Vier

188 30 31
                                    


"Jangan gunakan cara licikmu, Han Seungwoo."

Yuvin menatap makhluk dihadapannya sengit. Yang dibalas tawa meremehkan.

"Itulah kenapa aku disebut iblis, Yuvin." Bersidekap dada, memandang Yuvin yang lagi-lagi ditemuinya tidak sengaja.

"Kenapa kita selalu ditakdirkan pada satu garis yang sama?" Seungwoo bertanya main-main.

Yuvin mendecih merespon, giginya menggertak dalam mendengar omong kosong itu.

"Tidak sudi."

"Oh?—" Seungwoo merespon dengar gestur kaget yang dibuat-buat. Mengangkat alis lalu melempar senyum sarkas.

"—Nyatanya, kau ada dihadapanku untuk melindungi manusia itu kan?" Seakan menepis fakta bahwa ia masih berada dalam tubuh manusia.

"Kenapa harus Yohan?" Lagi-lagi, pertanyaan tempo hari terulang dari bibir Yuvin. Pandangannya secara keseluruhan seperti tanpa nyawa.

"Kenapa kau peduli?" Dan jawaban yang sama pula. 

"Tapi tenang Yuvin, aku benar-benar berbeda dengan kakakku—" tubuhnya maju mendekati Yuvin untuk memberikan tepukan pada bahu kirinya.

"—lagipula, aku tertarik secara personal." Bisikan yang mampir pada telinga Yuvin, seakan memecahkan gendang telinganya. Tubuh tegapnya terdiam membeku, sampai Seungwoo bergerak menjauh.

"Sampai jumpa." Senyum kemenangan itu, membuat Yuvin muak.

ALLURING DEVIL

"Yohan!" Teriakan itu menggema memenuhi koridor yang sedikit lenggang. Membuat yang dipanggil menoleh untuk mendapati Yuvin tengah mengejarnya. Menyamai langkah.

"Kenapa?" Yohan mengernyit memandang Yuvin disamping yang menatapnya cemas.

"Mulai sekarang, kalo mau kemana-mana ajak gue." Terdengar seperti penyataan yang harus disetujui Yohan. Tiba-tiba.

"Idih, siapa lo?" Yohan mendengus menanggapi omongan Yuvin barusan. Membuat bahu Yuvin merosot dan pandangannya menjadi sendu, "Han, kok lo gitu sama suami sendiri?"


"APASIH?!" Yohan teriak didepan muka sedih yang dibuat-buat oleh Yuvin. Menimbulkan kekehan senang dari sang pelaku.

"Eh tapi serius Han. Lo kudu bareng gue kemana-mana." Kekehannya terhenti, begitupula tubuhnya dengan kedua tangan yang memegangi bahu Yohan.

"Emang ada apa?" Yohan bingung sama Yuvin yang dari kemarin membuatnya mengerutkan kening terus-menerus.

"Soalnya aura lo lebih memikat dari iblis."

Plak.

"AKH!" Yuvin mendapat pukulan sayang dikepala. Membuatnya mengelus bagian tersebut, hingga tidak fokus ia ditinggalkan oleh Yohan.

"Yohan, jangan tinggalin gue!" Tungkainya ikut berlari mengejar Yohan yang pergi mendahuluinya.

"Bodo!"

ALLURING DEVIL

Baru kali ini, Yohan bertatap muka dengan jarak sedekat ini bersama Seungwoo, kakak kelasnya itu.

Ternyata memang benar. Decakan kagum yang biasa didengar dari para pemuja Han Seungwoo kini berpindah pada bilah bibirnya. Auranya tidak main-main mendominasi.

Katakan jika Yohan berhalusinasi, tapi ia merasa suasana disekitarnya menjadi lebih gelap dan pekat.

"Hai Yohan." Seungwoo menyapa menampilkan senyum manisnya. Membuat Yohan terdiam mematung beberapa saat. 

"H-hai kak." Matanya mengerjap, Yohan membalas dengan terbata-bata, melempar senyum canggung.

"Coklat dari kakak—gimana?"

"H-hah? Eh? Itu—" Yohan menggaruk tengkuknya gugup. Matanya berkeliaran kesana kemari, bingung mau menjawab apa.

"YOHAN!" Atensi kedua orang itu beralih pada Yuvin, yang baru saja memanggil namanya keras-keras dan melangkah mendekat kearah mereka.

"Yuvin?" Padahal Yohan tadi sudah bersusah payah lari dari hadapan Yuvin. Tapi terhenti oleh Seungwoo dan segala aura kurang ajarnya.

"Ayo!" Tangannya menarik Yohan menjauh dari sana. Membuat Yohan bingung akan sikap Yuvin kali ini. Persis seperti di kantin kemarin.

"Kenapa sih?" Yohan menghempas pegangan tangan Yuvin, menatapnya dengan raut kebingungan.

Sedangkan Seungwoo tidak bergeming. Menyaksikan kejadian didepannya dengan kedua alis yang ia naikkan.

Pandangan Yuvin bersibobrok dengan Seungwoo, memberikan tatapan sengit yang disadari oleh Yohan disampingnya.

"Berani sekali." Bibirnya mendesis, menatap Seungwoo yang bersidekap dada satu meter dihadapannya.

"Kita tidak sedang dalam arena, Yuvin." Memperingati Yuvin yang lepas kendali karena interaksi kecilnya dengan Yohan.

Membuat Seungwoo terkekeh samar atas tindakannya yang gegabah. Padahal ia hanya berbicara.

Yohan sedari tadi termangu, tangannya ingin meraih pundak Yuvin namun terlebih dahulu digenggam oleh sang empu.

"Ayo pergi dari sini." Ucapan mutlak itu, membuat Yohan mengikuti langkah lebar Yuvin dengan berbagai pertanyaan memasuki pikirannya.

Menoleh sekilas untuk melihat Seungwoo yang memberikan gestur, 'pergilah' dengan anggukan kepalanya. 


























TBC

Yuvin kek punya kepribadian ganda gitu anjir :v terus juga ini hubungan seungwoo sama yuvin apaan coba. Kakaknya seungwoo siapa hayo? 😀 yohan makin bingung, kasian.

Kritik dan saran silahkan. Mungkin ada keluh kesah dari ceritaku ini. Semoga suka ya :") mmf klo ngebosenin dan etc.

Stay safe, see u.

Alluring Devil; [Yuyo X Seunghan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang