SEMIDEUS SBG: 10

633 102 5
                                    

PEMUDA KESEPIAN

Mata Taehyung terbuka dan pagi menyambutnya tanpa wajah si kembar merah. Ruang kesehatan kosong saat ia meninggalkannya di belakang menuju kamar asramanya untuk membersihkan diri juga untuk bertemu Amanda dan Namjoon agar mereka bisa mendiskusikan rencana misi. Taehyung tidak perlu memanggil dua orang itu di kamarnya masing-masing karena Namjoon dan Amanda sudah berdiri di depan pintu asramanya menunggu.

"Lama sekali." Amanda menggerutu, di tangannya ada dua tombak perunggu.

"Maaf." Hanya kata itu yang bisa dia ucapkan. Dia masih agak mengantuk dan tidak punya tenaga berdebat dengan si cucu Poseidon.

"Sebaiknya kau pergi mandi dan susul kami di arena untuk latihan melempar tombak dan panahan." kata Namjoon.

Dahi Taehyung berkerut dalam. "Untuk apa latihan? Apa dewi Artemis sudah memberikan misinya."

Namjoon mengangguk. "Iya, kemarin malam utusan dari kuil pemujaan dewi Artemis memberikan sepucuk surat yang muncul tiba-tiba di api perabuan untuk kita bertiga."

"Dan apa isi suratnya? Apa misi kita?" Taehyung mendesak tidak sabaran.

Raut wajah Namjoon sudah mengatakan kalau yang mereka hadapi akan sangat buruk. "Memburu babi Calydon."

Taehyung terdiam. Tidak mampu bergerak atau berbicara lagi. Ia ingat tentang perburuan babi Calydon, sebuah kontes yang sering dilakukan oleh penduduk pria dan wanita dewasa di pulau Semideus saat musim panas sebagai cara untuk menghormati dewi Artemis setahun sekali. Tapi sayangnya empat tahun yang lalu, sebuah lubang adalah gerbang menuju dunia bawah terbuka dan menjadi jalan bagi monster-monster Tartarus keluar ke permukaan, secara mendadak muncul di tempat kontes berlangsung yaitu hutan belakang sekolah. Banyak dari peserta tewas dan sedikit sekali berhasil keluar hidup-hidup dari hutan itu.

"Kami duluan." Namjoon menepuk pundaknya dan pergi bersama Amanda ke arena.

Ia menghela napas pasrah. Apapun yang akan mereka hadapi, Taehyung yakin kedua rekannya itu pasti sudah memikirkan caranya.

***

"Pasang kuda-kuda lebar. Lebih lebar lagi putra Hades!" Pelatih Marco memukul kakinya dengan tongkat.
Taehyung mendengus dan melakukan apa yang dikatakan sang pelatih. "Pasang anak panah, jangan sampai letak ekornya terlalu kebawah atau keatas. Lalu angkat lengan sejajar tinggi bahu kalian seiring menarik tali busur. Ingat, pandangan mata harus fokus saat membidik target. Dan lepaskan!"

Panah Amanda menancap ke tanah, sedangkan panah Taehyung memantul di dinding arena dan hampir mengenai salah satu anak-anak asrama Ares yang sedang latihan juga. Hanya Namjoon yang mengenai target.

Pelatih Marco menggeleng. "Sudah sepuluh kali aku mengulangi instruksinya dan cuma Namjoon berhasil diantara kalian."

Taehyung membuang panahnya ke tanah. "Kenapa aku harus belajar panahan kalau keahlian berpedang ku cukup baik."

"Ya, sebelum kau bisa menghunus pedangmu babi Calydon langsung menusuk mu dengan siungnya." Ucap pelatih Marco. "Kalau ingin memburu makhluk raksasa itu, kalian perlu menyerangnya dari jarak jauh."

"Bagaimana dengan tombak? Aku pikir bisa menguasainya." Kata Amanda tidak mau menyerah.

Pelatih Marco segera memberikan mereka berdua tombak baru. Dia memperbaiki letak cengkraman mereka pada batang tombak dan posisi badan. Lemparan pertama Taehyung melewati tepi sasaran. Pelatih Marco menghela napas dan memberi tombak kedua.

Mata Taehyung beralih memandangi Kim Namjoon yang masih berlatih memanah. Semua tembakan si putra Zeus itu selalu mengenai target. Dia merenggut kesal, Namjoon terlihat seperti pahlawan sejati dibandingkan dirinya. Taehyung jadi meragukan alasan para dewa itu takut kekuasaannya jatuh pada anak yang bahkan tidak tahu memanah sepertinya.

SEMIDEUS: SON OF BIG THREETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang