P R O L O G

24 4 2
                                    

Seorang gadis berparas cantik dengan kemolekan tubuhnya serta senyum lembutnya membalas setiap sapaan yang dilayangkan untuknya.

Berjalan anggun dengan kaki jenjangnya dihamparan para ware yang menghadiri pesta pengangkatan kakak iparnya menjadi Luna.

Malas berdesak-desakan ia memilih berjalan keluar, Ketaman yang dipenuhi pepohonan dan bunga yang indah. Ia mencium kelopak bunga berwarna merah muda itu, menikmati harum bunga yang menenangkan.

Ia menaruh bungannya diatas telinga sebelah kanannya, membuat ia semakin cantik. Lalu, ia menghirup wangi yang begitu memabukkan, wangi hutan basah bercampur wangi bunga-bunga. Ia tak bisa menebak wangi apa itu.

"Wangi apa itu?" Tanyanya disertai senyum khasnya. "Apa wangi bunga-bunga ini? Tapi sepertinya tidak."

Lalu terdengar derap langkah mendekat kearahnya, dan wangi itu pun semakin memabukkan. Siapa gerangan yang mempunyai wangi harum seperti ini? Ia yang penyuka bunga saja tidak mengetahui wangi apa ini. Karena penasaran ia pun membalikkan tubuhnya.

Disana, didepannya. Ada seorang pria memakai baju khas warrior, memiliki tubuh yang terbilang kurus dan sedikit kusam. Tapi, ia menyukai wangi ini. Tidak perduli bagaimana rupa dan tubuh sang pemilik wangi harum ini.

Ia tersenyum melihat pria didepannya dan bergumam. "Mate?"

_

Jangan lupa Vote!

Mate a Sava WarriorWhere stories live. Discover now