Dejavu

726 22 1
                                    

"Jangan sia-siakan orang yang mencintaimu selagi masih ada, karena akan sangat menyakitkan saat kamu mencintainya tetapi dia sudah tidak ada"

*

Tiga tahun berlalu sejak kepergian Laras, Arga masih belum mampu menghapus kenangan tentang wanita yang sangat ia cintai itu, setiap hari pemuda itu menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke makam Laras dan memberikan bunga mawar kesukaannya, walau ia belum bisa membahagiakan Laras selama pernikahan mereka, namun doa tulus tak henti Arga ungkapkan untuk mendiang wanita yang ia cintai itu demi ketenangannya disana.

"Apa kabar sayang? Aku membawa bunga kesukaan kamu, semoga kamu bahagia menerimanya ya, i miss you" lirih pemuda itu. Arga mencium pusara istrinya dengan tangis kerinduan yang begitu menyesakan, walaupun telah tiga tahun berlalu hari yang ia lalui tanpa Laras, tapi Arga selalu merasakan kehadiran wanita yang ia cintai itu disekitarnya.

"Apa kamu ingat sayang, hari ini tepat 3 tahun pernikahan kita, hari dimana Tuhan menyatukan kita. Maafin aku belum sempat membahagiakan kamu seutuhnya, tapi aku beruntung karena Tuhan mempertemukan kita, kamu adalah anugerah yang paling berharga di hidup aku Ras. Aku akan selalu mencintai kamu sayang, semoga suatu saat nanti kita di pertemukan kembali di surganya Tuhan, bersama buah hati kita" lirih Arga begitu sedih.

Dengan berada di tempat ini pun Arga bisa sedikit mengobati kerinduannya pada sosok istrinya itu, walau kenyataannya mereka harus terpisah sekarang.

"Arga" seoerang memegangi pundak pemuda itu, Arga menatap datar gadis yang berdiri di belakangnya.

"Nadia"

"Kamu yang sabar Ga, aku yakin kak Laras saat ini sudah bahagia bersama anak kalian, sudah saatnya kamu mengikhlaskan kepergian kak Laras, dia pasti menginginkan kamu bahagia"

"Aku...aku belum bisa melupakan semua tentang dia Nad, aku belum bisa mengalhapus bayang-bayang Laras di hidup aku"

"Aku tau, kenangan tentang Kak Laras gak akan pernah bisa kita lupakan, tapi kamu juga harus bisa bangkit dari kesedihan kamu Ga, masih banyak orang-orang yang membutuhkan kamu. Kak Laras gak akan pernah menghilang dari kita semua, dia akan selalu tersimpan di hati kamu. Aku yakin kak Laras juga menginginkan kamu melanjutkan hidup kamu Ga walaupun tanpa dia"

"Apa Laras sudah memaafkan aku Nad? Apa dia disana dia juga merindukan aku"

Nadia pun menghampiri pemuda itu seraya menghapus kesedihan Arga yang selalu terlihat saat mengenang kakaknya, walau ia tak bisa sepenuhnya membantu Arga, namun mendengarkan semua keluh kesahnya sudah cukup untuk meringankan beban kakak iparnya itu.

"Kak Laras itu orang yang sangat tulus Ga walau disaat terakhir kalinya dia belum sempat mengatakan itu ke kamu. Dia gak akan pernah mungkin membenci kamu, Kak Laras begitu mencintai kamu Ga dan asal kamu tau melihat kebahagiaan kamu adalah hal yang paling utama bagi Kak Laras. Ini sudah tiga tahun berlalu, jangan pernah menyalahkan diri kamu terus karena keadaan yang gak berpihak dengan kalian saat ini, Kak Laras mungkin terpisah dengan kamu tapi cintanya untuk kamu gak akan pernah mati"

Arga pun memeluk adik iparnya itu ia sangat memahami setiap ucapan Nadia yang menunjukan akan ketulusan Laras, cinta yang dimiliki oleh istrinya selama ini pun mungkin tak akan sebanding dengan apa yang sudah ia berikan selama ini padanya.

"Iya Nad, aku yakin walau Laras sudah berada jauh dari aku, tapi dia akan tetap berada disekitar aku, dia akan selalu menemani aku, aku yakin itu" lirih Arga tak mampu menahan air matanya. Nadia pun memahami kesedihan pemuda itu.

"Hmm iya, Kak Laras akan selalu bersama kita semua. Ya sudah Pak Bos jangan sedih-sedih lagi, meeting hari ini sudah menunggu Anda apalagi akan ada pertemuan penting malam ini dengan klien untuk acara kesuksesan Anda, lebih baik sekarang kita kembali ke kantor" ajak Nadia

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 15 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Lara Untuk ArgaWhere stories live. Discover now