3

117 13 0
                                    

Irene berusaha membuka matanya di saat kepalanya yang masih terasa pusing akibat minum-minum semalam.
Dekapan hangat terasa dari belakang tubuhnya,pinggang yang di peluk erat juga hembusan nafas hangat yang menerpa lehernya.
Irene membalikan badannya dan sedikit kaget saat melihat wajah taehyung yang persis ada di depannya dengan selimut yang hanya sampai pinggangNya saja dengan bekas merah kebiruan di lehernya,dengan panik irene melihat bahu polosnya dan  selimut yang hanya  menutupi dari bagian bahunya,sedang saat mengintip di dalam selimut terlihat dengan bekas-bekas kemerahan keunguan di sepanjang dadanya persis seperti bekas yang taehyung punya di lehernya.
Mata taehyung terbuka menatap irene yang terlihat panik.

"Kau sudah bangun,ini pertama kali kita melakumannya,apa terasa sakit?"ucap taehyung kawatir sambil memegang tangan irene.

"Sedikit taehyung,tidak apa-apa"ucap irene sambil menyingkirkan tangan taehyung membuat taehyung menghelai nafas panjangNya.

"Semalam kau mabuk berat,maafkan aku karena aku tidak mencegahmu,
"Aku akan bertanggungjawab padamu"ucap taehyung menyesal

"Ini kesalahanku"
"Kau tak perlu bertanggungjawab padaku"
"Kita sahabat dan selamannya tetap akan seperti itu"ucap irene memukul perasaan taehyung telak.

"Baiklah kalau itu mauMu"
"Mandilah,aku akan keluar"ucap taehyung sambil memungguti pakaiannya dan memakainya kemudian keluar dari kamar itu menyisakan irene di kamar sendiri.Irene mulai menangis sambil duduk di pinggir ranjang,tanganNya meremas selimut yang ia pakai di tubuhnya.

Tanpa irene sadari taehyung bersandar pada tembok pintu kamar.Dan mendengarkan tangis irene dalam diam.

Pagi ini irene pulang ke apartemenNya setelah tadi taehyung mengantarkannya,sepanjang perjalanan tadi mereka hanya diam,dengan pikiran masing-masing.
Irene duduk di sofa dia mengambil ponselnya dalam tasNya kemudian membuangNya asal.Ia mulai berajak berdiri saat pintu apartemenNya terbuka menampakan sosok pria tampan dengan senyum lebarnya membawa  buquet bunga mawar merah di tanganNya.

"Sayang,aku baru saja pulang tadi pagi dari bandara langsung kemari"ucapnya membuat irene tersenyum kecut.

"Kalau kau lelah,seharusnya jangan kemari"ucap irene singkat sambil membalikan badannya dan berjalan ke arah pantry.Ia membuka kulkas,kemudian mengambil botol minum dingin dan menenggaknya sampai tandas seakan seluruh badanya panas membara.
Pria itu berjalan ke arah irene dan melingkarkan tanganNya di pinggang irene dan menyusupkan kepalanya di leher irene,membuat irene mematung.Terdengar helaian nafas panjang,irene mulai muak.

"Aku merindukanmu"ucap pria itu memeluknya lebih erat.

"Apa pekerjaanmu di cina benar-benar sudah selesai?"pura irene sambil memutar tubuhnya dan melingkarkan tangannya di leher pria itu

"Iya,sudah"
"Sangat melelahkan"ucap pria itu sambil memanyunkan bibirnya menggoda irene,membuat irene berdecit.

"Aish.....ngomong-omong,kim jisoo kakak ipar taehyung juga ikut bersamamu ke jepang bukan?"tanya irene menyudutkan pria itu sambil memegang kerah kemeja pria itu menggoda

"Ah iya,diakan sekertarisku"
"Bagaimana mungkin dia tak ikut"kilah sehun kemudian mengecup bibir irene singkat.Membuat irene tersenyum remeh tanpa sehun sadari,mata irene sedikit mengembung.Irene berusaha kuat menahan air mataNya agar tak jatuh.

"Ah,kemarin aku bertemu Suho oppa,aku dengar jisoo sedang hamil muda,jino akan mendapatkan seorang adik dan suho oppa terlihat sangat bahagia dan bibi kim juga sangat bahagia akan mendapatkan cucu lagi"ucap irene membuat sehun terhenyak.Sedang irene mulai melepaskan pelukan sehun

"Kenapa membahas jisoo terus sejak tadi?"

"Ah aku cuma sedikit bercerita,ada apa denganmu sayang?"kata irene memojokan sehun

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 10, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ireneWhere stories live. Discover now