09

531 58 2
                                    

— Republish —









Aku melihat pantulan diriku di cermin, bersiap-siap untuk pergi ke sekolah dan menonton cup tanding basketnya Jaemin. Dia sudah lebih dulu sampai di sekolah. Jadi nanti kemungkinan aku akan naik ojek online atau bersama Jisung– kalau dia mau pergi menonton juga. Aku menuruni anak tangga satu demi satu, menghampiri Mama beserta adik kembarku yang sedang sarapan di meja makan.

"Pagi Ma," ucapku lalu mencium pipinya sekilas.

"Pagi sayang, mau kemana tumben udah mandi?" kebiasan kalo liat aku sudah mandi di pagi hari pasti ditanya ingin kemana, karena memang kalau di rumah saja ya aku tak akan mandi.

Ada yang sama kayak aku? Hehehe

"Mau ke sekolah Ma, nonton basket."

"Tumben lo biasanya juga ogah," sahut Jisung tanpa mengalihkan pandangannya pada roti yang ia pegang.

"Mang ngapa sekali-sekali, lu ke sana juga ngga?"

"Ngga tau males gue."

Sarangi Jom eoryeowo~~
Maja nan so so~

Ponselku yang ada di dalam tas berbunyi tanda ada telepon masuk. Dengan sigap aku segera mengambil ponsel dan melihat nama yang terpampang di layar ponsel.

My Capt Nana is calling...

"Haloo?" ucapku.

"Ke sini jam berapa?"

"Ini mau jalan Na."

"Naik apa ke sininya?"

"Naik ojol, Jisung ngga ke sana soalnya."

"Ngga, jangan ojol. Gue udah nyuruh Haechan buat jemput lo tunggu aja."

"Ih lo bikin orang repot aja si."

"Udah tungguin aja awas aja naik ojol. Dah ya udah dipanggil pelatih gue. Hati-hati di jalan nyaa."

"Iyaa dadah."

Bip

Heran, kenapa si kalo naik ojol? padahal kan sama aja yang penting aku sampai dengan selamat sampai tujuan. Kan kasian juga kalo Haechan repot ke sini untuk menjemput aku saja. Tapi gapapa deh irit ongkos hehehe.

"Assalamualaikum."

Aku mendenger ada yang mengetuk pintu di luar. Mama segera pergi ke depan dan tentu saja aku ikut mengekori Mama untuk melihat siapa yang datang.

"Waalaikumsalam. Eh– Nak Haechan, udah lama ngga main ke sini. Mau ketemu Jisung ya? Tapi anaknya belom mandi tuh masih sarapan."

"Eh, ngga tante aku ke sini mau jemput Eunmi. Mau pacaran," ucap Haechan sambil menunjukkan cengiran jahilnya.

Mama itu udah kenal semua sama temen-temennya Jisung. Bahkan juga udah dianggap seperti anaknya sendiri.

"Lho kalian pacar–"

"Ngga Ma, ih apasih Chan ngarang, orang mau ke sekolah," potongku.

Kebiasaan Haechan bercandanya, nanti kalo Mamah beneran mengira aku pacaran sama dia terus Jaemin gimana?

E-eh kok jadi Jaemin?

"Hehe bercanda Tan, yaudah aku sama Eunmi berangkat dulu ya Tan. Assalamualaikum," pamit Haechan lalu mencium tangan Mama.

"Waalaikumsalam, hati-hati ya."

Aku pun juga ikut pamit dan mengekori Haechan menuju mobilnya. Suasana di mobil hening, hanya terdengar suara musik dari radio yang disetel Haechan tadi.

Best boyFriend - Na Jaemin✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora