Miura Natsuki

26 1 0
                                    

Miura Natsuki seorang gadis yang bekerja di sebuah perusahaan dalam bidang jasa keuangan. Ia memiliki jabatan yang cukup baik di perusahaan itu dan sudah bekerja disana selama 5 tahun sejak lulus sekolah. Ia melanjutkan pendidikan kuliahnya sambil bekerja hingga saat ini ia menyandang gelar sarjana.

Seluruh karyawan di perusahaan tempatnya bekerja sangat mengetahui betapa besar dedikasi Natsuki bagi perusahaan itu dan tak heran kalau Natsuki juga disegani layaknya pemimpin perusahaan itu. Tapi hal itu tak membuat Natsuki lupa diri dan sombong, ia masih sering bercengkrama dengan karyawan lainnya bahkan dengan jabatan yang paling bawah sekalipun.

"Pagi semuanya", sapa Natsuki saat memasuki gedung kantornya dan sontak semua karyawan yang ada disana balas menyapanya. Tak ada satu divisi yang tidak mengenal Natsuki, apalagi kalau setiap hari Natsuki selalu saja cerewet dan selalu perhatian pada siapapun.

Tapi dibalik semua keceriaannya itu, Natsuki sebenarnya sangat kesepian. Ia tidak memeiliki orang tua seperti yang lainnya. Orang tuanya menghilang dalam sebuah kecelakaan. Natsuki meyakini orang tuanya masih hidup walau berada entah dimana karna setelah kecelakaan itu bahkan jasad kedua orangtuanya pun tidak pernah ditemukan hingga sekarang.

Merasa sepi di rumah yang cukup besar akhirnya Natsuki memutuskan untuk menyewa apartemen sendiri yang dekat dengan tempatnya bekerja. Begitulah kehidupan Natsuki selanjutnya. Ia tumbuh tanpa mengenal kasih sayang dari orang tuanya yang menghilang entah kemana. Hingga akhirnya sudah 15 tahun berlalu sejak kejadian itu.

"Aku pulang...", ucap Natsuki lemah saat ia telah sampai di rumahnya. Setelah lelah seharian bekerja, ia selalu pulang malam dan sesampainya di rumah atau yang lebih baik disebut apartemen itu ia selalu disambut dengan rasa sepi. Ia segera membersihkan tubuhnya di kamar mandi lalu beranjak untuk menyiapkan makan malam yang sudah pasti hanya dia sendiri yang memakannnya.

Setelahnya membersihkan peralatan makan lalu menuju kamarnya. Ia juga sempat terdiam sesaat menatap fotonya dengan kedua orang tuanya yang ada di ruang tengah. Meraihnya lalu mencium lembut foto itu dan meletakkannya lagi barulah ia menuju kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya.

...

"Natsuki? Natsuki? Natsuki!", panggil salah seorang rekan kerjanya membangunkan Natsuki dari lamunannya

"Ah, iya? Ada apa?", tanya Natsuki

"Apa kamu mendengarku?", tanya rekan kerjanya memastikan

"Ah, maaf, aku tidak mendengarnya"

"Aish... Aku bilang ayo pergi kencan buta!", ajak rekan kerjanya itu

"Eh?"

"Reaksimu itu sungguh lambat. Lagipula bagaimana mungkin kamu bisa tidak pernah mengenal cinta dalam hidupmu padahal kamu punya banyak teman lelaki? Aku sungguh iri padamu, Natsuki"

"Aku... tidak punya pengalaman apapun tentang cinta dan tentang teman lelaki... mereka hanya temanku"

"Maka dari itu kamu harus ikut denganku pergi kencan buta itu. Memalukan sekali sudah berusia 23 tahun tapi kamu sama sekali tidak pernah bercinta"

"Apakah itu harus?"

"Harus! Bahkan diluar sana banyak yang sudah bercinta sejak masih remaja sedangkan kamu? Bahkan jatuh cinta saja belum pernah. Jangan-jangan kamu juga tidak pernah menyukai seseorang dalam hidupmu?"

"Aku pernah! Aku pernah menyukai seseorang dalam hidupku"

"Siapa?"

"Ayahku", jawab Natsuki dengan polosnya. Sontak rekan kerjanya itu langsung menepuk dahinya frustasi

"Bukan itu maksudku! Ah sudahlah nanti setelah pulang bekerja ayo kita belanja"

"Untuk apa?"

"Untuk mempersiapkan dirimu agar terlihat lebih cantik dari biasanya lagipula besok juga hari libur, kalaupun nanti kelelahan kamu bisa istirahat seharian penuh"

"Ah... Baiklah"

Waktu yang dijanjikan pun tiba. Natsuki dan rekan kerjanya itu langsung menghampiri salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota mereka. Setelah itu mereka juga pergi ke salon untuk membersihkan dan mempercantik diri mereka. Bahkan kini rekan kerjanya itu terpana melihat kecantikan Natsuki setelah melalui prosesi panjang mempercantik dirinya

"Wah... Kamu terlihat luar biasa Natsuki!"

"Benarkah? Ini pertama kalinya aku mengenakan pakaian mini dan terbuka seperti ini"

"Biarkan saja! Kamu terlihat luar biasa! Ayo berangkat!", ucap rekannya itu dan memasuki taksi yang mereka pesan.

20 menit kemudian, mereka telah sampai di salah satu club malam terkenal disana. Natsuki terlihat tidak terkejut karna ini bukan pertama kalinya ia mengunjungi club malam. Ia sudah beberapa kali mengunjungi banyak club malam hanya untuk menjemput teman-temannya dulu semasa sekolah juga mereka masih ada yang sering meminta Natsuki untuk menjemput mereka saat mereka sedang mabuk. Jadi Natsuki tidak terkejut dengan hal ini, yang ia bingungkan hanyalah kencan buta di club malam, memangnya ada?

(author : moon maap, namanya juga khayalan kwkw)

"Ah, itu mereka! Ayo Natsuki!", ajak rekannya itu menunjuk salah satu tempat disana yang sudah dipenuhi oleh dua orang laki-laki disana. Mereka sempat memperkenalkan diri sejenak lalu mengobrol dengan santai sambil meminum wine yang ada di club itu.

Kedua laki-laki itu sangat tampan dan rupawan. Keduanya memiliki paras yang sama-sama memikat. Natsuki bahkan tertegun sejenak menikmati pemandangan yang ada di hadapannya itu. Mereka juga mengenakan pakaian yang terlihat agak ketat hingga menampilkan tubuh terbentuk mereka, membuat Natsuki menelan salivanya berat karna tergiur akan tubuh atletis kedua laki-laki itu.

"Ah, maaf...", ucap Natsuki pelan membuat yang lainnya menatapnya bingung

"Aku ingin ke toilet. Permisi...", ucap Natsuki lalu melangkahkan kakinya menuju toilet di club malam itu. Setelah sampai di toilet, Natsuki segera membuka salah satu bilik toilet yang ada disana dan segera memasukinya. Tak lupa ia juga mengunci pintunya. Melepaskan pakaian yang menghalangi organ intimnya lalu segera duduk di WC yang ada disana.

"Ah...", ucap Natsuki lega karna ia sudah membuang apa yang dari tadi sudah ia tahan.

Setelah selesai dengan kegiatannya di toilet, Natsuki segera membersihkan dirinya lalu mencuci tangannya di wastafel yang ada diluar bilik itu. Ia menatap dirinya sekilas di cermin. Menghembuskan nafasnya sejenak lalu tersenyum

"Aku tidak boleh mengecewakannya", ucap Natsuki menyemangati dirinya sendiri.

Sebenarnya Natsuki sangat lemah terhadap alkohol, hanya saja ia bertahan agar tidak mengecewakan rekan kerjanya yang sudah mengajaknya untuk kencan buta.

Saat Natsuki sedang berusaha untuk kembali pada rekan kerjanya dan kedua lelaki itu, Natsuki yang sudah setengah sadar tak sengaja menabrak seseorang. Natsuki sangat terkejut reflek menunduk meminta maaf pada orang itu. Namun orang itu malah menatap Natsuki dengan dingin merendahkan tapi anehnya nafasnya memburu seperti dikerjar sesuatu. Natsuki yang masih menahan sakit di kepalanya memberanikan diri untuk menatap lelaki yang ada di hadapannya itu. Natsuki cukup terkejut melihat tatapan matanya dan sempat memundurkan dirinya tapi lelaki di hadapannya itu malah menahan tubuh Natsuki dan menariknya dengan paksa mengikutinya. Natsuki yang kalah dalam adu kekuatan pun hanya bisa pasrah mengikut lelaki itu.

TBC

ŌI KEISHŌ-SHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang