Bentuk Cinta

1.9K 243 5
                                    

“Vi, tolong beliin ini ya ke supermarket.” Silvia ambil kertas yang diulurkan si Mamak kepadanya, baru sebentar dia lihat si kertas, dia langsung menatap si Mamak.

“Banyak banget? Tunggu Abang pulang dulu deh, Mak.. Susah kalau beli sendiri.” Tawarnya.

“Kelamaan kalau nunggu Abangmu. Itu, kamu ajak itu aja, siapa itu pacarmu? Ome? Nah, kamu ajak dia aja.”

Silvia diam sebentar, soalnya sekarang hari Minggu. “Mending nungguin Abang, Mak.”

“Dibilang kalau nunggu Abangmu kelamaan juga. Telpon Ome sana, tanya dia lagi sibuk apa enggak, kalau dia mau kamu coba ajak buat belanja sama kamu.”

“Mak...”

“Coba dulu.” Mamak melotot.

Silvia menghela napas, memasukkan catatan belanjaan tadi ke kantong celana dan pergi ke teras buat nelpon Ome. Padahal aslinya dia males banget siang-siang begini disuruh keluar buat belanja, panas.

“Om.” Panggilnya begitu tersambung dengan si pacar.

“Om?” Di sana Ome dengan alis bertautnya.

“Omee..”

“Kenapa?”

“Lagi ngapain?”

“Tumben nanya?”

“Lagi ngapain?”

“Duduk.”

“Nggak napas dong?”

“Apaan sih?”

“Haha gitu loh, masa cuma ipiin syih?”

“Karena nggak lucu makanya aku nggak ketawa. Ada apa? Tumben nanya lagi ngapain?”

“Sibuk?”

“Siapa? Aku?”

“Jadi duta sampo lain?”

Siiilll...”

“Hehe, sibuk apa enggak?”

“Aku?”

“Iya, ganteeeng~ kamu. Sibuk apa enggak?”

“Kan aku bilang tadi cuma lagi duduk.”

“Sibuk?”

Ome malah ketawa. “Ya enggak lah. Kenapa sih? Mau apa? Mau geregetan malah jadi ketawa.”

“Ini... Gimana ya ngomongnya..”

“Ngomong apaan?”

“Aku disuruh belanja sama Mamak..” Silvia berjongkok di dekat tiang penyangga teras.

Teruus?”

“Belanjaannya banyak. Tadi aku udah bilang ke Mamak biar nunggu Abang dulu, biar pas belanja nanti ada temennya.”

“Mau minta ditemenin belanja?”

“Wih, tumben peka?”

“Mau ditemenin apa enggak?”

“Ya mau. Kamunya mau nemenin?”

“Kan tadi aku udah nanya mau ditemenin atau enggak.. Vi Silviii...”

“Kalau nemeninnya sekarang? Mamak tadi yang nyuruh aku nelpon kamu.”

“Aku ganti baju dulu kalau gitu.”

“Makasih ya, Om.”

Masama, tante~”

“Heh! Kok tante?!”

“Hehehe.. Daah~”

“Ome!” Silvia menjauhkan ponsel dari telinga, mau ngomel tapi keburu telponnya diputus sama Ome. “Hish, nama dia kan emang Jerome, salah apa kalau dipanggil Om? Enggak, kan??”













 “Hish, nama dia kan emang Jerome, salah apa kalau dipanggil Om? Enggak, kan??”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

김영훈 as Jerome

note: Ome, Om
















Disclaimer

Seluruh isi cerita berikut hanyalah karangan penulis semata. Seluruhnya berdasarkan imajinasi penulis. Jika ada kesamaan nama atau tema, itu hanya kebetulan semata.

Dilarang keras menulis kembali cerita berikut ke dalam media apapun and enjoy the story.


















Started:

Wednesday, April 29, 2020

Copyright © shilaviox 2020

Bentuk Cinta ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang