5- Siapa Yang Pengkhianat?

27 5 18
                                    

"Tapi ... gue gak butuh langit biru, yang gue butuhkan cuma senyum lo."

Aksa Delvin Arion

Keesokan harinya, Amelia bangun dari tidur nyenyak. Sudah lama ia bangun dengan suasana hati sesenang ini. Tanpa berpikir panjang, Amelia langsung bersiap-siap menuju sekolahnya.

Selesai memakai seragam, Amelia mendengar suara motor berhenti tepat di teras rumahnya. Mengintip sedikit, senyum terpatri di bibir merah ranumnya. Namun, menjadi murung karena teringat sahabatnya Rhya.

"Amel, itu temen kamu datang jemput!" teriak Amaya di balik pintu. Amelia dengan segera mengambil tas punggung dan tak lupa meletakkan handphonenya ke dalam tas.

***

Datang tepat di parkiran, Amelia sudah merasakan hawa tidak enak dari tatapan siswa-siswi di sekolahnya. Saat turun dari jok pun rasa tidak enak itu semakin menjadi. Ada apa dengan sekolahnya ini?

"Lo kenapa, Mel?" tanya Raihan saat melihat Amelia diam mematung.

Amelia langsung menggeleng tanpa ingin menjelaskan perasaannya itu.

"Gu-gue duluan ke kelas ya, Kak." Amelia langsung berlari menuju kelasnya yang berbeda arah dengan Raihan.

"Tu anak kenapa?" Raihan menaikkan bahunya acuh, lalu berjalan menuju kelasnya.

***

Amelia masih berjalan tergesa menuju kelasnya. Saat ini tumben sekali koridor ramai oleh murid dan tak lupa semuanya bergosip ria.

Tiba-tiba saja Amelia terduduk di lantai saat seseorang mendorong bahunya.

"Heh! Pelakor!"

Amelia langsung menatap orang yang menyebutnya 'pelakor' itu dengan wajah terkejut. Siapa lagi jika bukan Rhya yang sepertinya mulai membencinya. Tak lupa 3 pengikut yang sepertinya baru saja ia bentuk genknya.

"Rhy, lo kenapa dorong gu-"

"Halah! Gak usah sok suci! Gue. Benci. Lo." Rhya menekan kalimat di akhir dengan mata yang benar-benar menyiratkan kebencian. Apa-apaan ini? Mengapa semuanya berubah? Amelia semakin bingung. Ditambah tatapan jijik yang ada di koridor tertuju pada Amelia.

"Rhy, gue minta maaf soal yang kemaren. Gu-gue gak bermaksud nikung lo," ucap Amelia dengan isak tangis. Rhya menatap hina Amelia diikuti tiga orang di belakangnya.

"Mending lo enyah dari muka bumi ini!" bentak Rhya sembari sekali lagi mendorong kuat Amelia.

"Yuk geng ... kita cus." Rhya berjalan menuju kelas dengan angkuhnya. Meninggalkan Amelia yang berlinang air mata.

***

"Rhy ...," panggil Amelia berdiri tepat di depan Rhya duduk. Rhya menatap Amelia tidak suka.

"Eh. Kita ke kantin yuk," ajak Rhya kepada teman barunya tanpa memperdulikan Amelia yang memanggilnya. Amelia menunduk dalam saat banyak anak di kelas menggosipkannya.

"Lo ikut gue," ucap Aksa tiba-tiba datang menarik Amelia keluar. Semua yang berada di kelas semakin menggosip dengan teman sebangkunya.

Broken HomeWhere stories live. Discover now