14🍂

4.3K 371 14
                                    

☀️☀️☀️

Happy reading




Jeno sedang duduk di depan ruang UGD dengan wajah yang menunduk. Jaemin yang melihat keadaan Jeno berjalan menghampirinya, Jaemin mengusap bahu Jeno supaya tenang. Sedangkan Hyunjin baru saja kembali setelah selesai menghubungi Papa Yoonji, Taeyong, dan Kun tentu saja.

"Gimana?" tanya Jaemin pada Hyunjin.
"Bentar lagi mereka datang." ujar Hyunjin.

Kedua laki-laki itu takut dan khawatir disaat yang bersamaan, namun berusaha untuk tetap tenang.

Tapi tidak dengan Jeno. Ketika Hyunjin dan Jaemin datang ke rumah sakit, mereka melihat Jeno sudah menangis sesenggukan dengan penampilan yang sedikit berantakan.
Hyunjin dan Jaemin baru pertama kali melihat Jeno sampai seperti ini. Ah sebenarnya ini yang kedua kalinya bagi Hyunjin, dirinya pernah melihat Jeno seperti ini ketika Ibu Jeno meninggal.

Pintu ruangan tiba-tiba terbuka, seorang pria yang cukup berumur keluar dari ruang UGD, pria itu adalah Ayahnya Kun.

"Om... Gimana keadaan Yoonji?!" tanya Jeno.

Tuan Qian hanya diam, tidak menjawab pertanyaan Jeno. Namun dari raut wajahnya tersirat kesedihan dan putus asa di sana.

"Ayah! Gimana keadaan Yoonji?!" Kun yang baru saja sampai langsung melontarkan pertanyaan pada Ayahnya dengan nafas yang masih terengah-engah.

"Bagaimana kondisi putri saya?!" Chanyeol pun ikut bertanya dengan wajah panik.

"Ayah jawab! Gimana kondisi Yoonji?!" ujar Kun.

Tuan Qian menarik nafas sesaat kemudian berbicara.

"Tidak ada yang bisa saya lakukan, mungkin ini sudah waktunya. Yoonji sudah bisa bertahan sejauh ini juga merupakan sebuah keajaiban." ujar Tuan Qian.

Suasana di sana langsung hening.

"Ayo masuk, sampaikan apa yang ingin kalian katakan pada Yoonji." ujar Tuan Qian.

Mereka semua masuk ke dalam tanpa mengeluarkan suara. Hal yang pertama mereka lihat ketika masuk adalah sosok seorang gadis yang terbaring lemah dengan banyak alat medis yang menempel di tubuhnya.

Gadis itu menoleh perlahan ke arah orang-orang yang baru saja datang. Yoonji menyambut mereka semua dengan senyumannya.

"Kamu kuat nak... Papa adalah orang yang paling beruntung bisa punya anak seperti kamu." ujar Chanyeol kemudian mencium kening putrinya dengan penuh kasih sayang.

"Aku juga beruntung punya Papa." ujar Yoonji.

Chanyeol yang merasa sangat terpukul tidak sanggup untuk berdiri sampai tubuhnya merosot ke bawah, untung saja Tuan Qian dengan sigap menangkap tubuh Chanyeol, kemudian menggiring Chanyeol keluar dari ruangan itu untuk menenangkannya.

"Adiknya Kun kuat banget, cantik lagi." ujar Kun sambil mengusap kepala Yoonji. Yoonji tersenyum mendengar ucapan Kun.

"Kak Taeyong, kok diem aja dari tadi?" tanya Yoonji.

"A-ahh itu... Kakak-"

"Makasih ya Kak Taeyong... Makasih buat semuanya." ujar Yoonji.

KARMA :: (Lee Jeno)✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora