again?

6 0 0
                                    

- 10:00, school

"P-ppppark jimin"

yeah aku tidak salah liat di depanku sekarang adalah park jimin seseorang yang dulu pernah menjadi sebagian dari kebahagianku, tapi semuanya hancur semuanya sirna, aku sangat menyesal mengenalnya.

baru saja masa lalu yang selalu mengahantuiku menghilang perlahan namun apalagi ini, apa aku harus merasakan hal yang sama lagi?

"baiklah park jimin kamu bisa duduk di sebelah daniel disebelah sana" - ssaem

"baik ssaem"

Jimin pov

aku melihat ae ra disini, aku melihat raut wajahnya yang sangat terkejut melihat kehadiranku, mataku-pun tidak bisa teralih ke matanya, aku melihat raut wajah terkejut dan sedih,
namun dengan adanya kehadiran ae ra aku tidak terkejut dengan itu karena memang aku sudah tau bahwa ae ra bersekolah disini dan itu-pun salah satu alasanku untuk memilih bersekolah disini

aku ingin memperbaiki semuanya ae ra

Ae ra pov

- 16:00, school

akhirnya suara yang dari tadi kutunggu terdengar, yeah suara bel sekolah yang menandakan sekolah yang membosankan hari ini telah berakhir tanpa berbasa-basi aku langsung bersiap untung cepat-cepat pergi dari kelas ini, lebih tepatnya neraka bagiku semenjak orang ini datang.

saat aku sedang menunggu bus di halte aku melihat taehyung berjalan ke arahku, namun di belakang taehyung menunjukan seseorang yang paling aku benci saat ini, demi apapun aku sedang tidak ingin melihat wajahnya saat ini,
tidak bukan taehyung namun jimin, tetapi kesialan sedang berpihak padaku taehyung dan jimin menghampiriku.

"Ae ra!" - tae

aku tidak menatapnya ataupun menjawabnya aku hanya tetap dengan posisiku dan bermain handphoneku untuk mengalihkan perhatian

"Ae ra, aku memanggilmu apa kamu tuli"

"ada apa memanggilku"

"kamu ingin pergi bersama kami? kita akan pergi untuk makan tteok-boki, tenang jimin akan mentraktir kita"

"tidak, aku tidak mau aku ingin pulang"

"ayolah ae ra kali ini aja"

"aku bilang tidak mau tae"

"kamu tidak ingin berteman lebih dekat dengan teman baru kita"

jimin mengulurkan tangannya, ada apa dengan dia apa dia pikun atau pura-pura pikun? aku harap dia memang tidak ingat dan aku sangat lebih bahagia jika dia amnesia.

saat jimin mengulurkan tangannya aku hanya diam dan tidak menanggapi dan aku bersyukur bus datang di saat yang tepat tanpa menghiraukan uliran tangan jimin aku langsung naim bus tersebut tanpa menoleh sedikitpun aku melihat wajahnya namun aku tidak bisa meng-artikan apa arti dari wajahnya, dan aku meninggalkan taehyung dan jimin begitu saja.

Bus berhenti tepat di depan halte dekat rumahku, sambil berjalan menuju rumahku otak-ku menyimpan banyak pertanyaan, sebenarnya apa yang jimin lakukan mengapa dia kembali dengan begitu santainya dan bahkan dia ingin berkenalan denganku, apa dia gila, apa dia bisa lupa secepat itu sedangkan aku disini hampir mati untuk melupakannya dan dia dengan senyumnya menghampiriku tampa ada rasa bersalah dan menyesal, sebenarnya apa yang ada dipikirannya, aku langsung menggelengkan kepalaku,

kenapa aku harus memikirkannya?

"ae ra, kamu sudah pulang?"

"sudah eomma"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 01, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LonelyWhere stories live. Discover now