Awal yang berakhir

153 17 0
                                    

TERIMA KASIH

"padamu yang selalu ada di setiap ku membutuhkan,
Padamu yang setia menemaniku,
Padamu yang selalu memperhatikan bayangan ku,
Ku menemukanmu sekarang dan Terima kasih ."
💐

Kediaman Asyifah

Yahh kini mereka semua berada di kediaman Asyifah, sesuai yang telah di janjikan dan di rencanakan dengan baik. Termasuk dengan Arini dan Arham. Setelah Arini meminta izin kepada Arham untuk menginap di rumah Asyifah untuk semalam, akhirnya Arham mengizinkan sang Adik dan jangan lupa dia juga ikut karena secara Asyifah adalah adik dari Fathan dan Fathan adalah teman dekat Arham.

Sekarang mereka sedang merencanakan apa yang akan mereka lakukan malam nanti. Jam menunjukkan pukul 19.00 dan mereka baru saja melaksanakan sholat isha. Setelah itu mereka memutuskan untuk mengadakan malam bersama dengan BBQ . setelah itu mereka bagi tugas, untuk memudahkan selesainya persiapan.

Sekarang mereka berada di taman belakang rumah Asyifah, rumah Asyifah sangat besar dan Orang tuanya juga sangatlah ramah. Mereka telah merapikan taman belakang. Mulai dari menata lampu taman juga persiapan untuk acara BBQ mereka.

Kini mereka telah berkuat dengan tugasnya masing-masing. Arini,AsyifahTia,Dan Dira sedang membuat minuman, dan mengambil pasta yang ibu Asyifah telah buat.Arham,Fathan,Dan Bhilal sedang berkuat dengan sosis dan daging ayam yang mereka bakar dengan saus BBQ.Rif'at,Nasrum,Dan Rakha sedang menggelar karpet di taman dan merapikan alat makan ayang akan mereka gunakan.

Pukul 21.00.

Semua persiapan telah selesai, makan pun telah berada di taman belakang. Namun entah kemana perginya Arini dan juga Asyifah, padahal yang lain sudah berkumpul di taman belakang.

"Kacamata kemana ?" Tanya Rakha pada Nasrum. Yah jangan tanyakan kepada Rakha kenapa dia memanggil Arini dengan sebutan Kacamata. Karena dia juga tidak tau megapa.

"Mungkin masih berada di dapur, dia bersama dengan Asyifah jadi jangan terlalu khawatir, hehh" jawab Nasrum dengan nada yang menggoda.

"kak fatah apakah orang tua kak Fathan telah pergi ?" Tanya Rakha pada Fathan.

"Ia dia telah pergi, mungkin dia pulang besok malam." Jawab Fathan.

Orang tua Fathan sedang keluar ke kota tetangga untuk mengurus urusan bisnis keluarganya.

"Ohh." Jawab Rakha singkat yang membuat Fathan melongo.

Setelah mengatakan kata singkat tersebut, Rakha beranjak meninggalkan yang lain untuk menuju ke dapur. Jangan tenyakan untuk apa, apa lagi kalau bukan tentang Arini.

"Mau kemana Kamu." Tanya Arham yang menatap Rakha heran.

"Dapur" Balas Rakha singkat sesingkat singkatnya.

"Ngapain ?"Tanya Arham kembali

Tampa di gubris oleh Rakha. Rakha melangkah menu dapur meninggalkan yang lain. Sontak membuat yang lain kesal.

"apa apan dia hahh" ucap Arham mulai jengkel dengan sifat dingin Rakha

"Dasar Es Batu. Mau di hangatin Kha ? Sini Sama dedek." Ucap Nasrum yang membuat yang lain tertawa.

Dapur Asyifah

Arhini sedang berusaha mengangkat wadah tempat salad buah yang telah ia buat.Namun, wadahnya terlalu berat untuk dia angkat sendiri. Sedangkan, Asyifa sedang menyiapkan gelas untuk salad buah.

"Kalau butuh bantuan bilang !!" Cetus seseorang yang tiba-tiba muncul di depan pintu dapar.

"Eh dorrre, Rakha kau mengagetkan ku." Timpah Arini yang terkejut dengan kedatangan Rakha yang tiba-tiba.

"Hhhh. Maafkan aku, sini biar ku bantu, mau di bawa ke taman belakang kan ?."

"Ohh Iyya. Mkasih Rakha."

"Iyya sama-sama." Ucap Raka sembari mengelus puncuk kepala Arini yang terbalut oleh jilbab.

"Ehehhh, ingat kalian lagi di dapur siapa sekarang, hahh ??" Timpah Asyifa yang baru saja muncul dengan gelas yang menumpuk di tangannya.

Author POV -

Sebenarnya Asyifa tahu bahwa Rakha menyimpan rasa untuk Arini. Walaupun bukan Rakha yang memberi tahunya. Dia percaya bahwa Rakha adalah orang yang tepat untuk Arini, tapi dia tidak mau sahabatnya salah jalan. Walaupun dia tau tentang perasaan yang Rakha miliki terhadap Arini, tapi dia tidak mau membuat kedua sahabatnya itu memiliki hubungan yang tidak jelas. Biarlah urusan takdir yang mengatur kalian berdua.

Skip taman belakang

"Mereka bertiga lama sekali sih !!" Cetus Nasrum.

"Yahh aku sudah lapar." Lanjut Dira

"Biar ku susul mereka." Ucap Arham.

Baru saja Arham berdiri untuk menyusul mereka bertiga di dapur. Mereka sudah terlihat dan menuju ke arah mereka.

"Nahh, itu mereka. Lama banget sih." Cetus Nasrum yang di hadiahkan sentilan di dahinya.

Pletakk.

"Sakit kak Arham." Keluh Nasrum yang membuat semua orang bergidik jijik dan tertawa akibat tingkah Nasrum.

"Jijik aku ahh." Sanggah Rif'at

"Makan yuk!! Arini sudah lapar." Keluh Arini seperti anak kecil.

"Huuu. Yang lama siapa yang mengeluh siapa." Cetus Nasrum sekali lagi. Dan,,,

Takkkkk

Sebuah sendok mendarat dengan mulus di kepala nasrum.

"Aahahaahhaah." tawa mereka pecah saat Nasrum meringis kesaktian.

"Jahat kalian, aku ngambek ini."

"Yaudah sekarang makan lalu tidur, ini sudah tengah malam." Ucap Arham.

"Baiklah !! Selamat makan" ucap Arini layaknya anak kecil.

Siapa sangka perilaku yang dilakukan oleh Arini membuat sepasang mata yang sedari tadi memperhatikannya tersenyum.

-Bhilal.

Setelah makan mereka semua masuk ke kamarnya masing-masing untuk beristirahat.

Hay reading !! Maafkan author nya baru bisa update. Yahh, Maaf saja. Author sakit abis lebaran kebanyakan jalan🤣🙏. Happy reading guys. Jangan lupa vote yah, beri saran di komentar. Jika ada masukan, silahkan. Sekali lagi Maaf reading !!

Cinta di langit pesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang