part 11

467 19 0
                                    

Sudah 6 bulan Raffa ada dirumah ini menciptakan suara tawa dan tangis yang sangat di dambakan oleh Zia dan zayka.

Sekarang mereka bertiga berada diruang tengah bermain dengan Raffa. Setiap hari sepulang bekerja zayka selalu membelikan putranya mainan padahal mainan Raffa sudah sangat banyak. Terkadang tetangga nya pun membelikan baju dan juga mainan.

Raffa sekarang berada dipangkuan Zia. Sayup sayup matanya yang menandakan bahwa dirinya mengantuk. Tangan kanan Raffa memegang mainan dan tangan Raffa memengang tangan papanya.

Zia tersenyum melihat putranya tumbuh setampan ini. "Anak mama ganteng banget" ucap Zia sambil mengelus rambut putranya.

"Siapa dulu dong papanya" ucap zayka percaya diri

"Apasi nyaut nyaut aja"

"Ohya zi. Kan udah lama tuh kita nikah, dan udah punya Raffa juga. Masa masih manggil gue-lo kan gak enak didenger sama Raffa. Mulai sekarang kita manggil aku-kamu aja gimana?"

"Ide bagus tuh. Kamu mandi sana habis tu kita tidur" kekeh Zia

"Iya sayang" ucap zayka langsung berdiri dan tak lupa mencium pipi Zia.

Setelah Raffa tertidur pulas Zia mengendongnya dan menaruh dikamarnya. Ia masih belum rela kalau putranya tidur sendirian. Nanti kalau putranya jatuh gimana. Nanti kalau dia diculik gimana nanti kalau dia di gigit nyamuk gimana. Banyak sekali pikiran yang menghantui Zia.

Zia membaringkan putranya ditengah ranjang, lalu Zia ikut berbaring disamping Raffa. Betapa indahnya ciptaan Tuhan ini. Lalu Zia duduk dan mengambil handphone milik suaminya yang terletak dinakas. Zia mengecek satu persatu pesannya, galerinya. Bukannya Zia tak percaya tapi sekali atau dua kali handphone zayka harus dicek.

Zayka keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah. Zayka melihat Zia yang mengecek handphonenya. Dan setelah itu melihat jagoannya.

"Kok Raffa ada disini?" Tanya zayka mendekat ke arah Zia.

"Gue belum tega Raffa tidur sendiri"

"Raffa berani berani aja tidur sendiri. Mamanya aja yang repot" cibir zayka

"Bilang aja kalau kamu gak bisa tidur meluk meluk lagi"

"Sana ah berat jangan nyender-nyender!" Zia berusaha menjauhkan kepala zayka dari pundaknya.

"Apa sih yang. nyender doang pelit banget! Yaudah gue nyender dipundak cewek lain nih"

"Yaudah, sana nyender dipundak cewek lain!" Zia mulai tersulut emosi.

Zayka memeluk Zia dan tersenyum. "Nggak ah. Aku kan udah punya kamu, maaf ya gausah marah" bisik zayka.

Zia tersenyum dan melepas pelukan zayka. "Yaudah ayo tidur, tapi jangan berisik ya nanti Raffa bangun"

"Iya sayang"

***

Pagi-pagi sekali Zia terbangun karena Raffa mengompol. Ia menyuruh zayka bangun tapi zayka malah tak bangun. Jadi Zia membiarkan suaminya tidur dikasur dengan bau ompol anaknya.

"Anak mama mandi dulu ya biar ganteng"

Zia menurunkan Raffa dibak mandi kecil berisi mainan bebek karet.

"Raffa diem dulu ya. Mama kasih sabun dulu"

Setelah membasuh Raffa. Zia mengambil handuk dan melilitkannya ketubuh Raffa. Dibaringkannya diatas kasur, ia mengosok minyak telon lalu diusapkan kebagian tubuh Raffa dengan telaten tak lupa juga dengan bedak bayi dan lain sebagainya. Raffa sudah wangi dan segar tinggal sentuhan akhir Zia memakaikan Ciput bayi ke kepala Raffa.

ZiaZayka[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang