18

3.3K 140 22
                                    

" Ini..dimana?"

"Halo? Apa ada orang? Tapi disini sangat nyaman //tarik nafas dalam// ahh aku jadi ingin tinggal disini selamanya" Ucap Naruto sambil tiduran di atas rumput.

Saat ini Naruto sedang berada di dataran yang banyak sekali pohon, lalu di depannya ada sebuah danau, tidak lupa berbagai bunga yang tumbuh menyebar di berbagai tempat. Naruto bahkan ingin mengajak keluarganya untuk berlibur kesini, karena disini sangat nyaman, sejuk dan juga damai

"Aku jadi mengantuk" Ucap Naruto karena semilir angin membelai tubuhnya

"Hihihi" Terdengar suara wanita dan itu berhasil membuat Naruto terlonjak kaget

"Siapa disa- KAACHAN" Naruto berteriak sambil berlari memeluk orang yang di panggil kaachan

"Kaachan Naru rindu sama kaachan"

"Ha'i ha'i kaachan juga merindukan Naru-chan nya kaachan" Tsunade tidak bisa menahan bagaimana perasaannya sekarang. Dia sangat merindukan putra kecilnya tidak lupa juga gadis kecilnya yang lain

"Kaachan apa yang kaachan lakukan disini? Dan ini dimana?" Tanya Naruto dengan antusias sedangkan Tsunade hanya terkekeh dengan tingkah putranya, walupun sudah besar tapi sifat kekanakannya tidak pernah luntur

"Ini di alam mimpi Sochi, dan kenapa kaachan disini, apakah kaachan tidak boleh mengunjungi putra kaachan heum?" Tanya Tsunade dengan senyum manis yang teramat manis

"B-bukan b-begitu kaachan maksud Naru hehe"

"Ha'i ha'i kaachan mengerti hihihi" Jadi waktu ini di gunakan Naruto untuk menceritakan kehidupannya, dimana Gabriel dan juga Khusina yang sangat protektif padanya. Kaguya yang dengan sifat dingin dan tidak mau di bantah, tentang perjodohan yang dia batalkan karena masalah kesehatannya. Tentang Rias sang mantan tunangan yang sebenarnya Naruto cintai. Semuanya Naruto ceritakan tidak ada yang terlewat, bahkan tentang perdebatan absurd kakaknya Gabriel dengan nenek ubannya. Yang mana mendengar julukan Kaguya dari kedua anaknya membuat Tsunade tidak bisa berhenti tertawa. Dia membayangkan ibunya yang terkenal tegas, dingin dan bermuka datar di buat kesal oleh kedua anaknya

"Kaachan bolehkah Naru ikut kaachan?" Tsunade memandang sendu putranya

"Gomen Sochi, belum saatnya kamu ikut kaachan"

"Tapi..kenapa? Apa kaachan tidak sayang Naru?"

"Bukan tidak sayang Sochi, tapi bagaimana dengan Gabby-chan? Khusi-chan? Nenek uban hihihi dan juga gadis yang kamu cintai?"

"Tap-"

"Percayalah nanti akan tiba saatnya buat kita berkumpul lagi Sochi, sekarang lebih baik kamu bangun, apa kamu tidak kasihan melihat nenek uban sudah menjagamu selama 1 bulan? Kedua kakakmu? Gadis merahmu?" Lama Naruto merenung, di satu sisi dia ingin sekali bersama ibunya, tapi dia juga tahu kalau dia pergi pasti keempat wanita dalam hidupnya pasti akan sedih

"Baiklah Naru akan pulang kaachan"

"Itu baru putra kaachan, titip salam pada Gabby-chan kalau kaachan sangat menyayangi dan mencintainya, bilang juga untuk segera mencari suami. Lalu Khusi-chan ahhh kaachan tidak tahu apa yang harus kaachan ucapkan. Intinya sama yaitu suruh mencari suami. Kalau untuk nenek uban bilang kalau harus sedikit tersenyum biar dia tidak kelihatan seperti penyihir jahat yang ada di dongeng fantasi yang sering kaachan bacakan dulu dan terakhir kaachan akan selalu menyayangi dan mencintai kalian. Love you Sochi hiduplah dengan bahagia karena itu akan membuat kaachan disini bahagia. Dan juga cepatlah berikan kaachan cucu yang imut juga lucu hihihi. Sayonara"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 27, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Destiny Where stories live. Discover now