curhat 🐻

1.5K 200 2
                                    

"jeaaannnn," panggil chandira sesaat memasuki kamar jeane, jeane yang sedang tiduran dikasurnya pun hanya diam memainkan hp nya, tidak merespon chandira.

"gue mau cerita ihh." chandira menarik narik tangan jeane, jeane pun menyuruh chandira duduk di sofa tunggal yang berada di kamarnya.

"lo tau chani kan? temen sekelas lo waktu SMA," chandira memulai cerita setelah duduk di sofa, jeane mengangguk mengiyakan, "dia katanya suka ama gue anjir, kaget betul gue ampe jantungan," lanjut chandira

"alay lo," balas jeane lalu dia memainkan hp nya lagi.

"ih, beneraaannn," greget chandira, jeane hanya manggut manggut.

"yaudah si, terima aja jomblo kan lu?"chandira mengangguk.

"ih, tapi kan gue gak sukaaa."

"suka belakangan," jawab jeane enteng, chandira mendengus malas.

"gue gak ada konten nih, kemarin banyak yang semangatin gue buat lebih rajin up tapi gue gak ada konteennn, gimana ya ... " chandira merebahkan dirinya dikasur jeane sembari berpikir, jeane pun ikut berpikir.

"tour vlog aja? kaya misal lo ke soto lawongan nah lo vlog disitu, ya kaya gitu intinya susah jelasin anjir," kata jeane gajelas.

chandira terlihat menimang nimang lalu mengangguk, "hah gimana?"

jeane mengedikkan bahu, "gak tau gue juga bingung."

"gue lagi diet tau je, gak tau ya lo," kata chandira, jeane menggeleng.

"ngapain diet diet elah, percuma lo diet tapi lo konten nya aja makan mulu."

"lah iya ya, percuma dong ya." jeane mengangguk mengiyakan.

"lagian ya, mau badan lo gimana, mau gendut mau kurus bersyukur masih dikasih badan ama Tuhan, masih di kasih sehat, lo gak liat badan gue? kecil, gue mau gendutin gak bisa, badan kayak gini gue dibilang kurang gizi lah, kurang makan lah, dan lain lain. padahal yang bilang gitu gak tau aja kalo gue makan banyak, apa aja masuk," ceramah jeane, chandira terdiam memikirkan kata kata jeane.

"terus, gue sebenernya iri sama lo chan, gue pengen gendut tau gak si, seenggaknya sebadan lo. badan lo juga gak gede gede banget, pas gitu lah apa ya namanya gue lupa," lanjut jeane.

chandira menoyor kepala jeane pelan, "gue malah pengen kaya lo, kaya renanta, tapi gue udah mikir lagi. bodoamat mau kata siapa gue gendut, gue udah gak peduli, sok gak denger aje."

"iya, jangan dengerin kata orang, dia iri ama lo makanye bilang gitu," ujar renanta yang tiba-tiba ada didepan pintu kamar jeane sedang bersandar dipintu sambil memakan keripik kentang, chandira menoleh cepat, terkejut.

"buset, dari kapan lo disitu," kaget chandira. renanta mengedikkan bahu lalu duduk di sofa tunggal dan menaikkan kakinya.

"gue mah dateng dari tadi, cuma dari tadi di bawah, masa iya lo gak liat, tadi kan lo lewat ruang tengah," kata renanta.

"serius dah, gue gak liat lo disana," ucap chandira sambil mengangkat dua jadi membentuk piece.

renanta mengangkat bahu tidak peduli lalu menyuapkan keripik kentangnya lagi.

jeane yang baru menyadari keripik kentang yang di makan renanta melotot, "keripik kentang gue ya?!" sewot jeane seraya merebut toples keripik kentang, tapi renanta cepat menghindar.

"iya kali, gue nemu diatas meja makan nganggur yaudah gue makan, lagian gak ada tulisan 'punya jeane' nya," bela renanta.

"ihh, punya guee, balikin gue juga mau!" jeane kembali merebut toplesnya tetapi tidak berhasil.

"buat lagi aja sih, atau beli elah."

jeane menggeleng cepat, "gue baru buat tadi pagi ya anj- ih kok tinggal dikit sih?!" setelah berhasil merebut toples keripik kentang, dan melihat isinya jeane pun melotot kearah renanta, renanta pun tidak peduli.

imperfect ; markhyuckWhere stories live. Discover now