TUHAN ITU LAMBAN

72 2 0
                                    

Yohanes 11:43
"Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah keluar!"

Kita tahu bahwa Tuhan tidak pernah terlambat dan kalimat ini sering kita dengarkan oleh hamba-hamba Tuhan dalam menyampaikan Firman, dan didalam Puji-pujian yang kita dengar, kita dapati kalimat ini juga didalam liriknya. Tetapi pada kenyataannya didalam prosesnya hidup kekristenan kita, kita sering kali dibawa dalam suatu keadaan dalam proses hidup yang kenyataannya berbanding terbalik dengan keadaan kita, malah sampai kita seperti berada di satu titik dalam realitanya kita berpikir bahwa Tuhan tidak campur tangan dalam setiap hidup kita bahkan kita berpikir bahwa Tuhan itu lamban dalam bekerja, seolah-olah Tuhan tidak menjawab segala doa kita, dan keberadaan itu pula akan membawa kita sampai di satu titik, sampai kita berkata didalam hati "dimanakah Tuhan?"

Sejatinya Tuhan sangat rela untuk disalah mengerti oleh anak-anakNya sendiri demi tujuan baik, yaitu menumbuhkan rasa percaya didalam diri kita, seperti di dalam cerita ini, bahwa seolah-olah Tuhan menunda-nunda waktunya untuk menemui Lazarus yang sedang sakit, padahal Marta sudah sangat berharap kepada Yesus dan mukjizatNya agar terjadi kesembuhan dan pemulihan bagi Lazarus, saudaranya. Di dalam cerita ini, sampai Lazarus mati pun Yesus tetap menunda kedatanganNya kepada orang yang dikasihiNya. Tetapi pertimbangan Tuhan tidak seperti pertimbangan kita. Kita dapati pernyataan Tuhan di (ay.15) kata percaya dalam bahasa aslinya adalah PISTEO yang berarti komitmen untuk benar-benar mempercayakan diri kita kepada Tuhan. Persoalan mukjizat, persoalan doa yang dijawab atau tidak dijawab bukan menjadi persoalan inti bagi kita sebenarnya, tetapi yang Tuhan mau, apakah kita mempercayakan diri kita terhadap Tuhan atau tidak? Karna di (ay.43) dengan jelas dikatakan bahwa dengan mudahnya Yesus membangkitkan Lazarus yang sudah mati selama 4 hari didalam kuburnya. Realitanya kasih Yesus terhadap Lazarus tidak berubah (ay.3) tetapi diatas semua itu, yang Yesus mau adalah kepercayaan kita terhadap Dia-lah yang menjadi hal yang paling inti.

Maka, penting bagi kita mengubah paradigma berpikir kita, dengan tidak berpikir dari perspektifnya kita saja, tetapi dari perspektifnya Tuhan, hal ini akan membawa kita sampai kepada titik kedewasaan rohani kita tentang bagaimana kita mampu melihat apa yang dilihat oleh Tuhan demi tujuan untuk kemuliaan Tuhan dan berbesar hati untuk menerima segala hal yang Dia perbuat. Ingatlah bahwa tidak ada rencanaNya yang gagal, Dia berfirman, maka semuanya jadi dengan tepat waktu. -TRH

TUHAN MAU KITA MELIHAT DARI MATA IMAN KITA
DAN PERCAYA BAHWA TUHAN ITU BEKERJA SECARA TEPAT

Kesalahan Persepsi Tentang TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang