachi masih kesal dengan apa yang dikatakan Hinata,gadis itu pikir dirinya itu siapa,dia hanyalah seogok sampah yang harus disingkirkan dan Itachi menjamin dengan senang hati untuk menyingkirkan gadis kampungan itu
.
.
.
.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki yang menggema ditrotoar jalan,dia tidak peduli dengan pekerjaan nya toh dia sudah bekerja sejak tadi sore,dan saat ini dirinya sedang tidak mood untuk melakukan apapun karena kejadian yang beberapa menit yang lalu terjadi,tapi sebaiknya dia menelpon Konan bahwa dirinya pulang duluan dengan alasan sakit,sekarang lihat lah dia masih memakai pakaian pelayan,sial kalau bukan karena Itachi sudah dipastikan sekarang dia masih berada dikafe dan melayani para pelanggannya,tapi yasudahlah tidak perlu menyesali sesuatu hal yang sudah berlalu,karena itu akan percuma

Hinata merogoh saku roknya dan mengambil benda pipih yang sangat mahal dan juga keluaran terbaru,dia mengotak atik benda pipih itu untuk mencari nomor yang dia kenal,setelah mendapatkan nomor yang dia mau,dia langsung menghubunginya

Tutt

Tutt

Tuutt

"Moshi moshi" setelah bunyi tut ketiga akhirnya orang yang dihubunginya itu menjawab

"Jemput aku dihalte bus dekat Akatsuki kafe" ujar nya to the point

"Yak Hinata bisakah kau berbasa basi dulu jangan langsung memerintah orang" ujar orang disebrang telpon itu kesal

"Ck cepatlah aku mulai pegal,sejak tadi berdiri disini"sebenarnya baru berdiri batinnya

"Kau.."

"Ya atau tidak" sela Hinata cepat sebelum orang itu melanjutkan kata katanya

"Baiklah aku akan menjemputmu disana,dasar Hyuga sialan" ujar orang itu pasrah sekaligus mengumpat kesal

Tut

Panggilanpun ditutup secara sepihak oleh Hinata,dia tidak peduli dengan lawan bicaranya yang terus menggerutu dan juga mengumpatinya

Hinata melepas kacamata dan juga kepangan rambutnya jangan lupa dia juga melepas baju pelayannya,jangan salah paham dulu,Hinata selalu memakai baju doble alias rangkap,jadi jika dia ingin menjadi dirinya yang sesungguhnya maka dia tinggal melepas baju yang melapisi baju lainnya

Oh iya dia hampir lupa untuk menghubungi Konan,tapi dia terlalu malas untuk melakukannya,kirim pesan sajalah pikirnya

"Konan-San maaf saya pulang duluan karena kurang enak badan" setelah dikirim tak lama kemudian ada balasan dari Konan

"Iya Hinata jika sudah baikan kembalilah bekerja" setelah melihat balasan dari Konan, Hinata langsung memasukan kembali ponselnya kedalam saku celananya,karena rok kepanjangannya itu sudah dia lepas

Penampilan Hinata saat ini sangat jauh berbeda dengan beberapa saat yang lalu,sekarang rambutnya dia ikat bak ekor kuda dengan pony tayl yang sengaja digerai,baju kaos berlengan pendek berwarna putih dan juga celana jins pendek berwarna hitam yang panjangnya hanya mencapai lutut sedangkan sepatunya dia tidak menggantinya,karena sepatu mahalnya itu tertinggal didalam tas yang ada didalam loker tempatnya bekerja

Tak lama kemudia sebuah mobil sport berwarna merah menghampirinya dan Hinata tidak perlu menebak siapa pemilik mobil itu karena dia sudah mengetahuinya,dengan cepat dirinya menghampiri mobil itu dan mengetuk kaca mobil

Kaca mobil itu mulai menurun dan memperlihatkan sipemilik mobil

"Masuklah" ujarnya,Hinata tidak banyak bicara,dia langsung memasuki mobil itu,setelah Hinata memasuki mobilnya orang itu langsung tancap gas dan pergi meninggalkn halte bus

"Hinata sebenarnya kau sekolah dimana" setelah keheningan menguasai akhirnya pemilik mobil bersuara untuk memecahkan keheningan yang menyelimuti mereka berdua

"Kau tidak perlu tau,yang ada kau akan merusak semua rencanaku Karin" balas Hinata datar seperti biasa dan ya orang yang menjemput Hinata adalah Karin,yang merupakan sahabat Hinata

Karin yang mendapatkan jawaban seperti itu dari Hinata mengerucutkan bibir nya kesal

"Lalu kenapa kau memperbolehkan Sai tau,bahkan kau bersamanya" ujar Karin lagi

"Ck saat itu aku sedang mabuk dan tanpa sengaja menghubunginya" balas Hinata berbohong,heh kebetulan darimana,mereka berdua itu satu sekolah jadi Sai pasti mengetahui dirinya,kalau dia mengatakan kepada Karin bahwa dirinya satu sekolahan dengan Sai,Hinata yakin bahwa gadis yang ada disampingnya itu akan pindah kesekolahnya

"Baiklah aku tidak akan bertanya lagi kau sekolah dimana,tapi ngomong ngomong sepatu penthopelmu itu kenapa jelek sekali" tanya Karin

Deg

Sial dia lupa sepatunya belum dia ganti,mau digantipun dia sudah terlanjur memberi pesan kepada Konan bahwa dia pulang karena sakit,bisa bisa dia dipertanyakan kalau kembali ketempat kerja

" kau cerewet sekali menyetirlah yang benar"

"Hei aku hanya bertanya Hinata sialan " lagi lagi Karin mengumpati Hinata dan bahkan dia mengatakan Hinata sialan,sedangkan Hinata,dia tidak peduli sama sekali dengan Karin
.
.
.
.
.
Tbc

21 April 2020

01. ME S1 Complite (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang