25

424 34 2
                                    

"Apa? Kenapa kamu bisa bilang seperti itu?" tanya y/n yang cukup kaget dengan penyataan Jungkook barusan.

"Aku.. Aku denger percakapan kalian malam itu." jawab Jungkook.

Jadi ini alasannya kenapa Jungkook berlaku aneh malam itu.. Semua menjadi jelas dimata y/n. Entah perasaannya saat ini tak bisa diartikannya. Rasa marah karena Jungkook sudah mengetahui semua namun pura2 tidak tau. Atau rasa takut karena dia tidak tau sama sekali apa yang dirasakan Jungkook saat ini. Dan apa yang akan terjadi nanti.

"Lalu kenapa kamu.." tanya y/n terhenti, tak sanggup lagi berkata apapun.

"Maaf. Aku tidak bermaksud menyembunyikannya. Aku hanya ingin tau semua darimu. Menunggumu menceritakan semuanya. Tapi sudahlah. Itu tak penting sekarang. Yang penting sekarang adalah Taetae. Bagaimana kalau kita minta Taehyung hyung melakukan pemeriksaan. Dia adalah ayah biologisnya. Kemungkinanannya besar"

Ya. Memang. Dari awal tentu saja y/n tau itu. Apalagi darah Taetae sama dengan Taehyung. Namun.. Dari awal y/n memang tak ingin melakukannya. Hal satu ini adalah hal yang paling ingin dia jauhi. Dia tak mau berurusan lagi dengan lelaki itu. Bagaimana kalau dia minta sesuatu yang macam2? Pikirnya.

"Y/n.. Aku tau ini pasti berat. Tapi tak ada jalan lain.. Dan kita harus pikirkan dengan cepat kesembuhan Taesung" jelas Jungkook saat dilihatnya Y/n terdiam daritadi.

Y/n masih terdiam. "Jungkook ah. Aku.." y/n tak sanggup melanjutkan kata2nya. Jungkook menggenggam erat kedua tangan y/n. "Kamu tidak perlu menemuinya. Biar aku saja" kata Jungkook meyakinkan. Tentu saja. Dia tidak rela kekasihnya ini kembali berhubungan dengan masa lalunya.
.
.
.

Di sebuah perusahaan yang cukup ternama di kota seoul. Kim corp. Jungkook duduk gelisah di kursi tunggu. Informasi dari sekertarisnya mengatakan kalau Kim Taehyung sedang meeting. Jadi dia menunggu dengan sabar. Hampir satu jam dia menunggu akhirnya dia di persilahkan masuk.

"Selamat datang Jeon Jungkook-ssi" sambut Taehyung menyalami Jungkook dan mempersilahkan duduk di sofa putih miliknya

"Bagaimana kabarmu?Ada yang bisa kubantu? Sedang ada urusan apa di Seoul?" tanya Taehyung basa-basi

"Kabarku baik hyung. Hyung sendiri bagaimana?" jawab Jungkook.

"Yah beginilah. Hanya sibuk dengan kerjaan."

"Umm.. Hyung. Sebenarnya ada hal yang ingin aku bicarakan." jelas Jungkook

"Silahkan. Ada apa?" tanya Taehyung menyilangkan kakinya dan menyandarkan lengan kirinya di sofa.

"Maaf sebelumnya hyung. Mungkin tidak sepantasnya aku yang berbicara disini. Tapi.. Hal ini sangat mendesak dan tidak ada jalan lain selain minta bantuan dari hyung" Jungkook terdiam sejenak. Sedangkan Taehyung mengerutkan alisnya bingung

"Ini soal Taesung" lanjut Jungkook. Mata Taehyung sedikit melebar mendengar nama itu.

"Saat ini Taesung sedang sakit parah, dan.." belum selesai Jungkook berbicara sudah dismber oleh Taehyung

"Sakit apa? Sejak kapan?" tanyanya penuh penekanan

Jungkook segera menceritakan semuanya tanpa terkecuali. Dan Taehyung mendengarkannya dengan seksama. Jantungnya berdetak sangat kencang. Kabar yang amat mengejutkannya. Namun dia bisa menyembunyikan perasaannya dengan baik sehingga Jungkook benar2 tidak tau bagaimana tanggapan Taehyung yang sebenarnya. Yang Jungkook liht hanya Taehyung yang duduk diam tanpa ekspresi.

"Jadi hyung.. Apa hyung bersedia?" tanya Jungkook kemudian.

"Aku akan memikirkannya" jawab Taehyung singkat

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang