#PleaseTreatChenleFairly

4.5K 420 148
                                    

Comeback prepare

"Hyung, tidak bisa kah aku dapat bagian lebih banyak? Aku bahkan hanya dapat 2 bagian di lagu Boom." Chenle sudah hampir menangis saat ia mencoba berbicara dengan manager hyung dengan membawa kertas lirik yang baru saja di bagikan.

Ia sedikit menarik manager mereka itu untuk menjauh dari kerumunan para member agar tidak terdengar.

"Tidak ada yang bisa hyung lakukan. Maaf, Lele-ya." Manager Hyung mengusap rambut coklat Chenle yang belum di warnai.

Chenle tersenyum sendu sembari meremas pelan beberapa lembar kertas yang ada di tangan kanannya.

"Hyung harus pergi. Latihan yang keras." Manager hyung tersenyum sebelum menepuk pelan pundak sempit Chenle dan melangkah pergi.

"Aku hanya dapat sedikit part. Pasti sedikit screen time juga. Hahahhaa." Tawanya terdengar sumbang diiringi dengan senyum hambarnya.

"Chenle-ya, ayo. Kita mulai latihannya." Si yang paling tua memanggil adiknya. Renjun mendekat dengan senyum lebarnya dan merangkul bahu Chenle untuk mengajaknya ke ruang latihan.

Sang adik membalas dengan senyum yang ia buat semanis mungkin. Mencoba menyembunyikan hatinya yang kalut. Pasti akan canggung sekali suasanya jika ia bersikap murung hanya karena pembagian part yang tidak adil.

Di ruangan besar berdinding kaca itu, 4 member lainnya sudah duduk melingkar dengan menyisakan 2 tempat kosong untuk Renjun dan Chenle. Pengeras suara portable kecil berada di tengah mereka. Melantunkan demo dari tittle song mereka. Keempatnya sudah asik mencoba bagian masing-masing dengan membaca liriknya.

Renjun dan Chenle duduk berdampingan. Chenle dengan manja menyandarkan kepalanya pada pundak Renjun yang kecil. Menutupi wajahnya dengan kertas liriknya saat melihat membernya yang lain terlihat begitu bahagia mencoba bagiannya masing-masing. Apa hanya dia yang tidak bahagia disini?
...
..
.
.

"Zhong Chenle. Fokus." Pelatih Kim membentak si mungil ketika sesi latihan sedang berlangsung. Musik di hentikan dan para member berhenti berlatih dengan nafas terengah-engah.

Mereka sudah berlatih koreo baru selama 3 jam dan entah kenapa, Chenle mengacaukan suasana dan latihan dengan sikapnya. Ia ketinggalan 1 ketukan ngomong-ngomong.

"Yaaak. Kalau kau lelah istirahat saja sana di pojokan. Tidak usah ikut latihan. Mengacaukan yang lain saja." Celetuk Haechan kesal karena mereka harus mengulang kembali dari awal.

"Maaf Hyung." Chenle sudah hampir menangis mendengar suara Haechan yang meninggi untuknya. Kepalanya tertunduk  dalam dengan poni hitamnya yang panjang menutupi wajah sendunya. Ia begitu senditif akhir-akhir ini.

"Ulang lagi dari awal. Tidak ada istirahat sebelum kalian melakukannya dengan sempurna." Ucapan dingin pelatih cukup untuk membuat para member yang sudah hampir kelelahan melihat kesal pada Chenle.

"Aissssh. Aku lelah,Pelatih." Keluh Jaemin.

"Yak. Zhong. Lihatlah. Latihan jadi berantakan karena kau. Jangan mentang-mentang orang tua mu bisa menyogok SM, Kau jadi seenaknya ya." Ucapan Haechan memang sedikit keterlaluan. Atau sangat keterlaluan memang.

Harinya cukup buruk. Mood nya yang hancur dan mentalnya yang down, ditambah ucapan Haechan yang menusuk langsung ke otak dan hatinya, cukup membuat mata Chenle berkaca-kaca hingga hampir menangis. Tapi sebuah senyum coba ia ukirkan. Senyum manis dengan mata hampir menangis dan dengan suara bergetar ia mengucapkan maaf berkali-kali.

Jisung datang mendekat. Mencoba meraih tubuh mungil sang terkasih untuk masuk dalam dekapan tangan besarnya. Tapi si mungil menolak. Dengan lembut menahan Jisung agar tidak mendekat atau pertahanan yang coba ia bangun sejak awal akan hancur dan ia akan di cap sebagai anak manja yang menangis didepan umum.

ChenJi This And ThatWhere stories live. Discover now