SAKIT

11 5 0
                                    

Hari Sabtu gini enaknya tiduran di kasur selimutan tebel lanjutin tidur tapi gara-gara Taeha yang tiba-tiba manggil jadi harus ninggal medan gravitasi terberat, kasur.

Dengan kecepatan penuh mobil yang baru dibenerin sama Om Adiy melaju membelah jalan. Selib menyelib udah biasa kalau hari Sabtu Minggu gue lakuin, jalanan padet bro.

Akhirnya sampai deh di depan rumah bercat putih hijau milik keluarga Kang, marga keluarga Taeha. Kayaknya lagi pada keluar rumah deh, sepi gini cuma ada Pak Junet, tukang kebun, yang lagi motong rumput.

“Pagi pak” sapa gue.

“Pagi neng” balas Pak Junet sesaat berhenti memotong rumput.

“Lanjut aja pak, Cuma mau tanya Taeha ada nggak ?” jadi nggak enak nih ganggu pekerjaanya Pak Junet.

“Ada kok masuk aja neng”

“Ya pak, saya permisi” pamit gue.

Kaki yang terbalut flat shoes babyblue yang gue kenakan saat ini melangkah menuju pintu, lalu menekan bel. Menunggu Taeha untuk membukakan pintu gue melihat pantulan manusia cantik (narsis lo/ author) yang mengenakan pakaian serba babyblue.

Dress selutut berwarna babyblue dengan hiasan pita pada pinggang yang ramping dan berlengan pendek. Bahkan rambutnya diberi warna babyblue dengan hiasan penjepit kupu-kupu oranye, yang tidak ikut berwarna babyblue. Lensa kontak yang juga berwarna sama terpasang di kedua matanya.

Woi! Pantulan kaca itu diri lo sendiri! tiba-tiba batin gue berteriak. Babyblue kan warna rambut Kuroko Tetsuya, dari Kiseki no Sedai anime Kuroko no Basket. Walau gue di sekolah punya jabatan itu bukannya gue mengoreksi diri sendiri, tetapi buat kesempatan berprilaku sebebasnya kan nggak ada yang negur tuh.

Setelah berpikir sendiri akhirnya pintu depan terbuka. Menampilkan anak yang berumur sekitar 11 tahun, Kang Aira adik Taeha.

“Kak Kertia” panggil Aira, “masuk dulu kak” lalu disusul ajakan.

“Ya” “Taeha mana?” tanya gue setelah duduk.

“Kak Taeha lagi sakit”

“Astaga ya lord anak kek dia bisa sakit juga ternyata” ucap gue mencoba heran.

“Gue juga manusia kali Ia” dah nih anak katanya sakit kok tiba-tiba muncul.

Setelah kalimat itu sekarang kami berada di dalam kamar yang emiliki background pink pastel, kamar Taeha. Dan yah... kalian ingat tentang fansite yang dibicarakan hari itu? Nah itulah yang sedang kami bicarakan.

“Ku mohon ya ?” pinta Taeha sambil menangkupkan kedua tangannya didepan wajah.

“Gue udah bilang nggak ya nggak. Kok lo maksa sih ?!” tanya gue dengan nada tinggi.

“Ini tuh penting tau nggak” sekarng posisinya menjadi terlentang menghadap langit-langit kamarnya.

“Penting buat lo nggak penting buat gue” balas gue mengacuhkan hal ‘penting’ yang Taeha bahas.

“Kalau gitu buat hal itu juga penting buat lo !” teriak Tarha semangat lalu dia tertawa seperti orang kerasukan.

“Emang bisa ?” sambil menaikkan sebelah alis dan menyeringai gue keluar kamar lalu berjalan menuju dapur, mengambil vanilla milk shake. Tadi gue udah bilang kalau hari ini gue sedang mencoba menjadi Kuroko Tetsuya, fersi perempuan tentunya.

Setelah mengucapkan terimakasih kepada koki yang telah membuatkan vanilla milk shake, gue berjalan menuju ruang keluarga. Ada Aira yang sedang ikut meminum milk shake, sepertinya tadi ikut dibuatkan.

“Ra” gue panggil nih kan adik Taeha yang mengabaikan keberadaan gue.

“Astaga kak!” sepertinya Aira kaget deh lihat aja tuh ekspresi.

“Lo nggak nyadar gue ada disini dari tadi ?” heran jug ague emang hawa keberadaan tipis milik Kuroko Tetsuya juga ikut ke copy?

“Kaget habis ngelamun kak” jawab Aira santai, lha udah gue kira hawa keberadaan Kuroko Tetsuya yang tipis bisa gue tiru eh ternyata salah.

“Oh...”

“Manggil mau bilang apa kak ?” tanya Aira.

“Iseng” enteng banget kayaknya gue ngomongnya padahal udah buat Kang bungsu terkejut.

***

Jangan lupa vote ya buat ninggalin jejak🐾
Komennya juga buat yg mau kasih krisar

FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang